Dinna Rachmayanti
25-2013-031
Pembimbing : Djaenudin, ST., MT
2
3
Latar Belakang
4
Maksud dan Tujuan
01
MAKSUD
Untuk menurunkan 02
kandungan logam
nikel dalam air Mengetahui efisiensi penyisihan logam nikel
limbah elektroplating dengan menggunakan metode elektrodeposisi
hingga menghasilkan dan presipitasi sistem kontinyu.
olahan yang sesuai
baku mutu
03
Penelitian dilakukan Limbartifisial nikel • Waktu detensi 100 menit, • Katoda : Plat Karbon Penentuan kondisi
dalam skala dengan konsentrasi 167 menit dan 500 menit. • Anoda : Tembaga optimum DOE metode
laboratorium. awal 3835 ppm dan pH • Luas Katoda 40cm2, faktorial pada 6
awal limbah artifisial 4 100cm2. dan 160 cm2 software Minitab 17
7
Studi Literatur
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan Data
Simpulan dan
saran
9
Gambar Rangkaian Pengolahan Limbah Nikel Sistem Kontinyu
10
Metode Pengukuran
No Parameter Metode
SNI 06-6989.11-2004 : Cara uji
1 pH derajat keasaman (pH) dengan
menggunakan alat pH Meter
Pengukuran langsung (direct) pada
2 Kuat Arus
amperemeter
SNI 06-6989.48-2005 : Cara uji
Konsentrasi
3 kadar nikel dengan Spektrofotometer
Nikel
Serapan Atom secara tungku karbon
Karakteristik
4 X-ray Drifraction (XRD)
Endapan
11
Pelaksanaan
Penelitian
Reaktor membran Reaktor presipitasi memiliki
elektrodeposisi yang volume 220 ml dan
digunakan teridiri dari dilengkapi dengan 4 buah
dua ruang plat (baffles) yang bertujuan
- Ruang pertama (Anoda) untuk mencegah turbulensi
diisi H2SO4 saat pencampuran agar flok
- Ruang kedua (Katoda) yang terbentuk tidak pecah
diisi limbah artifisial lagi
(Reynold, 1977)
Penelitian ini
Penelitian ini dilakukan dengan
dilakukan dengan
Penghubung antara anoda dan variasi waktu dielektrodeposisi
menggunakan
katoda disekat menggunakan 100, 167 dan 500 menit dan
sistem kontinyu.
daun eceng gondok, reaktor luas tembaga 4 cm, 10 cm dan
elektrodeposisi dilengkapi 16 cm. Dari hasil penelitian
dengan anoda grafit dan katoda dilakukan analisa dan
plat tembaga, serta diberi pembahasan meliputi
tegangan sebesar 5 volt pengukuran parameter pH,
deposit nikel, energi spesifik,
efisiensi arus dan konsentrasi
nikel
12
Hasil Penelitian
Massa terdeposisi
Efisiensi arus listrik (%) = x 100 %
Massa terdeposisi teoritik
BE x Q
Massa terdeposisi teoritik (gram) = x 100 %
F
W
Energi Spesifik (kWh/kg) = Massa terdeposisi
13
Kriteria Penentuan
Kondisi Optimum
Efisiensi Penyisihan
1 Maksimum
nikel Penentuan kondisi
optimum didasarkan
2 Efisiensi arus Listrik Maksimum pada pertimbangan
3 Energi spesifik Minimum
ekonomi dan lingkungan
14
16
Metode Elektrodeposisi
6.00 6.00
5.00 5.00
pH Katolit
pH Katolit
4.00 4.00
3.00 3.00
2.00 2.00
1.00 1.00
0.00 0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180
Waktu (Menit Ke-) Waktu (Menit Ke-)
7.00
4.00
pH menjadi asam atau basa.
