Anda di halaman 1dari 18

Pendidikan Menurut

Undang-Undang Sisdiknas
Kelompok 1 PL-24, PGSD, FIP, UMJ
2018
Pendidik/
Tenaga
Kependidikan
Tujuan
Peserta Didik Tujuan
Pendidikan
Nasional

Kurikulum Alat
Komponen
Pendidikan

Pendanaan Metode

Lingkungan Sarana/
Prasarana

Undang-Undang No. 20
Tahun 2003
UUD 1945
UU No.4/1950 jo UU No.
12/1954

UU No. 2/1989

22 Bab
UU No.20 /2003
77 Pasal
Pengertian Pendidikan
UU No.20/2003 Bab I, Ketentuan Umum,
Pasal 1
“Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.
“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman”.
Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Bab II
Pasal 2
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945”.
Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
BAB III Pasal 4

1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak


diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multimakna.
3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
Hak dan Kewajiban
Pasal 5
1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.
2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat
adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak memperoleh pendidikan khusus.
5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat
Peserta Didik
Dalam Bab V, pasal 12, dijelaskan bahwa
“Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak :
Bab I Ketentuan Umum,
1) mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
pasal 1 nomor 4, dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;
2) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
Peserta didik adalah anggota
minat, dan kemampuannya;
masyarakat yang berusaha 3) mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang

mengembangkan potensi diri melalui tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;


4) mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang
proses pembelajaran yang tersedia tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;
pada jalur, jenjang, dan jenis 5) pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan
pendidikan lain yang setara;
pendidikan tertentu.
6) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan
batas waktu yang ditetapkan.
jalur pendidikan  wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan.
• Pendidikan Formal
• Pendidikan Non Formal
• Pendidikan Informal

Jenjang pendidikan  tahapan pendidikan yang ditetapkan


berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
• Pendidikan Dasar
• Pendidikan Menengah
• Pendidikan Tinggi

jenis pendidikan  kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan


pendidikan suatu satuan pendidikan.
•pendidikan umum (SD, SMP, dan SMA),
•kejuruan (SMK),
•akademik (Sarjana dan Pasca Sarjana),
•profesi
• vokasi,
•keagamaan,
•khusus (inklusif dan SLB).
 satuan pendidikan sendiri adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
 Pendidikan formal contohnya SD, SMP, dan SMA.
 Pendidikan nonformal contohnya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), kursus musik, bimbingan
belajar, dan sebagainya.
 Pendidikan informal contohnya pendidikan keluarga dan lingkungan.
 Dan pada pasal 17 ditekankan lagi bahwa (1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah; (2) Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
 Pada Bab VIII mengenai wajib belajar dijelaskan bahwa (1) Setiap warga negara yang berusia 6 (enam)
tahun dapat mengikuti program wajib belajar; (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya; dan
(3) Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Usia peserta didik dalam wajib belajar adalah tujuh
sampai lima belas tahun.
Standar Nasional Pendidikan

Bab IX, pasal 35 :


“Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala”.
Kurikulum
Bab I Ketentuan Umum,
pasal 1 nomor 19 :
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
pasal 1 nomor 19 nomor 20:
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan Pasal 37, ayat (1) dijelaskan bahwa: Kurikulum
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
dengan memperhatikan :
peningkatan iman dan takwa; a. pendidikan agama;

peningkatan akhlak mulia; b. pendidikan kewarganegaraan;

peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta c. bahasa;


didik;
d. matematika;
keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. ilmu pengetahuan alam;
tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
tuntutan dunia kerja; f. ilmu pengetahuan sosial;

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; g. seni dan budaya;

agama; h. pendidikan jasmani dan olahraga;


dinamika perkembangan global; dan i. keterampilan/kejuruan; dan
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. j. muatan lokal.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dalam Bab XI juga dijelaskan tentang pendidik dan tenaga kependidikan yaitu
pada pasal 45 ayat (1) dan (2) yang berbunyi:
 Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
 Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan diatur dalam Bab XII


pasal 45 ayat (1) :
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik
Pendanaan Pendidikan
Pada hal pendanaan pendidikan, di jelaskan pada pasal 46 ayat (1) dan (2) yaitu :
(1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat;
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan
sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Pasal 31 ayat (4) berbunyi :


“Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kuragnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional”.
Tujuan Pendidikan Nasional
Mencerdaskan Kehidupan Bangssa dan
Mengembangkan Manusia Indonesia Seutuhnya,
yaitu Manusia yang Beriman dan Bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Berbudi
Pekerti Luhur, Memiliki Pengetahuan dan
Keterampilan, Kesehatan Jasmani dan Rohani,
Kepribadian yang Mantap dan Mandiri serta Rasa
Tanggung Jawab Kemasyarakatan dan Kebangsaan

Anda mungkin juga menyukai