Anda di halaman 1dari 14

Pembentukan Teori

(Theory Building/Formation) &


Manfaat Teori

MATERI 2 & 3 METODOLOGI ILMU POLITIK


Hubungan Pembentukan Teori dengan
Dasar Ilmu Pengetahuan

 Secara mendasar, fungsi IP adalah bersifat praksis yg


berguna bagi manusia;
 Namun, tidak semua manusia mampu menggunakan
kemampuan rasionya secara maksimal untuk memahami
gejala-gejala alam (empirik). Dari sini mulai muncul
pandangan lain mengenai kekuatan supranatural.
 IP adalah gabungan antara rasionalisme dan empirisme.
 Artinya, manusia berusaha memahami/menganalisa
sebuah fenomena/gejala alam melalui penggunaan
nalarnya hingga sampai pada kesimpulan.
Lanjutan....

 Dalam menggunakan rasionya saat mengamati


gejala alam, ini yg disebut observasi.
 Observasi adalah suatu proses menggunakan segala
kemampuan indra manusia untuk memahami
fenomena yang ada. Seorang ilmuwan harus bisa
melakukan observasi.
Rasionalisme

observasi

Empirisme

Kesimpulan
Lanjutan...

 Penggunaan gabungan bagan tadi akan


menimbulkan implikasi:
a) IP dihasilkan karena naluri manusia
b) IP dihasilkan karena mekanisme kerja yang
dilakukan manusia.
 Kesimpulan yg dihasilkan dalam IP adalah
kesimpulan ilmiah karena didapatkan melalui cara
yang ilmiah.
 Kesimpulan ilmiah ini yg secara sederhana dapat
disebut sebagai penciptaan teori.
Pembentukan Teori

 Secara sederhana, pembentukan teori dapat dipahami


sebagai “proses dihasilkannya teori secara ilmiah.”
 Contoh nyata untuk melihat “proses” ini adalah melalui
penelitian.
 Penelitian dilakukan dengan cara observasi terhadap
gejala empirik dengan menggunakan kaidah-kaidah
dalam IP. Kaidah ini meliputi:
a) Gejala empirik
b) Pengujian Teori
c) Teori yg dihasilkan tidak boleh subyektif/normatif.
 Contoh teori ilmiah tapi sebenarnya subyektif seperti
teori modernisasi, teori tahap-tahap pembangunan yang
hanya didasarkan pada nilai-nilai Barat.
Lanjutan...

 Teori (kesimpulan ilmiah) yang dihasilkan seorang


ilmuwan harus dapat diuji oleh pihak lain agar dapat
diketahui validitas/keabsahan teori tersebut.
 Tujuan pengujian teori adalah agar teori tersebut
dapat dilihat masih relevan atau tidak. Jadi, ada
kemungkinan sebuah teori bisa berubah.
 Jadi, teori ilmiah juga punya kemampuan untuk
diuji oleh ilmuwan. Ini yang disebut testability.
Teori Ilmiah

 Teori ilmiah harus dapat mempermudah gejala


empirik yg sulit sehingga orang dapat memahami
gejala empirik tsb dengan mudah.
 Artinya, teori ilmiah idealnya bisa membuat hal
rumit menjadi hal yang mudah dipahami orang.
 Teori ilmiah juga harus memperhatikan relevansi
yang kuat antara gejala empirik yang kemudian
disebut dengan DATA.
Lanjutan...

 Ciri Teori Ilmiah:


a) Ciri Struktural: merujuk pada hubungan antara
konsep-konsep yang terdapat dalam teori tersebut.
b) Ciri Substansif: merujuk pada isi empirik.
 Dalam konteks persyarakat IP, suatu teori harus bersifat:
a) Terbuka
b) Dipublikasikan pada khalayak
c) Dapat diuji kembali (dilihat validitasnya).
 Dengan demikian, teori bukanlah suatu kebenaran
mutlak. Teori bisa saja dibantah atau direkonstruksi
kembali.
Kegunaan Teori Secara Umum

1. Menjelaskan data.
Artinya, sebuah teori merupakan simplikasi dari
data; yaitu bagaimana menyederhanakan
data/fenomena gejala alam (empirik) yang rumit
melalui pernyataan-pernyataan yang jelas.
2. Mempermudah masyarakat untuk memahami data
(gejala-gejala alam sosial) yang dianggap rumit.
Misal: sebuah tulisan ilmiah adalah tulisan yang
(mestinya) mudah dipahami.
Sifat mutlak sebuah Teori

 Terbuka
 Dipublikasikan kepada pihak lain
 Dapat diuji (validitas teori)
Kegunaan Teori Secara Ilmiah

1. Pemahaman terhadap gejala-gejala empirik. Artinya, orang yang


menguasai teori harus mempunyai kemampuan memahami semua
gejala-gejala alam secara lebih baik. Disinilah terlihat perbedaan antara
orang yang menguasai teori atau tidak.
2. Problem solving (pemecahan masalah). Pemahaman mengenai teori
bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi manusia. Bahkan,
masalah tsb bisa jadi berhubungan dengan kelangsungan hidup
manusia.
3. Peramalan (forecasting). Tahap selanjutnya dalam IP berkembang ilmu
Futurologi. Ramalan yang terbentuk dalam teori dibentuk atas dasar
pemahaman apa yang terjadi di masa lalu. Dasarnya adalah bahwa
perubahan sosial tidak pernah terjadi secara tajam.

Karena itulah, penting sebuah pengujian teori. Sebab, teori yang


dihasilkan harus teruji apakah relevan dengan perkembangan saat ini.
Tujuan Pengujian Teori

 Konfirmasi
Bagaimana memperkuat teori yang sudah ada
terkait dengan analisis gejala-gejala empirik
 Falsifikasi
Menyatakan bahwa teori itu salah. Artinya, teori
tsb sudah tidak relevan dengan gejala-gejala
empirik yang ada.
 Revisi
Memperbaiki teori yang sudah ada.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai