Anda di halaman 1dari 28

KEBUTUHAN

ISTIRAHAT DAN
TIDUR
1
Kebutuhan Istirahat dan tidur
• Istirahat sangat luas jika diartikan
meliputi kondisi santai,
tenang, rileks, tidak stress,
menganggur, ……..
• Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas
apapun mis, duduk di kursi

2
TIDUR
• Merupakan kondisi tidak sadar
dimana persepsi reaksi individu
terhadap lingkungan menurun atau
hilang dan dapat dibangunkan
kembali dengan stimulus dan
sensori yang cukup (Guyton, 1986)
• Keadaan istirahat yang terjadi
dalam suatu waktu tertentu, yang
dapat membantu memperbaiki
sistem tubuh atau memulihkan
tenaga 3
TIDUR

Menurut Chopra (2003) tidur merupakan


dua keadaan yang bertolak belakang
dimana tubuh beristirahat secara tenang
dan aktivitas metabolisme juga menurun
namun pada saat itu juga otak sedang
bekerja lebih keras selama periode
bermimpi dibandingkan dengan ketika
beraktivitas di siang hari.

4
MEKANISME TIDUR

• Teori Kimia : peningkatan CO2 menyebabkan rasa


kantuk
• Teori vaskuler : penurunan TD di otak yang
menyebabkan rasa kantuk
• Ahli neurofisiologis : Sekresi hormon Serotonin yang
menyebabkan rasa kantuk (kelenjar hipofisis sebagai
pusat pengaturan tidur)
• Teori Feedback : Kelemahan sel-sel saraf yang
menyeabkan rasa kantuk
5
Perubahan fisiologis saat tidur
• Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
• Dilatasi pembuluh darah perifer
• Kadang-kadang terjadi peningkatan
aktivitas traktus gastrointestinal
• Relaksasi otot-otot rangka

6
Dua Jenis Tidur

• Tidur NREM ( Non Rapid Eye Movement)


slow wave sleep yang terdiri dari 4
tahapan
• Tidur REM (Rapid Eye Movement)
paradoksical sleep, sebagai puncak tidur

7
Tidur NREM
• Biasa juga disebut tidur gelombang lambat
• Merupakan tidur yang nyaman dan dalam
• Gelombang otak lebih lambat dibanding
orang sadar atau tidak tidur
• Berlangsung antara 70-100 menit
• Tanda2nya: keadaan istirahat, TD turun,
RR turun, metabolisme turun dan gerakan
bola mata lambat
8
Tahapan tidur NREM
a. Tahap I, merupakan tahap transisi antara
bangun dan tidur.
b. Tahap II, merupakan tahap tidur ringan dan
proses tubuh terus menurun
c. Tahap III, RR, nadi dan proses tubuh lainnya
lambat disebabkan dominasi sistem saraf
parasimpatis dan sulit bangun
d. Tahap IV, tahap tidur dimana kecepatan
jantung dan RR turun, jarang bergerakdan sulit
dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi
lambung turun, tonus otot turun
9
Tahapan tidur NREM
Tahap tiga dan empat dianggap sebagai
tidur dalam atau deep sleep, dan sangat
restorative bagian dari tidur yang diperlukan
untuk merasa cukup istirahat dan energik di
siang hari

10
TIDUR REM
• Terjadi setelah fase NREM
• Sangat sulit dibangunkan
• Biasanya terjadi 80-100 menit setelah
orang tertidur
• Biasanya disertai mimpi aktif
• Semakin lelah seseorang semakin cepat
mengalami tahap ini
• Selama tidur REM mata bergerak cepat ke
berbagai arah walaupun mata tertutup
11
Tahapan tidur REM
• Terjadi pada tahap II NREM selama 5-10 menit
• Kembali ke tahap II NREM lagi
• Saat perpindahan dari NREM ke REM
biasanya terjadi hentakan otak yang tidak
disadari
• Terjadi mimpi yang menyenangkan,
bersemangat dan sibuk
• Orang yang tidak mengalami periode REM
biasanya tidak merasa puas dengan tidurnya
12
• Selama tidur malam yang berlangsung
rata-rata tujuh jam, REM dan NREM
terjadi berselingan sebanyak 4-6 kali.
• Apabila seseorang kurang cukup
mengalami REM, maka esok harinya ia
akan menunjukkan kecenderungan untuk
menjadi hiperaktif, kurang dapat
mengendalikan emosinya dan nafsu
makan bertambah.
• Sedangkan jika NREM kurang cukup,
keadaan fisik menjadi kurang gesit
13
14
FUNGSI TIDUR
Efek Fisiologis
• Efek pada sistem saraf yang
diperkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan
keseimbangan di antara
berbagai susunan saraf
• Efek struktur tubuh dengan
memulihkan kesegaran dan
fungsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi
penurunan 15
Kebutuhan tidur pada semua usia
• Tidur 14-18 jam/hari, RR teratur, gerakan tubuh sedikit,
Bayi baru lahir • 50% tidur NREM siklus tidur 45-60 menit

