FISIK LARING
Dosen pembimbing:
dr. Lusiana Herawati Yammin, Sp. THT-KL
Disusun oleh:
1. Nadya Fitrianafani, S.ked (G1A26058)
2. Neneng Nurlita, S.Ked (G1A217071)
ANATOMI LARING
Cartilago Laring:
• Cartilago Thyroidea
• Cartilago Cricoidea
• Cartilago Arytenoidea
• Cartilago Corniculata
• Cartilago Cuneiforme
•Epiglotis
Merupakan cartilago elastis berbentuk daun
yang terletak dibelakang radix linguae.
Fossa Piriformis
Fossa piriformis adalah recessus di kedua sisi lipatan dan pintu
masuk Di mediai dibatasi plica aryepiglottica dan di lateral oleh
cartilago thyroidea dan membrana thyrohyoidea.
Lipatan Laring
• Plica Vestibu laris
• Plica Vocalis (Pita Suara)
Cavitas Laryngis
•Cavitas laryngis terbentang dari aditus sampai ke
pinggir bawah cartilago cricoidea, di mana ruang
ini berlanjut sebagai trachea. Dapat dibagi dalam
tiga bagian:
•Vestibulum laryngis, terbentang dari aditus
laryngis sampai ke plica vestibularis.
•Daerah tengah, terbentang dari plica vestibularis
di atas sampai setinggi plica vocalis di bawah.
•Daerah bawah, terbentang dari plica vocalis di
atas sampai ke pinggir bawah cartilago cricoidea
di bawah.
Sinus laryngis
Sinus laryngis adalah sebuah recessus kecil di
setiap sisi laring, terletak di antara plica
vestibularis dan plica vocalis. Sinus ini dilapisi
membrana mucosa.
Sacculus Laryngis
Sacculus laryngis adalah sebuah diverticulum
membrana mucosa yang berjalan ke atas dari
sinus. Sekret mucus membasahi pita suara.
Otot-Otot Laring
Otot-otot laring dibagi dalam dua kelompok:
ekstrinsik dan intrinsik.
Otot-Otot Ekstrinsik
Otot-otot ekstrinsik menarik laring ke atas dan bawah
selama proses menelan.
•Otot-otot elevator: musculus digastricus, musculus
stylohyoideus,musculus mylohyoideus, musculus
geniohyoideus, musculus stylopharyngeus,
musculus salphingopharlrlgeus, dan musculus
palatopharyngeus.
•Otot-otot depresor: musculus sternothyroideus,
musculus sternohyoideus, dan musculus
omohyoideus.
Otot-Otot lntrinsik
Dua otot mengubah bentuk aditus laryngis.
• Mempersempit aditus: musculus arytenoideus obliquus.
• Memperlebaraditus:musculusthyroepiglottica.
• Menegangkan pita suara: musculus cricothyroideus.
• Melemaskan pita suara: musculus thyroarytenoideus
(vocalis)
• Aduksio pita suara: musculus cricoarytenoideus lateralis
• Abduksio pita suara: musculus cricoarytenoideus posterior
• Mendekatkan cartilago arytenoidea: musculus
arytenoideus transversus
Origo, insersi, persarafan, dan fungsi yang rinci dari otot-otot
intrinsik diberikan pada tabel dibawah.
• Gerakan PlicaVocalis (Pita Suara)
Gerakan plica vocalis tergantung pada gerakan cartilage
arytenoidea, yang berputar dan bergeser ke atas dan bawah
pada lereng pinggir superior cartilago cricoidea.
• Gerakan PlicaVocalis Saat Respirasi
Pada inspirasi lemah, plica vocalis diabduksikan, dan rima
glottidis berbentuk segitiga, dengan apex di depan. Pada
ekspirasi, plica vocalis diaduksikan, hanva tertinggal celah
sempit di antaranya.
Pada inspirasi dalam, plica vocalis dlabduksikan maksimal,
sehingga bentuk rima glottidis berubah dari segitiga menjadi
berbentuk ketupat, karena rotasi makslmal dari cartiiago
arytenoidea ke lateral .
Membrana Mucosa Laring
Membrana mucosa larynx melapisi rongga dan diliputi oleh
epitel sllender bersilia.
Persarafan Laring
• Saraf Sensoris
Di atas plica vocalis: ramus laryngeus internus, cabang dari
nervus laryngeus superior nervus vagus.
Di bawah plica vocalis: nervus laryngeus recurrens
• Saraf Motoris
Semua otot-otot intrinsik laring, kecuali musculus
cricothyroideus dipersarafi oleh nervus laryngeus recurrens.
Musculus cricothyroideus dipersarafi oleh ramus laryngeus
externus dari nervus laryngeus superior nervus vagus.
• Vaskularisasi Laring
•Setengah bagian atas laring: ramus laryngeus
superior arteria thyroldea superior.
•Setengah bagian bawah laring: ramus
laryngeus inferior arteria thyroidea inferior.
• Aliran Limfe Laring
Pembuluh limfe bermuara ke dalam nodi
lymphoidei cervicales profundi.
Pemeriksaan Laring
• Pasien duduk lurus agak condong ke depan dengan leher agak fleksi.
• Kaca laring dihangatkan dengan api lampu spiritus agar tidak terjadi
kondensasi uap air pada kaca waktu masuk kedalam mulut.
• Sebelum dimasukan kedalam mulut kaca yang sudah dihangatkan itu
dicoba dulu pada kulit tangan kiri apakah tidak terlalu panas.
• Pasien diminta membuka mulut dan menjulurkan lidahnya sejauh
mungkin.
• Lidah dipegang dengan tangan kiri memakai kain kasa dan ditarik
keluar dengan hati-hati sehingga pangkal lidah tidak menghalangi
pandangan kearah laring. (Jari 1 di atas lidah jari 3 dibawah lidah jari 2
di pipi, jari 4 di atas dagu dan jari 5 dibawah dagu)
• Kemudian kaca laring dimasukan kedalam mulut dengan arah kaca
kebawah, bersandar pada uvula dan palatum mole.
• Melalui kaca dapat terlihat hipofaring dan laring Bila laring belum
terlihat jelas penarikan lidah dapat ditambah sehingga pangkal lidah
lebih kedepan dan epiglottis lebih terangkat.
Diperhatikan :
• Epiglotis: yang berberbentuk omega
• Aritenoid: berupa tonjolan 2 buah
• -Plika ariepiglotika: yaitu lipatan yang menghubungkan aritenoid
dengan epiglottis
• Rima glotis: bukaan antara pita suara dan kartilago
aritenoid (arytenoid cartilage)
• Pita suara palsu (plika ventrikularis) : warna, edema atau tidak,
tumor.
• Pita suara (plika vokalis): lipatan dibawah epiglottis. Warna, gerakan
adduksi pada waktu fonasi dan abduksi pada waktu inspirasi, tumor
dan lain-lain
• Valekula: adakah benda asing
• Sinus piriformis: apakah banyak sekret
TERIMAKASIH