Anda di halaman 1dari 26

Transtheoretical

Model (TTM)

Oleh Kelompok 4
Ari Astri
Rizki Dwi P
Faramita Natalia
Kiki Pristiawati
Dian Lupita
Pengertian
Model teori perubahan perilaku, yang telah
dasar untuk mengembangkan intervensi yang efektif
untuk mempromosikan perubahan perilaku kesehatan.
Transtheoretical Model dikenal juga the Stage
of Change Model, dikembangkan oleh Prochaska &
Diclemente (1982; Green, Rossi, Reed, Willey, &
Prochaska, 1994)
Lanjutan …

Transtheoretical Model memiliki nilai dalam


memfasilitasi dan mengakselerasi perubahan perilaku
yang berkaitan dengan kesehatan, baik untuk perilaku
adiktif maupun non-adiktif.
Inti dari model ini : bahwa individu terlibat
dalam berbagai perilaku yang baru, mereka berpindah
melalui suatu rangkaian perubahan yang terdiri dari
lima tahap.
Lanjutan …

Teori perubahan perilaku sangat dibutuhkan


karena teori menjembatani antara kajian yang satu
dengan kajian yang lain. Konsep yang didefinisikan
dengan baik akan mempermudah peneliti untuk
membandingkan konsep mana yang lebih aktif untuk
digunakan. Konsep yang dikembangkan dengan baik
akan mempermudah peneliti untuk untuk
mengembangkan konsep pada satu populasi ke
populasi yang lainnya.
Lanjutan …
The Transtheoritical Model adalah model
pembentukan perilaku yang berfokus pada
kemampuan individu dalam membuat keputusan
daripada pengaruh sosial dan biologis (Velicer,
Prochaska, Fava, Norman, & Redding, 1998; Scholl,
2002 dalam Lenio, n.d).
Dalam menjelaskan pembentukan perilaku
sehat, teori ini menggunakan tahapan-tahapan yang
mana dalam setiap tahapan terdapat proses
pengambilan keputusan berdasarkan prinsip-prinsip
tertentu.
Lanjutan …

Teori ini menggunakan dimensi waktu yaitu


tahapan perubahan perilaku, untuk mengintegrasikan
proses dan prinsip perubahan perilaku dari berbagai
teori intervensi (Prochaska & Velicer, 1997).
The Transtheoritical Model menjelaskan
tahapan pembentukan atau perubahan perilaku dengan
memasukkan beberapa komponen utama yaitu, the
stages of change, the processes of change, decisional
balance, self-efficacy, dan temptation (Prochaska &
Velicer, 1997).
Stage of Change
Tahapan perubahan (stage of change) merupakan
bagian penting dalam konstruk TTM karena
menggambarkan dimensi waktu (Prochaska & Velicer,
1997).
Perubahan terjadi melalui tahapan-tahapan dan
terjadi dalam periode waktu tertentu. TTM
mengemukakan enam tahap dalam perubahan perilaku.
Enam tahapan tersebut meliputi, precontemplation,
contemplation, preparation, action, maintenance dan
termination (Prochaska dan Velicher, 1997).
PERMANENT EXIT

Relapse

Action ENTER HERE


Precontemplation

Determination Contemplation

TEMPORARY EXIT
Precontemplation
1

Langkah dimana orang-orang tidak mempunyai


niat untuk bertindak dimasa depan yang dapat diduga
pada umunya 6 bulan ke depan.
Orang-orang yang mungkin termasuk di langkah
ini adalah mereka yang tidak diberitahu tentang
konsekuensi dari perilaku mereka.
Mereka bersifat menentang atau tanpa motivasi
atau mempersiapkan promosi kesehatan. Untuk
individu seperti ini program promosi kesehatan
tradisional sering tidak dirancang sesuai dengan
keputusan mereka
Contemplation / Perenuangan
2

Orang-orang berniat untuk merubah ke 6


bulan berikutnya. Mereka sadar akan pro
mengubah perilaku tetapi juga sangat sadar akan
memberdayakan.
Tahapan ini menyeimbangkan anatara
biaya dan keuntungan untuk menghasilkan 2
sifat bertentangan yang dapat menyimpan dalam
periode lama.
Preparation / Persiapan
3

Langkah dimana orang-orang berniat untuk


mulai bertindak di masa mendatang. Secara khas
mereka mengambil keputusan penting dari masa yang
lalu.
Individu ini mempunyai suatu rencana kegiatan
seperti sambungan suatu kelas pendidikan kesehatan,
bertemu dengan dokter mereka, membeli suatu buku
bantuan diri atau bersandar pada suatu perubahan.
Action/ Tindakan
4

Langkah dimana orang sudah


memodifikasi spesifik antara pikiran dengan
perilaku. Banyaknya anggapan tindakan sama
dengan perilaku. Namun dalam model ini
perilaku tidak menghitung semua tindakan.
Langkah action adalah juga langkah
dimana kewaspadaan melawan terhadap berbuat
tidak baik lagi adalah kritis. Mulai aktif
berperilaku yang baru.
Maintenance / Pemeliharaan
5

Dimana orang-orang sedang aktif untuk


mencegah berbuat tidak baik lagi tetapi mereka tidak
menggunakan proses perubahan sering seperti halnya
orang-orang dalam perang. Suatu langkah yang mana
diperkirakan untuk terakhir. Ketika hasil dari
maintenance positif / dapat mengubah perilaku yang
lebih baik maka akan terjadi termination / perhentian.
Ketika setelah maintenance terjadi relaps maka
bisa kembali pada tahap contemplation-preparation-
action-maintence. Tidak lagi kembali ke
Precontemplation, karena sudah ada kesadaran / niat.
Termination
6

