Anda di halaman 1dari 10

Chapter 1 : Introduction To

Internal Auditing

1. DEAN NUR AZIZAH (150422606045)

2. NURUL HIDAYAH (150422607358)


Terdapat tiga komponen utama dari nilai internal auditor yang digambarkan oleh IIA:

1. Assurance = Governance, risiko dan kontrol.


2. Insight = Catalyst, Analyses dan Assessment.
3. Objective = integritas, akuntabilitas dan independensi.
Definisi internal auditing menurut IIA pada tahun 1999 adalah:

Internal Auditing adalah aktivitas assurance dan konsulting yang independen dan objektif yang didesain untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi dari perusahaan. Hal tersebut akan membantu dalam
pencapaian tujuan melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas dari manajemen risiko, kontrol dan governance process.

Dalam Jurnal Internasional “ Internal Audit Efficiency Evaluation Principles” oleh Olga Savcuk dari Vilnius
Gediminas Technical University menyatakan bahwa : “....... agar dapat bertahan dan menjadi bagian dari audit
internal organisasi harus memberi nilai tambah pada aktivitas organisasi yang diaudit, namun demikian sekaligus
mempertahankan independensi dan objektivitas.”.

3
Komponen kunci dari pengertian tersebut adalah:

Pendekatan yang sistematis dan


disiplin

Independen dan objektif


Aktivitas consulting dan
assurance yang didesain untuk
memberikan nilai tambah dan
meningkatkan operasi
Mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas dari pengendalian
risiko, kontrol dan governance
process

Membantu dalam pencapaian


tujuan perusahaan

4
Helping The Organization
Accomplish Its Objective

Tujuan organisasi menggambarkan apa yang


ingin dicapai oleh organisasi. Pada level yang
lebih tinggi pada perusahaan, tujuan dari
organisasi tersebut tertuang di dalam visi dan
misi organisasi. Committee of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission
(COSO) pada tahun 2004 telah
mengkategorisasikan Bussiness objective suatu
perusahaan, yaitu:

5
Suatu organisasi tidak dapat mencapai tujuannya
serta memperoleh kesuksesan tanpa manajemen risiko, kontrol
dan governance process yang efektif.

Governance didefinisikan sebagai suatu proses yang


E v a luating a n d diselenggarakan oleh direksi (Board of Directors) dalam baik
I m p roving t h e secara langsung atau dikuasakan kepada manajemen dalam
pencapaian tujuan organisasi.
E f f ectivenes s o f
Manajemen risiko saling terhubung dengan
R i s k M a n agem ent, governance, yaitu suatu proses yang dilaksanakan oleh
manajemen dalam memahami dan mengelola suatu ketidakpastian
C o n trol, a n d (Risiko dan kesempatan) yang dapat terjadi pada perusahaan
dalam pencapaian tujuan.
G o v ernance P r o c esses
Sedangkan kontrol tertanam di dalam manajemen
risiko merupakan suatu proses yang dilaksanakan manajemen
dalam mitigasi risiko dalam sampai kedalam level yang dapat
diterima.
Pekerjaan dalam rangka aktivitas Assurance dan
consulting dibedakan dalam tiga hal yaitu : tujuan utama dari
pekerjaan tersebut, siapa yang menentukan sifat dan lingkup
dalam perjanjian tersebut dan kelompok yang terlibat. A s s urance a n d
C o n sulting A c t i vity
Tujuan utama dari internal assurance adalah untuk
D e s igned t o A d d
menilai bukti apakah telah sesuai dengan subjek persoalan serta
V a l ue a n d I m p r ove
memberikan kesimpulan mengenai subjek persoalan tersebut.
O p e rations
Fungsi internal audit menentukan sifat dan lingkup
dari assurance atas perjanjian dimana secara umum terdapat tiga
pihak yang terlibat, yaitu: auditee, internal auditor dan user.
Kedua kode IIAS etik dan IIAS standar internasional
untuk praktek profesional audit internal menekankan kekritisan
independensi dan objektivitas untuk praktek auditing.

Independence
Independen merupakan kondisi yang bebas dari gangguan
atas objektifitas. Gangguan/ancaman atas objektifitas tersebut harus
and dikelola pada tingkat individual auditor, fungsional dan setiap level dari
organisasi.
Objectivity Objektifitas merupakan sikap mental tidak bias (tidak
memihak) yang memperkenankan auditor untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan menghasilkan keputusan yang tidak memihak.
Untuk meyakinkan objektifitasnya, seorang auditor tidak
harus terlibat dalam operation sehari-hari, membuat keputusan
manajemen serta berbagai berbagai situasi yang dapat menyebabkan
terjadi conflicts of interest.
A Systematic and Disciplined Approach: The
Engagement Process

Pemahaman atas auditee dan


pelanggan Terdapat tiga fase fundamental dalam pekerjaan
audit, yaitu perencanaan pekerjaan, pelaksanaan
pekerjaan dan mengkomunikasikan hasil
Setting tujuan pekerjaan
pekerjaan. Perencanaan pekerjaan tersebut
meliputi beberapa aktivitas, yaitu:

Menentukan bukti yang diperlukan

Memutuskan sifat, waktu dan


luas tes audit

9
Internal vs Eksternal

Perbedaan Internal Eksternal

Misi Melakukan evaluasi desain dan implementasi Memberikan opini atas kewajaran dan menilai
pengendalian internal serta mengevaluasi pelaporan keuangan organisasi
efektifitas dan efisiensi serta kepatuhan aktivitas
organisasi
Organisasional Karyawan organisasi yang bersangkutan Melakukan penugasan berdasarkan kontrak
Pemberlakuan Perbankan dan perusahaan yang listing di BEI Perusahaan yang listing, badan-badan sosial,
dan partai politik
Fokus dan Orientasi Berorientasi ke masa depan Berfokus pada akuntansi dan bisa dipahamnya
kejadian-kejadian bisnis
Kualifikasi Tidak harus seorang akuntansi Harus memiliki kualifikasi akuntansi
Timing Berkelanjutan Periodik tahunan
“Peran Audit Internal Atas Kualitas Pemeriksaan Laporan Keuangan yang Dilakukan Oleh Audit Eksternal Pada
Sebuah Perusahaan” oleh Rachmat Arief dari Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10

Anda mungkin juga menyukai