Pembimbing :
dr. Retno Wahyuningsih, Sp. M
Disusun Oleh :
Amri Ashshiddieq 1810221009
ODS MIOPI
RINGAN
TATALAKSANA
Edukasi
Resep kacamata sesuai koreksi
■ Menjelaskan pada penderita tentang
Jarak Pupil : Untuk Jauh: 61 mm penyakit, rencana terapi, dan prognosisnya.
Untuk Dekat: 59 mm ■ Menjelaskan bahwa pasien tidak boleh
membaca sambil tiduran, tidak boleh
membaca di tempat remang-remang/cahaya
kurang, tidak boleh aktivitas di depan
Sph Cylinder Prisma Sph Cylinder Prisma monitor dalam jarak yang terlalu dekat.
D D as gr bas D D as gr bas ■ Kecocokan dengan kacamata yang
diresepkan sekarang bisa berubah sewaktu-
-0,75 -0,50
waktu karena perubahan struktur bola
mata.
■ Menjelaskan tentang pentingnya memakai
kacamata yang sesuai dengan koreksi dan
menjelaskan tentang komplikasi yang akan
terjadi bila tidak memakai kacamata yang
tidak sesuai dengan koreksi.
RESUME
Prognosis
– Quo ad vitam : ad bonam
– Quo ad sanam : dubia ad bonam
– Quo ad functionam : ad bonam
2 TINJAUAN PUSTAKA
Media Refrakta
Kornea
Aquos Humor
Lensa
Vitreous Humor
Teori
Helmholtz (B)
Teori Tchernig
(C)
Visus dan Snellen Chart
Status Refraksi
Emetropia
Hipermetropi
Miopi
Astigmatisma hipermetropi simpleks
Astigmatisma hipermetropi kompositus
Astigmatisma miopi simplek
Astigmatisma miopi kompositus
Astigmatisma mikstus
Hipermetropi
Keadaan ini merupakan kelainan refraksi dimana dalam keadaan mata tidak
berakomodasi, semua sinar sejajar yang datang dari benda-benda pada jarak tak hingga
dibiaskan dibelakang retina dan sinar divergen yang datang dari benda-benda pada jarak dekat
difokuskan (secara imajiner) lebih jauh lagi di belakang retina.
Hipermetropi Indeks
Hipermetropi Aksial
Hipermetropi
Manifes Hipermetropi Laten
Hipermetropi Total
Contoh kasus
Pasien dengan visus 5/10. Dengan koreksi S+0,50 D visus menjadi 5/7,5.
Dengan S+1,00 D visus menjadi 5/5. Saat ini pasien baru dikoreksi hipermetropi manifes
fakultatif. Visus dapat menjadi 5/5 karena ada akomodasi. Apabila koreksi dinaikkan
menjadi S+1,25 D visus pasien tetap 5/5, dan dengan S+1,50 D visus juga tetap 5/5.
Terakhir dengan memperbesar koreksi hingga S+1,75 D visus turun kembali, menjadi
5/7,5.
Koreksi S +1,00 D merupakan koreksi hipermetropi fakultatif, sedangkan koreksi
S +1,50 D merupakan koreksi hipermetropi fakultatif dan absolut; yang kedua ini disebut
juga hipermetropi manifes
Miopia
Merupakan kelainan refraksi mata, dimana sinar sejajar yang datang dari jarak
tak terhingga difokuskan di depan retina oleh mata dalam keadaan tanpa akomodasi,
sehingga pada retina didapatkan lingkaran difus dan bayangan kabur. Cahaya yang datang
dari jarak yang lebih dekat, mungkin difokuskan tepat di retina, tanpa akomodasi.
Miopi Indeks
Miopi Aksial
Miopi
Kurvatura
Miopi
Penanganan miopia bisa dikoreksi dengan lensa sferis negatif terkecil yang
memberikan visus 6/6. Variasi koreksi yang bisa diberikan adalah sebagai berikut. Untuk
miopia ringan-sedang, diberikan koreksi penuh yang harus dipakai terus menerus baik
untuk penglihatan jauh maupun dekat. Untuk orang dewasa, dimana kekuatan miopia-nya
kira-kira sama dengan derajat presbiopianya, mungkin dapat membaca dengan
menanggalkan kacamatanya.
Pada miopia tinggi, mungkin untuk penglihatan jauh diberikan pengurangan
sedikit dari koreksi penuh (2/3 dari koreksi penuh) untuk mengurangi efek prisma dari
lensa yang tebal.
Astigmatisma
Merupakan kelainan refraksi mata, dimana didapatkan bermacam-macam derajat
refraksi pada bermacam-macam meridian, sehingga sinar sejajar yang datang pada mata
itu akan difokuskan pada macam-macam fokus pula.