3.00
2.00
Penurunan nilai pH pada katolit disebabkan
1.00
adanya perpindahan ion hidrogen (H+) yang
0.00
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 480 510
berasal dari proses oksidasi di anolit melalui pori
Waktu (Menit Ke-) biomemban eceng gondok.
Tembaga 4 cm Tembaga 10 cm Tembaga 16 cm 18
0.10 0.10
0.09 0.09
0.08 0.08
0.07 0.07
0.06 0.06
0.05 0.05
0.04 0.04
0.03 0.03
0.02 0.02
0.01 0.01
0.00 0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180
0.10
0.06
0.05
0.04
Larutan elektrolit akan terurai menjadi partikel-
0.03
0.02
partikel yang berupa atom atau gugus atom
0.01 bermuatan listrik dan akan meningkatkan kuat
0.00 arus selama proses.
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 480 510
Waktu (Menit Ke-)
7.30 7.30
pH Presiptasi
pH Presiptasi
7.10 7.10
6.90 6.90
6.70 6.70
6.50 6.50
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180
Waktu (Menit Ke-) Waktu (Menit Ke-)
8.00
7.50
Proses presipitasi pada penelitian ini dilakukan
dengan menambahkan kapur (Ca(OH)2).
pH Presipitasi
7.00
6.50
22
Elektrodeposisi Presipitasi
Kones
Konesntrasi Konsentrasi ntrasi Konsentrasi
Variasi Efisiensi (%) Variasi Efisiensi (%)
Awal (ppm) Akhir (ppm) Awal Akhir (ppm)
(ppm)
(4)=[(2)- (7)=[(6)-
(1) (2) (3) (5) (6) (7)
(3)]/(2)*100% (7)]/(6)*100%
Waku Detensi 100 Menit ; Waktu Detensi 22
3.835 3.213 16% 3.213 1218 62%
Tembaga 40 cm2 Menit
30
Efisiensi Arus
Listrik
Masa
Q = ∫Idt t Volume Massa
Variasi E F Terendapkan Efisiensi Arus
(A.detik) (detik) (L) Terdeposit (gr)
Teoritik (gr)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=[(2)*(3)]/(5) (9)=[(5)/(6)]*100%
Waku Detensi 100 Menit
29,5 441 6.000 96500 0,5 0,1340 0,1348 99%
; Tembaga 40 cm2
Waku Detensi 100 Menit
29,5 539 6.000 96500 0,5 0,1486 0,1646 90%
; Tembaga 100 cm2
Waku Detensi 100 Menit
29,5 708 6.000 96500 0,5 0,1673 0,2164 77%
; Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 167
29,5 747 10.020 96500 0,5 0,2209 0,2284 97%
Menit; Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 167
29,5 959 10.020 96500 0,5 0,2524 0,2930 86%
Menit; Tembaga 100 cm2
Waktu Detensi 167
29,5 1098 10.020 96500 0,5 0,2710 0,3357 81%
Menit; Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 500Menit
29,5 1656 30.000 96500 0,5 0,3783 0,5062 75%
; Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 500Menit
29,5 2061 30.000 96500 0,5 0,3920 0,6300 62%
; Tembaga100 cm2
Waktu Detensi 500 Menit
29,5 2340 30.000 96500 0,5 0,4336 0,7153 61%
; Tembaga 160 cm2
31
Grafik Efek Standar
Efisiensi Arus Listrik
Response
Optimizer dapat
ditentukan dengan
menggunakan
metode
pendekatan nilai
keinginan/fungsi
desirability
statistik
No. Parameter Nilai Satuan
Efisiensi Penyisihan
1 24 %
nikel
2 Efisiensi arus Listrik 79 %
3 Energi spesifik 5,76 kWh/kg
4 Massa nikel terdeposit 0,32 gram
35
Pengukuran XRD
Analisa X-Ray Diffraction (XRD)
digunakan untuk mengetahui kisi
pada deposit nikel pada proses
elektrodeposisi dan endapan
pada proses presipitasi .
