Anda di halaman 1dari 24

osteomyelitis

Maria M. Abisay, S.Ked


osteomyelitis
• Osteomielitis berasal dari kata
osteon : tulang
myelo : sumsum,
yang dikombinasikan
itis : berarti inflamasi.
Osteomielitis merupakan suatu proses peradangan
pada tulang baik akut maupun kronik. Osteomielitis
biasanya disebabkan oleh bakteri, tapi bisa juga karena
jamur
definisi
Osteomielitis adalah suatu proses
inflamasi akut ataupun kronis dari
tulang dan struktur-struktur
disekitarnya akibat infeksi dari kuman-
kuman piogenik.
etiologi
• Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat
berada pada tubuh dengan berbagai cara tapi
tidak sebatas itu dapat pula diikuti oleh luka
yang terinfeksi.
• Staphylococcus aureus, Streptococcus
agalactiae, dan Escherichia coli yang sering
dijumpai berasal dari darah atau tulang.
Sedangkan Staphylococcus aureus,
Streptococcus pyogenes, dan Haemophilus
influenza
KLASIFIKASI

Berdasarkan durasi terpapar pada tubuh:


• Acute (kurang dari 2 minggu)
• Subakut (2-6 minggu)
• Kronik (lebih dari 6 minggu)
Berdasarkan mekanisme penyebarannya:
• Exogenous
• Hematogenous
Respon host terhadap penyakit
• Pyogenic
• Nonpyogenic
Cierny-Mader Staging System for Osteomyelitis
Anatomic type
•Stage 1 : medullary osteomuelitis
•Stage 2 : superficial osteomyelitis
•Stage 3 : localized osteomyelitis
•Stage 4 : diffuse osteomyelitis
Presentasi Klinis

• Osteomielitis hematogenik akut


Klinis : Nyeri terlokalisasi meskipun bisa juga menjalar ke bagian
tubuh lain di dekatnya.
Pemeriksaan ditemukan nyeri tekan lokal dan pergerakan sendi
yang terbatas, namun oedem dan kemerahan jarang ditemukan.
Dapat pula disertai gejala sistemik seperti demam, menggigil,
letargi, dan nafsu makan menurun pada anak.
Laboratorium peningkatan CRP, LED, dan leukosit. Pada
pemeriksaan kultur darah tepi, ditemukan organisme penyebab
infeksi.
Patofisiologi

Infeksi dalam sistem muskuloskeletal dpt


berbagai cara :
Kuman masuk ke dalam tubuh melalui luka
penetrasi langsung

Melalui penyebaran hematogenik luka


penetrasi langsung
Melalui penyebaran infeksi di dekatnya atau selama pembedahan
dimana jaringan tubuh terpapar oleh jaringan di sekitarnya
Osteomielitis Subakut

 Infeksi subakut biasanya berhubungan dengan pasien


pediatrik.
 disebabkan oleh organisme dengan virulensi rendah dan tidak
memiliki gejala
 gambaran radiologis yang merupakan kombinasi dari
gambaran akut dan kronis. Seperti osteomielitis akut, maka
ditemukan adanya osteolisis dan elevasi periosteal. Seperti
osteomielitis kronik, maka ditemukan adanya zona
sirkumferensial tulang yang sklerotik. Apabila osteomielitis
subakut mengenai diafisis tulang panjang, maka akan sulit
membedakannya dengan Histiositosis Langerhans’ atau
Ewing’s Sarcoma.
Osteomielitis Kronik
• Osteomielitis akut dan subakut yang tidak diobati.
• dapat terjadi secara hematogen, iatrogenik, atau akibat dari trauma
tembus.
• berhubungan dengan implan logam ortopedi yang digunakan untuk
mereposisi tulang.
• Inokulasi langsung intraoperatif atau perkembangan hematogenik dari
logam atau permukaan tulang mati merupakan tempat perkembangan
bakteri yang baik karena dapat melindunginya dari leukosit dan
antibiotik. Pada hal ini, pengangkatan implan dan tulang mati tersebut
harus dilakukan untuk mencegah infeksi lebih jauh lagi.
• Gejala klinisnya dapat berupa ulkus yang tidak kunjung sembuh,
adanya drainase pus atau fistel, malaise, dan fatigue.
Osteomyelitis kronik
Pemeriksaan penunjang

• CBC (Complete Blood Count)


• ESR (Erytricyte Sedimentation Rate)
• CRP (C-Reactive Protein)
• Aspirasi atau biopsy tulang
• X-Rays
• CT-Scan (Computed Tomography Scan)
• MRI (Magnetic Resonance Imaging)
• CT-Scan dan MRI tidak selalu dapat membedakan infeksi dengan
kelainan tulang lainnya.
• USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan Radiologi

• Osteomielitis kronik diidentifikasi dengan adanya


detruksi tulang yang masif dan adanya
involukrum, yang membungkus fokus sklerotik
dari tulang yang nekrotik yaitu sequestrum.
• Infeksi jaringan lunak biasanya tidak dapat dilihat
pada radiograf kecuali apabila terdapat oedem.
Pengecualian lainnya adalah apabila terdapat
infeksi yang menghasilkan udara yang
menyebabkan terjadinya ‘gas gangrene’. Udara
pada jaringan lumak ini dapat dilihat sebagai area
radiolusen, analog dengan udara usus pada foto
abdomen.
• Ultrasound
mengidentifikasi efusi sendi dan menguntungkan untuk
mengevaluasi pasien pediatrik dengan suspek infeksi
sendi panggul.
• Radionuklir
Jarang dipakai untuk mendeteksi osteomielitis akut.
Pencitraan ini sangat sensitif namun tidak spesifik untuk
mendeteksi infeksi tulang.
• CT scan dengan potongan koronal dan sagital
untuk menidentifikasi sequestra pada osteomielitis
kronik. Sequestra akan tampak lebih radiodense
dibanding involukrum disekelilingnya.
DIAGNOSA

• Pada Osteomielitis akut ; pemeriksaan sinar-x hanya


menunjukan pembengkakan jaringan lunak. Pada sekitar 2
minggu terdapat daerah dekalsifikasi ireguler, nefrosis tulang,
pengangkatan periosteum dan pembentukan tulang baru.
Pemindaian tulang dan MRI dapat membantu diagnosis
definitive awal. Pemeriksaan darah memperhatikan
peningkatan leukosit dan peningkatan laju endap darah. Kultur
darah dan kultur abses diperlukan untuk menentukan jenis
antibiotika yang sesuai.
• Pada Osteomielitis kronik, besar, kavitas ireguler, peningkatan
periosteum, sequestra atau pembentukan tulang padat terlihat pada
sinar-x. Pemindaian tulang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi area terinfeksi. Laju sedimentasi dan jumlah sel
darah putih biasanya normal. Anemia, dikaitkan dengan infeksi
kronik. Abses ini dibiakkan untuk menentukan organisme infektif
dan terapi antibiotic yang tepat.
DIAGNOSA BANDING
Cellulitis Ini sering terjadi kekeliruan dengan osteomielitis, karena
terdapat kemerahan superficial yang tesebar merata dan
lymphangitis. Bakteri yang menginfeksi biasanya Staphylococcus
atau Streptococcus.
Acute Suppurative Arthtritis
Adanya tenderness yang merata atau difus dan semua pergerakan
sendi terhambat sperti terjadi spasme otot.
Streptococcal Necrotizing Myositis
Bakteri yang menginfeksi Streptococcus haemolytic group A dan B.
ering terjadi kekeliruan dengan osteomielitis dan cellulitis. Meskipun
kasus ini jarang ditemui, tapi bisa menyebabkan nekrosis otot,
septikemia dan meninggal. Gejalanya adalah nyeri yang hebat,
pembengkakan, demam dan tanda-tanda sakit lainnya yang
merupakan tanda yang darurat.
Sickle Cell Crisis
Memiliki gambaran yang tidak dapat dibedakan dengan
osteomielitis akut. Bakteri yang meninfeksi adalah golongan
Salmonella.
Acute Rheumatism
Adanya nyeri yang ringan dan berpindah ari satu sendi ke sendi
yang lain.
Gaucher’s Disease
Merupakan pseudo-osteitis yang mempunyai gambaran
tersembunyi menyerupai osteomielitis. Diagnosis ini dibuat
dengan ditemukan bentuk penyakitnya, terutama pembesaran
hepar dan limpa.
PENATALAKSANAAN
• Pemberian antibiotik efektif bila belum ada pus
• Antibiotik tidak mensterilkan jaringan avascular atau abses dan
harus dilakukan operasi pembersihan
• Kemudian diberi antibiotik untuk mencegah infeksi berulang
• Operasi jangan sampai terlambat, hingga terjadi ischemic bone
dan soft tissue
• Diberikan antibiotik setelah pembedahan
• General supportive care—cairan IV, analgenisk dan posisi yang
nyaman
• Jiak tidak terdapat abses, diberikan antibiotic IV berdasarkan gram
yang sesuai
• Antibiotik empiris, mulai diberikan jika stain gramnya negatif dan
dimonitor secara hati-hati. CRP harus diperiksa setiap 2-3 hari. Bila
tidak ada respon klinik selama 24-48 jam, abses kemudian dicari
dan dipertimbangkan melakukan operasi drainage.
PEMBEDAHAN

Indikasi
• adanya sequester, adanya abses, rasa sakit yang hebat, serta
bila mencurigakan adanya perubahan kearah keganasan (
karsinoma epidermoid ). Salah satu tindakan pembedahan
adalah Drainase bedah ( chirurgis ) yang dilakukan bila :
• Pengobatan local dan sistemik dalam 24 jam pertama gagal.
• Pus subperiosteal dievakuasi untuk mengurangi tekanan intra
oseus kemudian dilakukan pemeriksaan biakan kuman dan uji
sensitivitas.
• Drainase dilakukan selama beberapa hari dengan
menggunakan cairan NaCl 0,9 dan dengan antibiotic.
PROGNOSA

• Dalam kebanyakan kasus, infeksi ini disembuhkan dengan obat


antibiotik. Dalam kasus parah osteomielitis, infeksi dapat
sangat merusak tulang, sekitar otot, tendon, pembuluh darah.
Sehingga perlu pembersihan jaringan yang terinfeksi
Komplikasi

• Abses tulang
• Bakteremia
• Fraktur
• Selulitis
• Fistel
KESIMPULAN

• Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut ataupun


kronis dari tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat
infeksi dari kuman-kuman piogenik. Infeksi dalam suatu sistem
muskuloskeletal dapat berkembang melalui dua cara, baik
melalui peredaran darah maupun akibat kontak dengan
lingkungan luar tubuh.
• Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II;
tetapi dapat pula ditemukan pada bayi dan ‘infant’. Anak laki-
laki lebih sering dibanding anak perempuan (4:1). Lokasi yang
tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia,
radius, humerus, ulna, dan setelah pengobatan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai