“Rumusan Masalah”
Etiologi
Differentia Epidemiol
l Diagnosis ogi
Working Patogenesi
Diagnosis s
R
Pemeriksa Gejala
an Klinis
Penunjang
M
Penatalaksa
Pemeriksa naan
an Fisik
Prognosis
Komplikas Pencegaha
Anamnesis
i n
Hipotesis
Mata merah + + +
Sekret Air, serous Purulen, mukopurulen, Air
hiperpurulen
Riwayat trauma - - -
Gatal + + +++
Kelopak lengket - ++ -
Limfadenopati + jarang _
preaurikuler
Edema palpebra + + +
Perdarahan + - -
subkonjungtiva
Injeksi konjungtiva + + +
Folikel + + -
Membran +/- +/- -
Pemeriksaan penunjang Pewarnaan Gram sekret Tidak ditemukan kuman Ditemukan kuman Tidak ditemukan
Pemeriksaan penunjang mata penyebab penyebab kuman penyebab
Pewarnaan Giemsa sekret Limfosit dan monosit Leukosit PMN Eosinofil dan basofil
mata
Manifestasi Klinis
Demam faringokonjungtiva
Keratokonjungtivitis epidemik
Konjungtivitis herpetik
Konjungtivitis hemoragik epidemik akut
Etiologi
Infeksius
Bakteri
Virus
Parasit
Fungi
Non-infeksius
Iritasi persisten
Alergi terhadap suatu bahan tertentu
Bahan kimia atau iritan
Tidak jelas, seperti sindrom Steven-Johnson dan psoriasis
Epidemiologi
Konjungtivitis virus adalah penyakit mata umum di Amerika Serikat dan seluruh
dunia. Karena begitu umum dan banyak kasus yang tidak dibawa ke klinik atau
rumah sakit, statistik yang akurat pada frekuensi penyakit ini tidak tersedia.
Konjungtivitis viral tidak mempunyai predileksi jenis kelamin, dapat terjadi pada
laki-laki dan perempuan dengan perbandingan yang sama.
Konjungtivitis viral dapat mengenai semua umur, tergantung dari etiologi virus
penyebab.
Biasanya, adenovirus menyerang pasien usia 20-40 tahun.
Virus herpes simpleks dan infeksi varisela-zoster primer biasanya mengenai anak
kecil dan bayi.
Herpes zoster oftalmikus berasal dari reaktivasi infeksi laten virus varisela-zoster dan
dapat muncul pada semua usia.
Patofisiologi
Agen perusak cedera pada konjungtiva edema
epitel dan Kematian sel eksfoliasi kemosis dan folikel
sel radang bermigrasi dari stroma ke permukaan
eksudat lengket dengan palpebra gatal dan merah
Timbu gejala peradangan yang lain
Komplikasi
Jika penyakit ini diabaikan dan tidak dibiarkan
tidak diobati dalam waktu yang lama, maka akan
menimbulkan komplikasi seperti
keratokonjungtivitis dan blepharitis.
Pencegahan
Istirahat yg cukup, sebisa mungkin menghindari menggunakan komputer/handphone.
Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau
mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
Jangan menggunakan handuk atau lap bersama dengan penghuni rumah lain.
Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya,
Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.
Bila ada alergi sulfa, dapat digunakan tetes mata gentamisin 0.3% (atau salep
mata 0.3%) setiap delapan jam.