Anda di halaman 1dari 15

ASKEP POST PARTUM

KELOMPOK V
ANISA BOTUTIHE
MOH. RIFKI K.HADIA
MOH. ARDHI SIGARLAKI
SITI HASRIN NURAINUN MAHMUD
SITI ROSLINA LAIBU
SRI WAHYUNI GANI
TICA MAABU
YONAS MANGARE
PENGERTIAN POST PARTUM
Post partum / puerperium adalah masa
dimana tubuh menyesuaikan, baik fisik maupun
psikososial terhadap proses melahirkan. Dimulai
segera setelah bersalin sampai tubuh
menyesuaikan secara sempurna dan kembali
mendekati keadaan sebelum hamil ( 6 minggu ).
Masa post partum dibagi dalam tiga tahap :
a. Immediate post partum dalam 24 jam
pertama,
b. Early post partum period (minggu pertama)
dan
c. Late post partum period ( minggu kedua
sampai minggu ke enam).
 PENDARAHAN
Definisi
 Perdarahan post partum (HPP) adalah
kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih
dari traktus genetalia (Palupi Widyastuti, 2001).
 Perdarah post partum (HPP) adalah kehilangan
darah sebanyak 500 ml/lebih setelah persalinan
(Kathyn A. Melson, 1999).
 Perdarahan post partum (HPP) adalah
perdarahan yang terjadi dalm 24 jam setelah
persalinan berlangsung (Ida Bagus Gde
Manuaba, 1998)
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Riwayat Obstetric
5. Riwayat Kehamilan sekarang
6. Riwayat antenatal care
7. Pola aktifitas sehari-hari
2. Diagnosa
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul:
 Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervagina
3. Rencana tindakan keperawatan
 Kekurangan volume cairan b/d perdarahan
pervagina
 Tujuan : Mencegah disfungsional bleeding dan
memperbaiki volume cairan
 Rencana tindakan :
a. Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
sedangkan badannya tetap terlentang
R/ Dengan kaki lebih tinggi akan meningkatkan
venous return dan memungkinkan darah keotak dan
organ lain.
b. Monitor tanda vital
R/ Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan
semakin hebat.
c. Monitor intake dan output setiap 5-10 menit
R/ Perubahan output merupakan tanda adanya
gangguan fungsi ginjal
d. Evaluasi kandung kemih
R/ Kandung kencing yang penuh menghalangi
kontraksi uterus
e. Berikan infus atau cairan intravena
R/ Cairan intravena dapat meningkatkan volume
intravascular
f. Berikan transfusi whole blood ( bila perlu )
R/ Whole blood membantu menormalkan volume
cairan tubuh.
 ANEMIA
Definisi
Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam
darahrendah. Hemoglobin adalah zat pembawa
oksigen dalam sel darah merah.
Anemia postpartum didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 10g/dl, ini
merupakan masalah yang umum muncul saat
waktu kelahiran. Meskipun wanita hamil dengan
kadar besi yang terjamin, konsentrasi
hemoglobin biasanya berkisar 11-12 g/dl sebelum
melahirkan. Hal ini diperburuk dengan
kehilangan darah saat melahirkan dan pada
masa nifas. suatu keadaan dalam kondisi pucat,
lemah dan kurang bertenaga.
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Anamnesa (Data Subjektif)
c. Data Objektif
d. Diagnosa
2. Diagnosa
DIAGNOSA : Anemia sedang Post partum
3. Rencana tindakan keperawatan
1. Menjelaskan keadaan ibu baik tapi ibu dalam
anemia post partum
2. Menganjurkan ibu cukup istirahat cukup menjaga
kelelehan yang berlebihan dan menganjurkan ibu
untuk kembali ke kegiatan rumah tangga secara
perlahan serta istirahat selagi bayi tidur.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi dengan
contoh berikut:
 Nasi 4-5 piring(400 gr)
 Protein(80 gr),ikan 2 potong,tempe 4 potong
 Vitamin dan mineral (600-800 gr),di dapatkan
dari sayuran 3 mangkok,buah 2 potng,gula 5
sdm.
 Susu 1 gelas (200-400 ml)
 Air 8-10 gelas
 Menganjurkan ibu menkomsumsi kacang padi
dan buah buhan seperti tomat.
4. Menganjurkan kepada ibu tentng pentingnya asi
eklusif dan manfaat asi serta teknik menyusui
yang benar.
5. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri,terutama daerah
kemaluan dengan cara:
 Membersihkan daerah vulva terlebih dahulu dari
depan kebelakang,baru kemudian membersihkan
daerah anus
 Menyarankan menganti duk 2x sehari

6. Memberikan ibu terapi obat obatan


 Tablet fe untuk penambah darah

 Vitamin c untuk penambah kebutuhan

7. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke


posyandu atau ke puskesmas terdekat untuk
meendapatkan imunisasi
 PREEKLAMASI BERAT
Definisi
 Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang
timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein
uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
(Nanda, 2012).
 Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul
setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria (Prawirohardjo, 2008).
 Pre eklamsi adalah timbulanya hipertensi
disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan
setelah usia 20 minggu atau segera setelah
persalinan (Mansjoer dkk, 2006).
Diagnosa
Diagnosa Keperawatan yang bisa didapat dari
pengkajian diatas yaitu:
 Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
 Tujuan: Setelah dilakukan perawatan tidak
terjadi nyeri atau ibu dapat mengantisipasi
nyerinya
Kriteria Hasil :
Ibu mengerti penyebab nyerinya
Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya
intervensi Rasional

Kaji tingkat intensitas nyeri Ambang nyeri setiap orang


pasien berbeda ,dengan demikian akan
dapat menentukan tindakan
perawatan yang sesuai dengan
respon pasien terhadap
nyerinya.
Jelaskan penyebab nyerinya Ibu dapat memahami penyebab
nyerinya sehingga bisa
kooperatif
Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri Dengan nafas dalam otot-otot
dengan nafas dalam bila HIS dapat berelaksasi , terjadi
timbul vasodilatasi pembuluh darah,
expansi paru optimal sehingga
kebutuhan 02 pada jaringan
terpenuhi
Bantu ibu dengan Untuk mengalihkan perhatian
mengusap/massage pada bagian pasien
yang nyeri
INFEKSI pada MASA NIFAS
Definisi
Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus
genitalis setelah persalinan. (Saifuddin, 2006).
Infeksi masa nifas (peurperalis) adalah infeksi pada
dan melalui traktus genetalis setelah persalinan. Suhu 38o
C atau lebih yang terjadi antara hari ke 2 – 10 postpartum
dan diukur peroral sedikitnya empat kali sehari. (Siti
Saleha : 2009, 96).
Infeksi nifas (infeksi puerperalis) adalah infeksi luka
jalan lahir pasca persalinan, biasanya dari endometrium
bekas insersi plasenta. Demam dalam nifas sebagian besar
disebabkan infeksi nifas, maka demam dalam nifas
merupakan gejala penting penyakit ini. Demam dalam
nifas sering juga disebut morbiditas nifas merupakan
index kejadian infeksi nifas. Demam dalam nifas selain
oleh infeksi nifas dapat juga disebabkan oleh pyelitis,
Infeksi jalan pernafasan, malaria, typhus dan lain-lain.
(Krisnadi, R. Sofie, 2005).
1.Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat kesehatan
2. Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
biologis
3. Intervensi
1. Kaji lokasi dan sifat ketidaknyamanan / nyeri
2. Berikan instruksi mengenal nyeri (skala,
intensitas, frekuensi)
3. Instruksikan klien dalam melakukan teknik
relaksasi, memberikan aktivitas pengalihan
seperti : radio, televisi, membaca.
4. Kurangi faktor presipitasi nyeri

Anda mungkin juga menyukai