Anda di halaman 1dari 29

Pengelolaan Lingkungan

Mineral, Batubara dan Panas Bumi

Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama (POP)


Bandung, 2011

Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
1
KARAKTERISTIK KEGIATAN PERTAMBANGAN

 Melalui beberapa Tahapan :


• Penyelidikan Umum - Penambangan
• Eksplorasi - Pengolahan dan Pemurnian
• Studi Kelayakan - Pengangkutan dan Penjualan
• Konstruksi - Pascatambang

 Sumberdaya tak terbarukan (non renewable)

2
TAHAPAN KEGIATAN PENAMBANGAN

PENGEMBALIAN MODAL
SPEKULASI INVESTASI MODAL
DAN KEUNTUNGAN

DANA JAMREK DAN PT


EKSPLORASI EKSPLORASI STUDI PENAMBANGAN, PENGOLAHAN REHABILITASI BEKAS
PENDAHULUAN DETAIL KELAYAKAN TAMBANG

PENUTUPAN TAMBANG
DAN PENGANGKUTAN

+
3 - 8 TH
$
-

WAKTU 5-10 TH 5-40 TH

3
ISU-ISU PENTING LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
 IUP dimiliki oleh pengusaha yang kurang/tidak
memahami karakteristik pengusahaan
pertambangan;
 Pekerja tambang kurang kompeten, sehingga
banyak menimbulkan permasalahan;
 Isu Lingkungan sebagai pintu masuk kalangan
tertentu untuk menggugat pertambangan;

4
Dampak Pertambangan terhadap Lingkungan:

- Terjadi perubahan bentang alam (tamka)


- Gangguan terhadap keseimbangan alam
- Perubahan komunitas alami
- Perubahan iklim mikro
- Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan
- Terganggunya siklus alami yang telah
berlangsung sebelumnya
- Mempengaruhi kualitas air permukaan dan
air tanah
- Potensi terjadinya pencemaran
5
Perubahan bentang alam akibat open opit

6
PERUBAHAN AKIBAT KEGIATAN
PERTAMBANGAN
Gully erosion
8
9
AIR ASAM TAMBANG
TERJADINYA AIR ASAM TAMBANG

Air Asam Tambang adalah


air asam yang terjadi akibat
oksidasi mineral sulfida
oleh air dan oksigen pada
kegiatan tambang.

H2 O
MINERAL
SULFIDA +
O2

H2SO4
AIR ASAM TAMBANG DALAM KEGIATAN
TAMBANG
DEBU AKIBAT KEGIATAN TAMBANG
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

• Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang


tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya

• Pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis,


dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di
seluruh wilayah penambangan.

14
PP NO. 27/1999
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL)
• Pasal 1
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan
• Pasal 2 ayat (1)
• Analisis mengenai dampak lingkunan hidup
merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana
usaha dan/atau kegiatan.
• Pasal 2 ayat (2)
• Hasil AMDAL digunakan sebagai bahan perencanaan
pembangunan wilayah
18
PENGATURAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
 UU 4 Th 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara
 UU 32 Th 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 UU 32 Tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah
 PP 55 Tahun 2010 ttg Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
 PP 78 Tahun 2010 ttg Reklamasi dan Pascatambang
 PP 27 th 1999 ttg AMDAL
 PP 18/1999 jo PP 85/1999 ttg Pengelolaan Limbah B3
 PP 25 Tahun 2000 ttg Kewenangan Pemerintah
 PP 82/2001 ttg Pengendalian Pencemaran Air
 Kepmen LH No 40 Tahun 2000 (ttg Komisi Amdal di Daerah
UKL-UPL -----  Edaran Dirjen GSM no 972/40.01/DJG/2004)
 Keputusan Bersama MESDM dan Ka BKN No. 1247.K/70/MEM/
2002 – No.17 Tahun 2002 (ttg Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Inspektur Tambang dan Angka Kreditnya)
 PERMEN ESDM No. 18/2008 tentang Reklamasi dan Penutupan 19
Tambang
UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN DI BIDANG PERTAMBANGAN

Pollution Prevention Principle

Penerapan Pollution Prevention Principle, yaitu

INTERNALISASI UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


KE DALAM KEGIATAN PERTAMBANGAN !!!

Artinya :

Mengutamakan pendekatan teknis pengelolaan


kegiatan pertambangan agar berdampak minimal
terhadap lingkungan dan masih dapat dikendalikan
20
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

Perencanaan
 Perencanaan teknis pertambangan yang komprehensif
dan mengikuti standar
 Penetapan cadangan melalui Studi Eksplorasi
 Studi Kelayakan
 Perlindungan Lingkungan Pertambangan (dokumen
Amdal (Andal/RKL/RPL)/UKL-UPL dan RKTTL)
 Identifikasi potensi Air Asam Tambang
 Rencana Reklamasi
 Rencana Penutupan Tambang

21
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
Pelaksanaan/Operasional
 Pengelolaan batuan penutup/tanah penutup/waste rock/OB
 Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
 Pengelolaan air tambang (limbah cair) dan tailing
 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
 Pengelolaan kualitas udara
 Pengelolaan Air Asam Tambang (AAT, ARD, AMD)
 Reklamasi lahan bekas tambang
− Pemulihan fungsi lahan
− Mencegah terjadinya bencana (longsor, banjir, amblesan, dll)
 Pengelolaan Lingkungan sekitar tambang

22
Pengendalian Erosi dan Sedimentasi

24
Pengelolaan air tambang (limbah cair)
dan tailing
Pengelolaan limbah B3

26
Penutup

 Pengelolaan lingkungan pertambangan harus


dilakukan sesuai dengan kaidah peraturan
perundangan yang berlaku.

28
29

Anda mungkin juga menyukai