Anda di halaman 1dari 24

KERANGKA KONSEPTUAL

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Pengertian Kerangka Konseptual
• Prinsip-prinsip yang mendasari penyusunan dan
pengembangan standar akuntansi sektor publik;
• Disusun oleh sebuah komite perumus standar
independen;
• Merupakan rujukan penting bagi komite standar
akuntansi, penyusun laporan keuangan, dan
pemeriksa dalam mencari pemecahan atas
sesuatu masalah yang belum diatur secara jelas
dalam pernyataan standar akuntansi sektor publik.
Tujuan Kerangka Konseptual ASP
• Acuan bagi penyusun standar akuntansi sektor publik
dalam melaksanakan tugas perumusan standar.
• Acuan bagi penyusun laporan keuangan dalam
menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar akuntansi.
• Acuan bagi pemeriksa dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan standar akuntansi sektor publik.
• Acuan bagi para pengguna laporan keuangan dalam
menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
sektor publik.
HIRARKI PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU
UMUM DALAM DOMAIN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Hirarki Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia

Tingkat 3 Praktik Konvensi dan Buku Teks/ Ajar, Artikel dan


Kebiasaan Pelaporan Yang Pendapat Ahli
Sehat

Landasan Tingkat 2 Buletin Teknis Peraturan Pedoman atau Simpulan Riset


Operasional Pemerintah Praktek Akuntansi
atau untuk Sektor Akuntansi Sektor Sektor Publik
Landasan Publik Publik
Praktik Tingkat 1 Pernyataan Standar Akuntansi Interprestasi Pernyataan
Pemerintahan Standar Akuntansi Pemerintahan

Landasan
konseptual Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

Gambar 1 Hirarki Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia


Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan di Indonesia

• Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan


sebagai landasan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
pemerintah pusat dan daerah.
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL
AKUNTANSI PEMERINTAHAN INDONESIA
• Tujuan kerangka konseptual;
• Lingkungan akuntansi pemerintah;
• Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
• Entitas pelaporan;
• Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar
hukum;
• Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan
manfaat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-
prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan definisi,
pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan.
Tujuan kerangka konseptual Akuntansi
Pemerintahan
Sebagai Acuan:
• Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam
melaksanakan tugas perumusan standar.
• Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi
masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
akuntansi pemerintahan.
• Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai
apakah laporan keuangan pemerintah disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan.
• Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan
informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

• Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang


diberikan:
• Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
• Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar
pemerintah;
• Adanya pengaruh proses politik;
• Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.

• Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:


• Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target
fiskal dan sebagai alat pengendalian;
• Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan
pendapatan; dan
• Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan
pengendalian.
Pengguna Informasi Akuntansi Pemerintahan

• Masyarakat;
• Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga
pemeriksa;
• Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi,
investasi, dan pinjaman;
• Pemerintah.
Entitas Pelaporan
• Adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang
terdiri dari:
• Pemerintah pusat;
• Pemerintah daerah;
• Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau
organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan
satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN

• Akuntabilitas
• Manajemen
• Transparansi
• Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational
Equity)
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
• Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode
berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
• Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh
sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang
ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
• Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang
telah dicapai.
• Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan
mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
• Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi
entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal
dari pungutan pajak dan pinjaman.
• Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai
akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Realisasi Anggaran;


2. Neraca;
3. Laporan Arus Kas;
4. Catatan atas Laporan Keuangan
ASUMSI DASAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

1. Asumsi Kemandirian Entitas


2. Asumsi Kesinambungan Entitas
3. Asumsi Keterukuran dalam Satuan Uang (Monetary
Measurement)
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Pemerintah

1. Relevan
2. Andal
• Penyajian Jujur
• Dapat Diverifikasi (Verifiability)
• Netralitas

3. Dapat Dibandingkan
4. Dapat Dipahami
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH

1. Basis Akuntansi: Cash Toward Accrual


2. Prinsip Nilai Historis
3. Prinsip Realisasi
4. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal
(Substance Over Form)
5. Prinsip Periodisitas
6. Prinsip Konsistensi
7. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)
8. Prinsip Penyajian Wajar (Fair Presentation)
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

1. Materialitas
2. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
3. Keseimbangan Antarkarakteristik Kualitatif
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

• Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang


berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan
mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas
pelaporan yang bersangkutan.
• Kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur atau dapat diestimasi dengan
andal.
Pengakuan Aset
• Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa
depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Kewajiban
• Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau
telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada
sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan
andal.
Pengakuan Pendapatan
• Pendapatan menurut basis kas diakui pada saat diterima
di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas
pelaporan.
Pengakuan Belanja
• Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
atau entitas pelaporan.
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

• Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk


mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan.
• Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan
menggunakan nilai perolehan historis.
Sumber :
Mahsun, Mohamad. dkk.2012. Akuntansi Sektor
Publik, Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai