Anda di halaman 1dari 11

Kelompok

1. Ahmad Rizki Pratama 25010116140122


2. Indah Tri Susanti 25010116130191
3. Muhammad Hadiyanto 25000118183019
 Data sangat penting untuk meningkatkan kesehatan
 Dengan data statistik kita bisa menentukan kebijakan dan
intervensi yang sukses
 Data juga bisa membuat atau memodifikasi program
pembangunan dan memanfaatkan sumber daya
 Kurangnya permintaan kemudian mengarah ke sumber
yang lebih sedikit yang dibuat tersedia untuk pengumpulan
data dan kontrol kualitas
 Sejumlah negara sering menghadapi kendala saat menyediakan
data, kurangnya investasi dalam sistem informasi kesehatan
hasil data berkualitas buruk, dengan pengguna tidak mau
menggunakan data dalam pembuatan kebijakan
 Masih di temukan berbagai masalah managemen data di
sebagian besar negara yang masuk kedalam kategore tidak
memadai, bahwa negara tersebut tidak memiliki prosedur yang
jelas mulai dari pengumpulan, penyimpanan, analisi dan
distribusi data, termasuk penyimpanan data terpusat.
• Untuk menginformasikan perencanaan kesehatan
program serta membuat kebijakan yang hasilnya

Tujuan Utama baik dan memberdayakan pengambil keputusan


untuk mengelola dan meminpin lebih efektif

Tujuan dari
• Menjelaskan hasil penilaian status sistem informasi
kesehatan di negara-negara Afrika 14 sub-Sahara
dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Wilayah

Makalah
Afrika dan menunjukkan apa tindakan lebih lanjut
negara dan mitra pembangunan mereka dapat
melakukan dalam rangka meningkatkan kualitas
dan ketersediaan data
Semua 46 Negara Anggota WHO Daerah Afrika , tetapi
hanya 14 yang siap untuk melakukan penilaian. Yaitu Benin,
Kamerun, Eritrea, Ethiopia, Gambia, Ghana, Kenya, Lesotho,
Mauritius, Namibia, Rwanda, Sierra Leone, Afrika Selatan,
Swaziland dan Republik Tanzania
Kerangka teori

sistem informasi
Resources / kesehatan Sumber data
sumber daya

Managemen data
Indicators

Input
Informasi product
output

proses
Penyebaran dan penggunaan
decision-making
 Rata-rata skor tertinggi adalah di identifikasi dan harmonisasi
indikator (73%), yang mencerminkan upaya sukses untuk
mengidentifikasi indikator prioritas dan mencapai konsensus
internasional pada indikator untuk beberapa penyakit
 Produk informasi (63%), yang mengindikasikan ketersediaan
data yang akurat dan dapat diandalkan
 Skor terendah (41%) berada di manajemen data, kemampuan
untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan
mendistribusikan data
 Secara umum, negara tidak memiliki sumber daya manusia yang
terampil, termasuk kapasitas lemah dalam analisis data dan penggunaan
teknologi informasi baru.
 Kurangnya jumlah data yang memadai tentang informasi kesehatan,
skurangnya staff dengan keterampilan yang efisien dalam aplikasi
komputer untuk masalah sistem informasi kesehatan sehingga muncul
sebagai masalah universal. Staff kekurangan pelatihan, pengembangan
karir dan motivasi
 Keterbatasan survei adalah ketidakmampuan untuk memilah
data ke tingkat lokal dan untuk memberikan informasi pada
interval waktu yang singkat. Kualitas buruk, ketersediaan dan
relevansi dari statistik vital dilihat sebagai masalah utama;
elemen ini dianggap 'tidak memadai' di delapan negara dan
'memadai' hanya dalam satu negara, seperti untuk catatan
administrasi dengan informasi tentang ketersediaan dan
penyebaran sumber daya manusia
 Ada perbaikan nyata dalam sistem informasi kesehatan di
Afrika tapi masih ada kesenjangan besar dan banyak lagi yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi
informasi kesehatan
 Butuhnya pelatihan tentang sistem informasi kesehatan untuk
para staff pengelola agar laporan nya lebih efisien dan
efektif
 Penyeragaman bentuk laporan, sehingga data yang dihasilkan
berkualitas

Anda mungkin juga menyukai