Anda di halaman 1dari 16

TUGAS III

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I
(ARSITEKTUR BYZANTINE)

DISUSUN OLEH:

SITI ALKHOYIMAH F 221 17 019


MUNIFA F 221 17 079
RITA ARIMURTI F 221 17 125
FEBRIYANTI F 221 13 120
SEJARAH BYZANTINE

Pada tahun 667 SM dan dinamai menurut nama Raja

mereka Byzas atau Byzantas (Bahasa Yunani: Βύζας atau

Βύζαντας). Nama "Byzantium" merupakan Latinisasi dari

nama asli kota tersebut Byzantion.

Byzantium Berpusat di ibukota konstantinopel, termasuk

bagian dan timur Eropa Selatan, Timur Tengah , dan Afrika

utara. Dan diperintah langsung oleh kaisar romawi kuno


Periode Arsitektur Byzantine

1. Periode Bizantium awal

dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah

abad eksperimen desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih

dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan setempat yang

mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka

pada salah satu sudut ruangnya, sehingga denah basilica yang memanjang

tidak dapat untuk upacara tersebut.


2. periode pertengahan

antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13

tidak lagi mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa

ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda masing-masing terdiri

dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi

antara lain segi-8 dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut

berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan mengurangi

ukuran pilaster, sehingga berkesan luas.


3. Periode akhir

hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan

pengembangannya ditekankan pada unsur vertical baik bagian

luar maupun dalamnya. Gereja periode pertengahan biasanya

mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5

kubah bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil

pada masing-masing sudutnya.


Ciri-ciri arsitektur byzantine

DENAH

 Segi empat polygonal, yang


ditutup dengan atap kubah dan
kubah kecil mengelilingi kubah
utama, sehingga bentuknya
memusat serta simetris.

 Sayap pendek yang sama pasa


setiap sisinya, mengambi bentuk
cross.
DINDING

Memakai bahan bata,


dan dibagian dalam
(interiornya) dilapisi
dengan mosaic yang
terbuat dari pualam
warna-warni yang
menggambarkan
ajarannya.
KOLOM

 Kolom-kolomnya konstruktif,
dengan kepala tiang (capital)
bergaya Korintia dan Komposit.

 Tidak ada bentukan manusia di


sculpture Byzantium. Unsur
dekoratif dibuat dari bentukan
gulungan, lingkaran dan bentuk
geometris lainnya atau dari
bentukan yang mengikuti
bentuk daun dan bunga.
BUKAAN PINTU DAN
JENDELA

 Busur ½ lingkaran dipakai


untuk menunjang galery
dan bukaan pada pintu
dan jendela

 Jendela-jendela kecil ½
lingkaran mengelilingi
dasar kubah (pendetive)
ATAP
 Metode pembuatan atap dari
bahan batu ataupun beton.
 Kubah dibentuk dengan type -
simple (biasa ½ lingkaran).
 Melon shaped (kubah belewah).
 Compound (majemuk).
ELEMEN SENI

Salah satu segi terpenting bagi kota baru


Konstantinopel adalah kota tersebut bukan
merupakan duplikat dari kota Roma yaitu dengan
dibangun gereja Kristen pertama Hagia Sophia serta
menyelesaikan banyak gereja lainnya.
Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang dan
gemerlapan berkembang pesat. Sedangkan Arsitektur
bangunan bersegi banyak dengan atap kubah
bermunculan dimanapun, dibukit Yugoslavia, dilembah
Rumania digurun Suria Bizantium yang
mengembangkan hirarki bentuk semacam itu.
Contoh Bangunan pada zaman
byzantine
 Gereja Hagia Sophia
Dibangun pada masa kaisar pertama
Constantin dan diperbaiki kembali setelah
terbakar dan hancur oleh Kaisar Yustinianus
pada tahun 517 SM.
 Forum Constantinous

Merupakan forum besar


diantara 6 forum umum
kota, didominasi oleh
porfir. Disini para kaisar
merayakan
kemenangannya, para
saudagar bertemu
membicarakan usaha
mereka dan lain-lain
kegiatan penduduk.
 Hypodro
Letaknya berdekatan dengan gereja Hagia
Sophia, bangunan ini berfungsi sebagai tempat
untuk pertunjukan pacuan kereta pada mulanya,
selanjutnya berkembang untuk tontonan
serbaguna, pertarungan tombak, akrobat dan lain-
lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai