Menurut KBBI, kata ‘citra’ berarti rupa, gambar, atau
gambaran. Artinya setiap orang memiliki identitas/ciri khas tertentu yang berbeda dgn orang lain.
Jadi, citra bersifat UNIK.
Bentuk-bentuk citra: 1. Citra fisik keserupaan yang menyangkut fisik (warna kulit, postur tubuh, tinggi badan, warna rambut, dll) 2. Citra non-fisik kemiripan yang menyangkut hal-hal yang tidak berkaitan dengan fisik (penyabar, murah hati, suka membantu, lemah lembut/tidak kasar, anggun dan bersahaja, pola pikir, sikap, perilaku, bakat, psikis, pengalaman hidup, dll)
Kesimpulan: kata citra berarti gambaran yang
memperlihatkan identitas atau ciri seseorang atau kelompok yang mengandung sesuatu nilai yang baik untuk dihidupi (martabat). Pengaruh-pengaruh citra: 1. Citra positif sifat, sikap, dan perilaku yang menyenangkan. 2. Citra negatif sifat, sikap, perilaku yang tidak menyenangkan.
Kejadian 1:26-28: kata citra segambar/serupa dengan
Allah. Sekaligus menegaskan perbedaan antara Allah dan manusia.
Manusia memiliki karunia khusus: akal budi, hati nurani,
dan kehendak bebas. Fungsi karunia manusia: 1. akal budi manusia mampu mengenal tujuan luhur yang direncanakan Allah. 2. hati nurani memandu manusia untuk bertindak yang benar (GS art. 16) 3. kehendak bebas manusia dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab atasnya (Sir. 15:14-17)
Gaudium et Spes artikel (art.) 12 menegaskan:
1. manusia diciptakan menurut citra Allah 2. mampu mengenal dan mencintai Pencipta-Nya 3. diangkat sebagai tuan atas semua ciptaan di dunia.