36
Deposit nikel yang terbentuk bersifat
kristalin dengan satu puncak yang tajam
pada sudut 2θ:24o.
39
Pengeluaran
Pengeluaran
Harga Biaya Total
Variasi
Penggunaan Kebutuhan Pengeluaran
Ca(OH)2 Listrik
Waku Detensi 100 Menit ;
Rp8,21 Rp0,90 Rp9,11
Tembaga 40 cm2
Waku Detensi 100 Menit ;
Rp8,21 Rp1,10 Rp9,31
Tembaga 100 cm2
Waku Detensi 100 Menit ;
Rp8,21 Rp1,44 Rp9,66
Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
Rp8,21 Rp1,52 Rp9,74
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
Rp8,21 Rp1,95 Rp10,17
Tembaga 100 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
Rp8,21 Rp2,24 Rp10,45
Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 500Menit ;
Rp8,21 Rp3,37 Rp11,59
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 500Menit ;
Rp8,21 Rp4,20 Rp12,41
Tembaga100 cm2
Waktu Detensi 500 Menit ;
Rp8,21 Rp4,77 Rp12,98
Tembaga 160 cm2
40
Pemasukan
Pemasukan
Variasi Nikel Murni Harga Total Pemasukan
(kg) Nikel/Kg
(1) (2) (3) (4) = (2) X (3)
Waku Detensi 100 Menit ;
0,0001340 Rp159.107 Rp21,320
Tembaga 40 cm2
Waku Detensi 100 Menit ;
0,0001486 Rp159.107 Rp23,643
Tembaga 100 cm2
Waku Detensi 100 Menit ;
0,0001673 Rp159.107 Rp26,627
Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
0,0002209 Rp159.107 Rp35,147
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
0,0002524 Rp159.107 Rp40,151
Tembaga 100 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
0,0002710 Rp159.107 Rp43,118
Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 500Menit ;
0,0003783 Rp159.107 Rp60,190
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 500Menit ;
0,0003920 Rp159.107 Rp62,378
Tembaga100 cm2
Waktu Detensi 500 Menit ;
0,0004336 Rp159.107 Rp68,997
Tembaga 160 cm2
41
Keuntungan
Persentase
Variasi Total Pengeluaran Total Pemasukan Keuntungan
(%)
Waktu Detensi 100 Menit ;
Rp9,113 Rp21,320 134%
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 100 Menit ;
Rp9,311 Rp23,643 154%
Tembaga 100 cm2
Waktu Detensi 100 Menit ;
Rp9,657 Rp26,627 176%
Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
Rp9,736 Rp35,147 261%
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
Rp10,167 Rp40,151 295%
Tembaga 100 cm2
Waktu Detensi 167 Menit;
Rp10,451 Rp43,118 313%
Tembaga 160 cm2
Waktu Detensi 500Menit ;
Rp11,588 Rp60,190 419%
Tembaga 40 cm2
Waktu Detensi 500Menit ;
Rp12,413 Rp62,378 403%
Tembaga100 cm2
Waktu Detensi 500 Menit ;
Rp12,982 Rp68,997 431%
Tembaga 160 cm2
42
Kesimpulan
Efisiensi penyisihan logam nikel dengan menggunakan metode
elektrodeposisi dan presipitasi sistem kontinyu paling tinggi diperoleh pada
variasi waktu detensi 50 menit dan luas tembaga 160 cm2 , sebesar 89%.
Hasil analisa (XRD) diketahui bahwa deposit nikel yang terbentuk pada
proses elektrodeposisi merupakan nikel murni, Sedangkan endapan yang
terbentuk pada proses presipitasi merupakan edapan campuran Ni(OH)2 dan
CaSO4.
Dari hasil analisa ekonomi, pada pengolahan limbah nikel sistem kontinyu
didapat keuntungan terbesar pada variasi waktu detensi 500 menit dan luas
tembaga 160 cm2 sebesar 431%.
44