Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 3

Choirun nisa’ Nur Azizah


Emeliya E. Risqi Laili R
Hus Zaimah Sri noviyanti P.
Lusiana M. Yulia Mega Y.
PENGERTIAN

Pankreatitis (inflamasi pankreas)


merupakan penyakit yang serius pada
pankreas dengan intensitas yang dapat
berkisar mulai dari kelainan yang relatif
ringan dan sembuh sendiri hingga
penyakit yang berjalan dengan cepat dan
fatal yang tidak bereaksi terhadap
berbagai pengobatan.
Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang
menimbulkan nyeri dimana enzim
pankreas diaktifasi secara prematur
mengakibatkan autodigestif dari
pankreas.
Pankreatitis akut adalah inflamasi
pankreas yang biasanya terjadi akibat
alkoholisme dan penyakit saluran
empedu seperti kolelitiasis dan
kolesistisis.
ETIOLOGI

Etiologi Pankreatitis Akut


1. Minum Alkohol (alkoholisme akut dan kronis)
2. Penyakit saluran empedu (batu empedu)
3.Post-operasi (abdomen, non-abdomen)
4.Metabolik
a. Hipertrigliserida
b. Sindrom defisiensi apolipoprotein CLL
c. Hiperkalsemia (misalnya hiperparatiroidisme akibat obat)
d. Gagal ginjal
e. Setelah tranplantasi ginjal
f. Perlemakan hati akut pada kehamilan
5. Pancreatitis herediter
6. Penyakit jaringan ikat dengan vaskulitis
7. Ulkus pepetikum penetrans
8. Sumbatan ampula vater
9. Pankreas divisum
10. Serangan berulang pancreatitis akut
tanpa sebab yang jelas
Pankreatitis akut merupakan penyakit seistemik
yang terdiri dari dua fase.

Pertama, fase awal yang disebabkan efek sistemik


pelepasan mediator inflamasi, disebut sindrom
respons inflamasi sistemik atau systemic
inflamatory response syndrome (SIRS) yang
berlangsung sekitar 72 jam. Gambaran klinisnya
menyerupai sepsis, tetapi tidak ada bukti-bukti
infeksi.
Kedua, fase lanjut merupakan kegagalan
sistem pertahanan tubuh alami yang
menyebabkan keterlibatan sampai kegagalan
multiorgan, yang biasanya dimulai pada awal
minggu kedua. Kegagalan fungsi salah satu
organ merupakan penanda beratnya
penyakit dan buruknya faktor prognosis.
1. Rasa Nyeri abdomen yang hebat
merupakan gejala utama pancreatitis.
2. Pasien tampak berada dalam keadaan
sakit berat defens muskuler teraba pada
abdomen.
3. Bising usus biasanya menurun sampai
hilang.
4. Kekakuan otot
5. Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan
disekitar umbilikus
Merupakan tanda yang menunjukkan adanya
pankreatitis haemoragik yang berat.
6. Mual dan muntah umumnya dijumpai pada
pankreatitis akut.
Muntahan biasanya berasal dari isi lambung tetapi
juga dapat mengandung getah empedu. Gejala
panas, ikterus, konfusidan agitasi dapat terjadi.
7. Hipotensi yang terjadi bersifat khas dan
mencerminkan keadaan hipovolemia
8. Syok
9. Nodus eritomatosus dikulit akibat nekrosis
lemak subkutis.
10. Pasien dapat mengalami takikardia, sianosis
dan kulit yang dingin serta basah disamping gejala
hipotensi.
11. Gejala infiltrasi paru yang difus, dispnoe,
tachipnoe dan hasil pemeriksaan gas darah
abnormal.
12. Depresi miokard, hipokalsemia,
hiperglikemia dan koagulopati intravaskuler
diseminata dapat pula terjadi pada pankreatitis
akut
1. Kenaikan amilase serum atau urine ataupun nilai
lipase dalam serum sedikitnya tiga kali harga normal
tertinggi.
2. penemuan utrasonografi
3. penemuan operasi/autopsi
4. Peningkatan fosfatase alkali dan bilirubin serum
5. Triad klasik kalsifikai pankreas
6. Uji intubasi (uji stimulasi sekretin),
7. Uji bentiromid dan uji ekskresi D-Xilosa urine
8. Penurunan kadar tripsinogen serum
menunjukkan insufisiensi eksokrin pankreas
9. Pemeriksaan lain seperti CT scan
10. Darah lengkap : SDM 10.000-25.000
Penatalaksanaan Medis

1. Tujuan terapi adalah mengurangi sekresi


pankreas dan mengistirahatkan pankreas
2. Tindakan konvensional:
3. Antibiotic untuk infeksi sekunder (flegmon,
abses, pseudokista) atau sumbatan aliran empedu
(kolangitis asenden, koledokoletasis yang
mengalami komplikasi)
4. Karena sebab utama kematian adalah sepsis
maka antibiotika diberikan.
1 Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Gejala : Demam Anorexia
Tanda : Takikardia dan penurunan tekanan
darah
2) Makanan/cairan
Gejala : Mual, muntah, dan penurunan berat
badan dan ketidakseimbangan cairan
3) Nyeri/Ketidaknyamanan
4) Sirkulasi
5) Integumen
1.pengkajian
A. Pengkajian awal A,B,C
Data
Pengkajian Objektif Subjektif
Airway - -
Breathing - RR meningkat (lebih
-Pasien
dari normal,16-mengatakan
20x/menit) sesak
Circulation - Takikardi Tekanan Pasien
darah menurun mengatakan
- Hb menurun pusing
- Terdapat sianosis
- Membran mukosa
kering
b. Pengkajian dasar (Persistem)
Pengkajian Data
Objektif Subjektif
Breathing - RR meningkat (> - Pasien mengatakan sesak nafas
20x/menit)
Blood - Terdapat sianosis - Pasien mengatakan pusing dan badannya terasa panas
- Takikardi
- Tekanan darah menurun
- Dapat terjadi hipertermi
- Hb menurun
- Membran mukosa kering
Brain - -
Bladder - Pasien memakai kateter - Pasien mengatakan kencingnya sedikit-sedikit
- Oliguri
Bowel - BAB – - Pasien mengatakan susah BAB
- Distensi abdomen
- Penurunan peristaltic
Bone - ADL 2 (sebagian aktivitas - Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktifitas sehari-
px dibantu oleh orang lain) hari, seperti toileting, berpidah dan lain-lain
Diagnosa Keperawatan, Intervensi dan Rasional

a) Nyeri berhubungan dengan proses Inflamasi

Tujuan :
Nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria Standar :
Pasien menyatakan nyeri hilang/terkontrol Pasien
mengikuti program terapeutik menunjukkan metode
mengurangi nyeri
b) Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Berhubungan Dengan Mual Muntah
Tujuan :
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi setelah
dilakukan intervensi keperawatan selama 2×24
jam.
Kriteria standar :
Menunjukkan peningkatan berat badan, tidak
mengalami malnutrisi
c) Pola Pernafasan Yang Tidak Efektif
Berhubungan Dengan Imobilisasi Akibat Rasa
Nyeri Yang Hebat, Infiltrat Pulmoner, Efusi Pleura,
Dan Atelektasis
Tujuan :
perbaikan fungsi respiratorius
Kriteria standart :
setelah dilakukan perawatan selama 1×24 jam
pola pernafasan klien kembali normal

Anda mungkin juga menyukai