• Tidur 13-16 jam/hari, 20-30% tidur NREM


Bayi • Mungkin tidur sepajang malam

• Tidur sekitar 11-12 jam/hari


1-3 tahun • 25% tidur REM

• Tidur sekitar 11 jam/hari


3-6 tahun • 20% tidur REM

• Tidur sekitar 7-8,5 jam/hari


Akhil balig • 20% tidur REM

• Tidur sekitar 7-8 jam/hari


Dewasa Muda • 20-50% tidur REM

Dewasa • Tidur sekitar 7-8 jam/hari, 20% tidur REM


Pertengahan • Mungkin mengalami insomnia dan sulit tidur

Dewasa Tua • Tidur sekitar


IDK35-6
Trijam/hari,
Wahyuni 20-25%
2011 tidur REM 16
(diatas 60 tahun) • Mungkin mengalami insomnia dan sering bangun waktu tidur
Faktor yang mempengaruhi tidur
1. Tahapan perkembangan
2. Aktivitas fisik
3. Penyakit
4. Emosi
5. Lingkungan
6. Kecemasan
7. Makanan dan minuman

17
Gangguan Tidur
1. Insomnia
2. Hipersomnia/narkolepsi
3. Somnabulisme/sleepwalking
4. Enuresis nocturnal
5. Nocturia
6. Apnea/mendengkur
7. Delirium/mengigau
8. Nightmares/nightterrors
9. Sleep paralysis
18
10.Sleep apnea
Asuhan Keperawatan
Gangguan pola tidur
kondisi dimana seseorang mengalami
perubahan kualitas maupun kuantitas
pola tidur dan istirahat dihubungkan
dengan keadaan biologis atau
kebutuhan emosi

19
Pengkajian keperawatan
1. Riwayat tidur 2. Gejala klinis

a. Kualitas dan kuantitas tidur a. Perasaan lelah


b. Aktivitas dan rekreasi yang b. Gelisah
dilakukan sebelumnya
c. Kebiasaan c. Emosi
d. Lingkungan d. Apatis
e. Obat2an e. Kehitaman dan bengkak
f. Asupan dan stimulan sekitar mata
g. Perasaan f. Konjungtiva merah dan
h. Apakah ada kesulitan tidur mata perih
i. Apakah ada perubahan tidur
g. Perhatian tidak fokus
h. Sakit kepala
20
Pelaksanaan Keperawatan
pada klien dewasa

1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi


masalah tidur
a. Bila terjadi pada klien ranap, maka:
Libatkan klien dalam jadwal kegiatannya
Berikan lingkungan yang mendukung
Jelaskan & berikan dukungan agar tdk cemas
Berikan obat jika diperlukan

21
b. Bila faktor insomnia, maka
- Anjurkan klien makan protein tinggi sebelum
tidur
-Anjurkan klien tidur pada waktu yang sama
- Anjurkan klien hindari tidur pd siang/sore hari
- Anjurkan menghindari kegiatan yang
membangkitkan klien sebelum tidur
- Anjurkan klien memakai aromaterapi sebelum
tidur

22
c. Bila terjadi somnabulisme, maka
- Berikan rasa aman pada klien
- Cegah timbulnya cedera
- Kolaborasi pemberian diazepam
d. Bila terjadi enuresis,maka
- Anjurkan klien kurangi minum sebelum
tidur
- Anjurkan klien BAK sbelum tidur
- Bangunkan klien pada malam hari untuk
BAK
23
e. Bila terjadi narkolepsi, maka
- kolaborasi pengobatan untuk
mengendalikan narkolepsi
- Ajarkan keluarga untuk selalu
mendampingi klien agar tetapterjaga di
waktu2 bekerja atau aktif

24
2. Mengurangi distraksi lingkungan dan
yang mengganggu tidur
a. Tutup pintu kamar klien
b. Pasang kelambu, garden tempat tidur
c. Bunyikan musik yang lembut
d. Redupkan lampu
e. Kurangi stimulus
f. Tempatkan klien dengan klien lain yang
saling memahami

25
3. Meningkatkan aktivitas pd siang hari
a. Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong
klien
b. Anjurkan kelg dan klien agar klien
melakukan aktivitas dan tidak tidur pada
siang hari

26
4. Membuat klien memicu tidur
a. Anjurkan klien mandi hangat sebelum tidur
b. Anjurkan klien minum susu hangat
c. Anjurkan klien membaca buku
d. Anjurkan klien nonton TV
e. Anjurkan klien menggosok gigi
f. Anjurkan klien membersihkan muka
g. Anjurkan klien membersihkan tempat tidur

27
5. Mengurangi potensial cedera sebelum
tidur
a. Gunakan penerangan malam
b. Posisikan tempat tidur yang terjangkau
c. Letakkan bel dekat klien
d. Ajarkan kelg dan klien meminta bantuan

28

Anda mungkin juga menyukai