Orang orang yang berada pada tahapan


termination tidak akan tergoda dan 100%
berhasil. Walaupun mereka dalam keadaan
depresi, bingung, bosan, sendiri, marah maupun
stress mereka yakin bahwa mereka tidak akan
kembali lagi pada perilaku tidak sehat
sebelumnya.
Processes of Change
Menurut Prochaska dan Velicher (1997), proses
perubahan (processes of change) adalah aktivitas
tampak dan tidak tampak yang digunakan untuk
melalui suatu tahapan.
Proses perubahan memberikan panduan penting
dalam program intervensi. Proses merupakan variabel
independen yang seseorang butuhkan untuk
melakukan perubahan dari tahap ke tahap (Prochaska
dan Velicher, 1997)
Consciousness raising, proses peningkatan
kesadaran dapat dilakukan dengan melakukan feedback
(umpan balik), edukasi, konfrontasi, interpretasi,
bibliotherapy, dan kampanye media tentang penyebab,
konsekuensi, dan penyembuhan untuk masalah perilaku
yang ingin diubah.
Dramatic relief, proses ini dilakukan untuk
meningkatkan pengalaman emosional yang diikuti
dengan pengurangan pengaruh jika tindakan yang tepat
dapat diambil. Psikodrama, role playing, testimoni
personal, dan kampanye media adalah contoh teknik
yang dapat menggerakkan seseorang secara emosional.
Self-reevaluation, menggabungkan penilaian
kognitif dan afektif dari citra diri seseorang dengan dan tanpa
kebiasaan tidak sehat tertentu. Klarifikasi nilai, role model yang
sehat, dan imagery adalah teknik yang dapat mengubah
seseorang secara evaluatif.
Environmental reevaluation, menggabungkan
penilaian afektif dan kognitif tentang ada atau tidaknya dan
bagaimana kebiasaan pribadi mempengaruhi lingkungan sosial
seperti pengaruh merokok pada orang lain. Hal tersebut bisa
juga termasuk kesadaran bahwa ia telah menjadi model peran
positif atau negatif bagi orang lain. Pelatihan empati,
dokumenter, dan intervensi keluarga dapat mengawali
environmental reevaluation.
Self-liberation, suatu kepercayaan bahwa seseorang
dapat berubah dan berkomitmen untuk melakukan apa yang
diyakini. Resolusi tahun baru, kesaksian publik, dan pilihan
tindakan yang lebih dari satu dapat meningkatkan self-
liberation atau yang biasa disebut sebagai kekuatan kemauan.

Social liberation, menyangkut kebutuhan akan


kesempatan sosial atau alternatif khususnya bagi orang-orang
yang terganggu oleh perilaku tidak sehat seseorang. Advokasi,
prosedur pemberdayaan, dan kebijakan yang tepat dapat
meningkatkan hal ini. Misalnya zona bebas asap dan peraturan
dilarang merokok
Counterconditioning, proses ini menunjukkan
diperlukannya pembelajaran perilaku sehat yang dapat
menggantikan perilaku yang bermasalah. Misalnya relaksasi
sebagai counter stress, makanan bebas lemak sebagai pengganti
makanan yang berkalori banyak.

Stimulus control, menghilangkan kebiasaan yang


tidak sehat dan menambah anjuran alternatif yang lebih sehat.
Penghindaran, rekayasa ulang lingkungan, dan kelompok
bantuan dapat mendukung perubahan dan mengurangi risiko
untuk kambuh. Menggunakan tangga atau mencanangkan jalan
kaki menuju kantor sebagai upaya menurunkan berat badan
adalah contoh dari stimulus control.
Contingency management membuktikan
konsekuensi untuk pengambilan langkah dalam instruksi
tertentu. Meskipun penguatan dapat dilakukan dengan
memberikan punishment,akan tetapi reward lebih mudah
membuat seseorang melakukan perubahan diri dibanding
dengan reinforcement.

Helping relationship, merupakan kombinasi


kepedulian, kepercayaan, keterbukaan dan penerimaan serta
dukungan untuk perubahan perilaku sehat. Rapport building,
aliansi terapi, konseling, dan buddy system dapat menjadi
sumber dari dukungan sosial.
Decisional Balance
Decisional balance menggambarkan
pertimbangan relatif individual pro kontra dari suatu
perubahan.
Orang akan setuju meakukan perubahan
berdasarkan pertimbangan keuntungan yang
didapatkan jika melakukan perubahan.
Orang tidak setuju untuk melakukan perubahan
berdasarkan pertimbangan biaya yang dikeluarkan saat
melakukan perubahan.
Self Efficacy
Menggambarkan situasi dimana orang
memiliki kepercayaan diri untuk mengatasi
tingginya resiko godaan yang muncul dari
kebiasaan lama, construct ini berdasarkan teori
yang dikembangkan oleh Bandura.
Aplikasi dan Penerapan (Temptation)
James O. Prochaska & Wayne F.V (1997)
menyebut penerapan transtheoritical model yang
paling umum dilakukan adalah dengan menyesuaikan
sistem komunikasi ahli yang digunakan dengan
kebutuhan masing-masing target individu yang akan
dirubah perilakunya.
Perlakuan yang diberikan disesuaikan dengan
sejauh mana subyek telah mencapai tahap-tahap dalam
transtheoritical model.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai