Anda di halaman 1dari 23

GEOHIDROLOGI

Kunjungan studi dalam rangka memehuni mata kuliah


Manajemen Bencana dan Geohidrologi

Oleh
Ir. Teguh Dwi Paryono,MT.

Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah


Jl. Madukoro AA-BB No. 44 SEMARANG
DASAR PENGELOLAAN AIR TANAH

 UU No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan


 UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 121 Tahun
2015 Tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.
 Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2012 Tentang
Penghematan Pengunaan Air Tanah
SUBSTANSI
UU NO. 23/2014 Bidang Air Tanah

PEMERINTAH KABUPATEN/
NO SUBURUSAN PROVINSI
PUSAT KOTA
1 GEOLOGI a. Penetapan a. Penetapan zona
cekungan air konservasi air tanah
tanah. pada cekungan air
tanah dalam Daerah
provinsi.
b. Penetapan zona b. Penerbitan izin
konservasi air pengeboran, izin
tanah pada penggalian, izin
cekungan air pemakaian, dan izin
tanah lintas pengusahaan air
daerah provinsi tanah dalam Daerah
dan lintas provinsi.
negara.
c. Penetapan nilai
perolehan air tanah
dalam Daerah
provinsi.
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan

Air Permukaan

Zone tak jenuh


0
(Air vados/air
20 dangkal gantung)

m Zone jenuh
40
(Air Tanah)
dalam

Lapisan kedap air


§

(Akuiklud)
Cekungan Air Tanah (CAT) :

Suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian
hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung
Jumlah CAT di Jawa Tengah 31 buah terdiri dari 6 CAT dlm satu kab/kota, 19 CAT lintas
Kab/kota, 6 CAT lintas Provinsi.

Daerah Imbuhan AT
Zone transisi (Gw Recharging Area)
(horizontal
flowing)

Daerah Lepasan AT
(Gw Discharging
Area)
PETA CEKUNGAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH
19 CAT LINTAS KAB/KOTA, 6 CAT LINTAS PROVINSI, 6 CAT LOKAL
Cekungan Air Tanah yang menjadi kewenangan Gubernur
Luas CAT
No CAT Kabupaten/Kota

(Km2)

1 CAT Semarang - Demak Kab. Semarang, Kota Semarang, Kab. Kendal, Kab. Demak, Kab. Grobogan dan Kab. Blora 1839
2 CAT Ungaran Kab. Semarang, Kota Semarang dan Kab. Kendal 329
3 CAT Rawapening Kab. Semarang, Kab. Temanggung, Kab. Magelang dan Kota Salatiga 303
4 CAT Watuputih Kab. Rembang dan Kab. Blora 31
5 CAT Purwokerto - Purbalingga
Kab. Bayumas, Kab. Purbalingga dan Kab. Banjarnegara 1318
6 CAT Pekalongan - Pemalang
Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kota Pekalongan dan Kab. Batang 1682
7 CAT Kudus Kab. Kudus, Kab. Demak, Kab. Jepara, Kab. Pati dan Kab. Grobogan 1388
Kab. Karanganyar, Kab. Boyolali, Kab. Sukoharjo, Kab. Klaten, Kab. Sragen, Kab. Wonogiri,
8 CAT Karanganyar - Boyolali 3877
Kab. Semarang dan Kota Semarang
9 CAT Cilacap Kab. Banyumas dan Kab. Cilacap 218
10 CAT Purworejo - Kebumen Kab. Purworejo dan Kab. Kebumen 1127
11 CAT Magelang - Temanggung Kab. Magelang, Kab. Temanggung, Kab. Boyolali, Kab. Semarang dan Kota Magelang 1783
12 CAT Bumiayu Kab. Pemalang, Kab. Tegal, dan Kab. Brebes 661
13 CAT Wonosobo Kab. Wonosobo, Kab. Bajarnegara dan Kab. Magelang 666
14 CAT Karangkobar Kab. Banjarnegara dan Kab. Wonosobo 316
15 CAT Kroya Kab. Cilacap, Kab. Kebumen dan Kab. Banyumas 423
16 CAT Subah Kab. Batang, Kab. Kendal dan Kab. Temanggung 874
17 CAT Sumowono Kab. Kendal, Kab. Semarang dan Kab. Temanggung 207
18 CAT Salatiga Kab. Semarang, Kab. Boyolali dan Kota Salatiga 85
19 CAT Jepara Kab. Jepara dan Kab. Pati 531
20 CAT Pati - Rembang Kab. Pati, Kab. Rembang dan Kab. Jepara 1028
21 CAT Kendal Kab. Kendal 404
22 CAT Banyumudal Kab. Kebumen 67
23 CAT Eromoko Kab. Wonogiri 215
24 CAT Nusakambangan Kab. Cilacap 45
25 CAT Majenang Kab. Cilacap 108
JUMLAH 19525
PENGELOLAAN AIR TANAH
9

Pengelolaan air tanah diselenggarakan berlandaskan


pada strategi pelaksanaan Pengelolaan air tanah
dengan prinsip keseimbangan antara upaya
konservasi dan pendayagunaan air tanah
PENGELOLAAN AIR TANAH DIDASARKAN
PADA CEKUNGAN AIR TANAH

Daerah imbuhan air tanah


Kabupaten A
Kabupaten B

Daerah lepasan air tanah

Kota C
Pengelolaan air tanah
tidak didasarkan atas
wilayah administrasi
pemerintahan !!!

04/04/2019
KONSERVASI AIRTANAH

 Menjaga kelestarian airtanah


 Menjaga kesinambungan ketersediaan dan daya
dukung airtanah
 Menjaga fungsi airtanah
 Mempertahankan keberlanjutan pemanfaatan
airtanah
KONSERVASI AIR TANAH
(menjaga kelangsungan keberadaan, daya dukung, dan fungsi air tanah)
12

Menjaga daya dukung & fungsi daerah


imbuhan air tanah
Perlindungan &
pelestarian Menjaga daya dukung akuifer

Memulihkan kondisi & lingkungan air


tanah
Menghemat penggunaan air tanah

Pengawetan Meningkatkan kapasitas resapan air

Mengendalikan penggunaan air tanah

Pencegahan pencemaran air tanah


Pengelolaan
kualitas & Penanggulangan pencemaran air tanah
pengendalian
pencemaran Pemulihan kualitas air tanah yang tercemar
CONTOH PETA ZONA KONSERVASI AIR TANAH
Pengawasan dan Pengendalian Pengunaan Air Tanah

1) Pengambilan air tanah untuk keperluan hidup sehari-hari atau pertanian rakyat
menggunakan sumur bor berukuran 2-4 inchi
2) Kedalaman sumur bor untuk keperluan hidup sehari-hari atau pertanian rakyat
3) Pengambilan air tanah untuk keperluan usaha dapat dilakukan dengan
menggunakan sumur bor berukuran lebih dari 4 inchi
4) Kedalaman sumur bor untuk keperluan usaha tidak boleh menyadap akuifer dangkal
5) Kedalaman sumur bor untuk keperluan usaha harus menyadap akuifer dalam
6) Debit pengambilan air tanah sesuai dengan ketentuan dalam perizinan
7) Debit pengambilan air tanah sesuai dengan batasan dalam zona pemanfaatan air
tanah.
8) Debit pengambilan air tanah tidak mengganggu penggunaan air tanah yang telah
ada.
9) Apabila dari hasil pengawasan ternyata terdapat penyimpangan maka segera
dilakukan teguran oleh Gubernur, dan memerintahkan agar pihak yang melakukan
pengusahaan air tanah segera memperbaiki kegiatan pengusahaan air tanahnya
untuk menghindari pelanggaran yang semakin berat.
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR TANAH
15

Ditujukan untuk:

 Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan


intrusi air asin
 Mencegah, menghentikan, dan mengurangi
terjadinya amblesan tanah
PENGAWASAN

16

 Pengawasan ditujukan untuk menjamin kesesuaian antara


penyelenggaraan pengelolaan air tanah dengan peraturan
perundangundangan terutama menyangkut ketentuan
administratif dan teknis pengelolaan air tanah.
 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada dilakukan terhadap:
 pelaksanaan pengeboran atau penggalian air tanah,
pemakaian dan/atau pengusahaan air tanah;
 kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan air
tanah; atau
 Pelaksanaan pengelolaan lingkungan, pemantauan
lingkungan dan/atau analisis mengenai dampak lingkungan.
Pengawasan Ketentuan Teknis
17
– Mengukur dan merekam perubahan kedudukan muka air
tanah.
– Memeriksa sifat fisika, kandungan unsur kimia, biologi
dalam air tanah (perubahan kualitas air tanah)
– Pemantauan jumlah pengambilan dan pemanfaatan air
tanah yang dipakai atau diusahakan pada sumur produksi.
– Mengukur dan merekam perubahan lingkungan air tanah.
– Pengawasan pada saat konstruksi sumur antara lain :
 Kududukan pipa saringan

 Kedalaman pengeboran

 Penyemenan sumur bor

 dll
TINDAK LANJUT
HASIL PENGAWASAN
 Memberikan surat teguran

 Menutup sumur dan melakukan penyegelan


PERKEMBANGAN PENERBITAN
REKOMTEK / IZIN
JUMLAH REKOMTEK JML IZIN
NO KABUPATEN
2011 2012 2013 2014 2015

KANTOR PUSAT

1 Kota Semarang 66 71 77 92 263

2 Kab. Semarang 29 33 80 62 100

3 Kota Salatiga 4 9 11 20 33

4 Kab. Kendal 6 - 18 35 45

5 Kab. Demak 17 4 13 41 24

JUMLAH 122 117 199 250 465

BALAI SOLO

1 Kota Surakarta 2 14 12 4 23

2 Kab. Sukoharjo 15 15 37 18 30

3 Kab. Klaten - 2 9 14 16

4 Kab. Boyolali 4 26 4 14 28

5 Kab. Sragen - 6 8 5 26

6 Kab. Karanganyar 10 12 11 21 36

7 Kab. Wonogiri - 3 6 7 7

8 Kota Magelang - - - 7 8

9 Kab. Magelang 13 2 - 9 5

JUMLAH 44 80 87 99 179
JUMLAH REKOMTEK JML IZIN
NO KABUPATEN
2011 2012 2013 2014 2015

BALAI KENDENG MURIA

1 Kab. Pati - - - - 41

2 Kab. Kudus - 3 19 118 115

3 Kab. Jepara - 1 7 5 52

4 Kab. Rembang - - - - 10

5 Kab. Blora - - - - 2

6 Kab. Grobogan - - - - 17

JUMLAH - 4 26 123 237

BALAI SERAYU UTARA

1 Kota Pekalongan - 19 16 9 13

2 Kab. Pekalongan 2 10 21 3 12

3 Kab. Batang 6 1 23 5 20

4 Kab. Pemalang - 7 8 - -

5 Kota Tegal - - - - 2

6 Kab. Tegal - - 16 2 -

7 Kab. Brebes 3 - 4 1 7

JUMLAH 11 37 88 20 54

BALAI SERAYU SELATAN

1 Kab. Purworejo - - - 6 15

2 Kab. Kebumen 5 - 6 13 6

3 Kab. Temangggung - 1 3 6 22

4 Kab. Wonosobo - 3 1 3 1

5 Kab. Banyumas 8 7 7 9 15

6 Kab. Cilacap 4 18 24 23 18

7 Kab. Purbalingga 7 2 6 16 13

8 Kab. Banjarnegara - 8 10 10 3

JUMLAH 24 39 57 86 93

TOTAL 201 277 457 578 1,028


PENGAMBILAN AIR TANAH
DI JAWA TENGAH
TAHUN JML REKOMTEK JML DEBIT
/IZIN DIAMBIL (M3/HR)
2011 201 20.943
2012 277 32.986
2013 457 39.284
2014 578 42.743
2015 *) 1028 51.445
*) Izin Diterbitkan Gubernur
Pengendalian Pengembangan Air Tanah

1) Memantau upaya kegiatan pengembangan air tanah agar


pengambilannya tidak melampaui daya dukung akuifer.
2) Memantau upaya kegiatan pengembangan air tanah agar tidak
bertentangan dengan ketentuan yang termuat dalam peta zona
konservasi air tanah.
3) Memantau upaya kegiatan pengembangan air tanah terutama untuk
kegiatan usaha agar tidak terjadi pada kawasan lindung air tanah
4) Memantau upaya kegiatan pengembangan air tanah terutama untuk
kegiatan usaha agar disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan air tanah di
sekitarnya untuk waktu mendatang.
5) Memantau upaya kegiatan pengembangan air tanah terutama untuk
kegiatan usaha agar tidak merugikan pihak yang telah memanfaatkan air
tanah terutama bagi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai