Anda di halaman 1dari 45

HIV / AIDS

(Bagian 1)

Dr Niniek Burhan SpPD-KPTI


Div Tropik Infeksi
Lab/SMF Penyakit Dalam
FKUB/RSSA Malang
Pendahuluan

HIV-AIDS merupakan masalah pandemi


Pertama kali ditemukan tahun 1982, di USA
Tahun 1985, pertama kali ditemukan ELISA
untuk mendeteksi HIV
Tahun 1995, pertama kali dimulai HAART
(Highly Active Antiretroviral Therapy)

2
Epidemiologi

3
UNAIDS. Report on the global AIDS epidemic 2013
Indonesia ?
HIV & AIDS estimates 2013 (UNAIDS 2013):
Number of people living with HIV : 640.000
Children aged 0-14 living with HIV : 25.000
Women aged 15 and up living with HIV :
240.000
Deaths due to AIDS : 29.000
Jumlah kasus baru HIV & AIDS selama tahun
2014 :
 HIV : 22.869 kasus
 AIDS : 1.876 kasus
Etiologi

6
Siklus
replikasi
virus
HIV

7 HIV Replication Cycle. US. Departement of


Health and Human Sevices; 2012
Siklus Replikasi HIV

Ada 5 fase dalam replikasi virus HIV yaitu

 Binding and entry


 Reverse transcription
 Replication
 Budding
 maturation
Binding&entry maturation
Viral zinc-finger
nucleocapsid
proteins

Fusion
inhibition Budding

RNA RNA
Proteins Viral protease
Reverse RT
transcriptase
RNA
transcription Replication
RNA
DNA
RT Viral regulatory
proteins
DNA

DNA Provirus

Viral integrase
Transmisi HIV

 HIV masuk ke dalam tubuh


dengan 2 cara :
o Penetrasi permukaan mukosa
o Inokulasi langsung melalui
darah

 Masuk sebagai virus bebas


atau sel yg terinfeksi HIV

 HIV dapat ditranmisikan dari


virus ke sel atau sel ke sel
11
Metode penularan
Beberapa metode penularan HIV :
Kontak seksual
Darah atau komponen darah
Penularan maternal-fetal
Penularan pada petugas kesehatan

12
Resiko penularan

HIV/AIDS TREATMENT AND CARE CLINICAL PROTOCOLS FOR THE WHO EUROPEAN 13
REGION 2007
Respon imun terhadap infeksi HIV awal

Respon imun innate


Banyak diproduksi sitokin proinflamasi (IL15, IL 18, IL-
22, TNF-γ)
Berlangsung singkat
Respon imun adaptif
Sistem imun selular
- dimulai 1-2 minggu setelah viremia
- tidak efektif, karena banyak yang lolos
Sistem imun humoral
- muncul 3-6 minggu paska infeksi
- antibodi penetralisir ,muncul 3-6 bulan paska infeksi
14 Nat rev Immunol. 2010;10(1):11-23
Infeksi akut HIV-1
Meski target utama dari HIV adalah limfosit
CD4 , namun semua sel yang
mengekspresikan molekul CD4 dapat terinfeksi
HIV
Beberapa target sel HIV :
– Sel dendritik
– Sel limfosit
– Sel makrofag
– Sel thymus

15
Respon imun terhadap HIV

16 Nat rev Immunol. 2010;10(1):11-23


Fase viremia pada
infeksi HIV akut

N Engl J Med. 1998;339:33-9

17
Pola viral load dan jumlah CD4 dalam
infeksi HIV

18
Pola viral load dan CD4 dalam infeksi HIV, sesuai tipe progresifitas penyakit

19
Faktor2 yg mempengaruhi Viral Load dan Riwayat Alami

Faktor2 Virus HIV Faktor2 Respons Pejamu


Tropism sel Respons Imun Humoral
SI/NSI CTL, CD8 cells(CAFs)
Slow/Rapid Grower b-Kemokin: RANTES, MIP-1 a,b
Resistensi Obat Mutasi CCR-5, CCR2, SDF-1

+ + ­
aktivasi
Viral Load HIV
­ Terapi Antiretroviral
Imun

RNA-HIV>10 5 RNA-HIV 500-105 RNA-HIV <500

Progressor Progressor Non-Progressor


CEPAT SEDANG Jangka Panjang
<3 Thn 3-10 Thn >10 Thn

HIV-NAT
Faktor yang mempengaruhi
progresifitas penyakit
Koinfeksi dengan virus lain (HSV, CMV,EBV)
Infeksi bakterial, parasit (Mycobacterium
tuberculosis, malaria, cacing)
Genetic [(HLA-B*5701, HLA-B*5703, HLA-
B*5801, HLA-B27 dan HLA-B51 , slow
progessor), (HLA-B35 rapid progessor)]

21
Gejala yang sering muncul pada
infeksi HIV akut
Gejala Persentase

Sakit kepala 25%

Demam 17,9%

Rash 25%

Nyeri tenggorokan 21,4%

Fatique 25%

Penurunan berat badan 21,4%

Penurunan nafsu makan 28,6%

Genital ulcer 7,1%

Vaginal discharge 10,7%

22
PLOSone April 2013 | Volume 8 | Issue 4 | e62928
Testing Options for HIV

Anonymous Testing 23659874515

 No name is used Anonymous

 Unique identifying number


 Results issued only to test
recipient

Confidential Testing
 Person’s name is recorded along with HIV results
Name and positive results are reported to the State
Department and the Centers for Disease Control and
Prevention
 Results issued only to test recipient
Counseling
Pre-test Counseling
 Transmission
 Prevention
 Risk Factors
 Voluntary & Confidential
 Reportability of Positive Test
Results
Post-test Counseling
Clarifies test results
Need for additional testing
Promotion of safe behavior
Release of results
Diagnosa HIV
Generasi awal (generasi 1 dan generasi 2)
Tes immunoassai mencari IgG anti HIV

Generasi baru (generasi 3 dan generasi 4)


Generasi 3, tes immunoassai mencari IgG dan
IgM anti HIV
Generasi 4, tes immunoassai mencari IgG dan
IgM anti HIV serta antibody terhadap antigen
protein kapsid dari HIV (p24)

25
Perbandingan pemeriksaan HIV
tiap generasi

26
Diagnosa HIV

27 Detection of Acute HIV Infection in Two Evaluations of a New HIV


Diagnosa HIV
Ulang (+) HIV 1, (+) Diagnosis
HIV1/HIV 2, Western blot HIV1 (+)
(+) EIA
Penapisan (- Indeterminat
HIV1/HIV 2, (- ) ed
EIA ) HIV 2, EIA

Ulang dalam
(- (+) 4-6 minggu *
(- )
) Indeterminat
ed

Ulang dalam HIV 2, Diagnosis


3-6 bulan, (- western blot (+) HIV2 (+)
bila secara )
klinik
* Bisamendukung
langsung diperiksakan dengan deteksi Ag p24 atau RNA
28 HIV
Anthony F Fauci, H Clifford Lane. Human Immunodeficiency Virus disease : AIDS and related Disorder. Harrison 18 th
Diagnostik HIV
Hati-hati pada window period infeksi HIV, bisa
belum terdeteksi Ag ataupun Antibodi HIV nya.
Pada pemeriksaan dengan EIA, hati-hati false
positif (pada infeksi viral lain, autoantibodi,
penyakit hati)
Pemeriksaan gold standardnya adalah test
asam nukleat virus dengan PCR

29
Model Diagnostik
Risk factor model untuk mendiagnosa infeksi HIV akut
Risk score = Rash (2) +
nyeri tenggorok (1) + Penurunan nafsu
makan (2) +
Penurunan BB (1) +
Vaginal discharge (2) +
Genital ulcer (2) +
umur < 25 tahun (1)

Intepretasi : - Risk score 1, PPV 1,4%


- Risk score 2, PPV 3,9%
- Risk score 3/lebih, PPV 7,5%
30 PLOSone April 2013 | Volume 8 | Issue 4 | e62928
Manfaat nulceic acid testing pada HIV

Nucleic acids testing dapat mendeteksi materi


genetik HIV, meski pada window period.
Penggunaan nucleic acids testing bisa
digunakan pada infeksi akut HIV

31 Vox Sanguinis, Volume 104, Issue 2, pages 93–99, February 2013


Stadium Klinis HIV
Stadium 1
Tidak ada gejala
Limfadenopati generalisata persisten

Stadium 2
Penurunan berat badan bersifat sedang yang tidak diketahui penyebabnya (<10% dari perkiraan
berat badan atau berat badan sebelumnya)
Infeksi saluran nafas yang berulang
Herpes zoster
Cheilitis angularis
Ulkus mulut yang berulang
Papular pruritus eruption
Dermatitis Seboroik
Infeksi jamur pada kuku

32
Stadium 3
Penurunan berat badan bersifat sedang yang tidak diketahui penyebabnya (>10% dari perkiraan berat badan atau berat badan
sebelumnya)
Diare kronis yang tak diketahui penyebabnya
Kandidiasis pada mulut yang menetap
Oral hairy leukoplakia
Tuberkulosis paru
Infeksi bakteri yang berat (contoh pneumonia, empiema, meningitis, bakteremia)
Stomatitis nekrotikans ulcerative akut, gingivitis, atau periodontitis
Anemi yang tidak diketahui penyebabnya (<8 g/dL), neutropenia (<0,5x10 9/L) dan atau thrombositopenia kronis (<50 x 10 9)

Stadium 4

Sindroma wasting HIV Pneumonia Kriptokokus ekstrapulmonar


Pneumonia Pneumocystis jiroveci Infeksi mycobacterium non tuberculosis
Infeksi herpes simplex kronis Leucoencephalopathy multifocal progresif
Kandidiasis esofageal Mikosis diseminata (histioplasmosis)
Tuberkulosis ekstra paru Septikemia yang berulang
Sarkoma Kaposi Limfoma (sel B non Hodgkin atau serebral)
Toksoplasmosis di SSP Leishmaniasis diseminata atipikal
Ensephalopati HIV Nefropati atau kardiomiopati terkait HIV
Infeksi CMV (retinitis/organ lain) yang simptomatis

33
Pruritic papular
Kandidiasis OHL eruption
Opportunistic Infections associated with
AIDS
Bacterial
Tuberculosis (TB)
Strep pneumonia
Viral
Kaposi Sarcoma
Herpes
Influenza (flu)
Parasitic
Pneumocystis carinii
Fungal
Candida
Cryptococcus
Kemenkes
2014
Diagnosis HIV presumtif pada anak < 18
bln
Alur Diagnosis Pemeriksaan PCR HIV
HIV pada bayi
dan anak < 18
bln
<24 bulan: Mulai
ARV dan ulangi
PCR HIV untuk
konfirmasi infeksi

PCR HIV tidak tersedia

PCR HIVtersedia

Mulai ARV dan ulangi PCR HIV


untuk konfirmasi infeksi
Alur diagnosis HIV
pada anak > 18
bulan, remaja dan
dewasa

Yang dimaksud berisiko adalah :


• kelompok populasi kunci (PS,
penasun, LSL, waria) dan
• kelompok khusus:
 ODHA hepatitis,
 ibu hamil,
 pasangan serodiskordan,
 ODHA TB,
 ODHA IMS, dan
 Warga Bina
Permasyarakatan (WBP).
Kriteria interpretasi tes anti-HIV dan
tindak lanjutnya
Pencegahan Penularan
HIV
1. Pencegahan penularan HIV pada pasangan
serodiskordan
a. Terapi ARV pada penderita HIV yang mempunyai
pasangan seksual non-HIV (pasangan serodiskordan)
bertujuan mengurangi resiko penularan pada
pasangan
b. Treatment as prevention (TasP) yaitu upaya
pencegahan dgn pemberian ARV pada penderita HIV
dengan pasangan serodiskordan, dimana kadar CD4 >
350 sel/mm3.
c. Positive prevention yaitu Penggunaan ARV harus
disertai dengan penurunan perilaku beresiko,
penggunaan ARV secara konsisten dan tepat,
penggunaan kondom secara konsisten, perilaku seks
dan NAPZA yang aman. pengobatan IMS konsisten
Pencegahan Penularan
2.
HIV
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
Prong 1: pencegahan primer agar perempuan pada usia reproduksi tidak
tertular HIV.
Prong 2: pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan
dengan HIV.
Prong 3: pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya.
Prong 4: pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu
dengan HIV beserta anak dan keluarganya.
a. Pemberian ARV pada ibu hamil dengan HIV
 ARV segera dimulai setelah didiagnosis HIV
 ARV yang diberikan sebelum kehamilan, diteruskan setelah melahirkan dan seterusnya
tanpa perlu diganti.
 CD4 dilakukan untuk memantau terapi bukan indikasi memulai terapi

b. Persalinan yang aman


 Persalinan per vaginam dapat dipilih bila ibu sudah mendapat terapi ARV teratur
setidaknya enam bulan dan/ atau viral load < 1000 kopi/mm 3 pada minggu ke 36.
c. Pemberian ARV pencegahan pada bayi
 Diberikan Zidovudin dalam 12 jam pertama selama enam minggu baik yang diberi ASI
eksklusif atau susu formula (sesuai tabel)
d. Pemberian nutrisi yang aman pada bayi
 Pilih antara ASI saja atau susu formula saja (bukan mixed feeding)
 syarat susu formula AFASS (affordable, feasible, acceptable, sustainable, safe
Pencegahan Penularan
HIV
3. Pencegahan paska pajanan HIV (PPP)
a. diberikan sesegera mungkin dalam 72 jam setelah
paparan, selama 28-30 hari.
Alur
pelayan
an
ODHA
TERIMA KASIH

45

Anda mungkin juga menyukai