CERNA
Etiologi :
1. Perubahan kondisi intralumen usus halus bagian atas
2. Mukosa usus abnormal
3. Hal-hal lain yang patologis yang merupakan gejala
penyakit
4. Disfungsi usus besar yang mempengaruhi usus kecil.
JENIS MALABSORPSI
1. Malabsorpsi Karbohidrat
Ada 4 proses yang mempengaruhi malabsorpsi
karbohidrat :
a. Fase hidrolisis intralumen yaitu hidrolisis 1 – 4
glukoside link dari tepung oleh amilase saliva
dan pankreas untuk terjadinya maltosa,
maltotriosa dan limit dextrine.
b. Fase hidrolisis di brush border usus, hidrolisis
oligosakarida (maltase, lato-triosa, limit
dextrine, laktosa, sukrosa) oleh disakarida
brush border (maltase, sukrase, isomaltase,
laktase).
c. Translokasi monosakarida (glokosa, galaktosa,
fruktosa) melalui membran brush border.
d. Eksit monosakarida dari enterosit melalui vena
porta.
Tabel 9 – 2. Pembagian Intoleransi Karbohidrat
Disakarida Monosakarida
Malabsorpsi Karbohidrat :
Diagnosis malabsorpsi karbohidrat dilihat dari gambaran
klinis dan pemeriksaan yang menunjukkan adanya glukosa.
Gambaran klinisnya anatara lain riwayat timbulnya diare
berair dan dihubungkan dengan formula susu tertentu
disertai eritemanatum. Sedangkan pemeriksaan tinja untuk
menunjukkan adanya malabsorpsi kerbohidrat adalah :
-Reducing substance : klinitest, kromatografi
-Produk fermentasi : pH, asam laktat
Pemeriksaan Klinitest
Cara pemeriksaan :
Ke dalam tabung ames diteteskan 10 tetes air, kemudian 5
tetes tinja cair. Tambahkan 1 tablet clinitest (Ames, Ltd). Baca
sesudah 60 detik dan cocokkan dengan warna standar
(Clinitest colour chart).
+
++ +++
Negatif Trace ½%*
¾% 1% ++++
0% ¼% Kuning
Kuning Kuning 2%
(biru) kehijau
muda Kuning
-
tua
hijauan
-Pemeriksaan radiologik
-Pemeriksaan toleransi gula
-Pemeriksaan pernafasan
-Ekskresi gula dalam urin
-Pemeriksaan langsung disakaridase mukosa usus
Malbapsorpi protein