Anda di halaman 1dari 15

Tugas Radiologi

ERWIN CHARISMA PASANG


G 501 08 044

Pembimbing:
dr. Robert Mangiri, Sp. Rad,M.Sc
BAGIAN RADIOLOGI RSUD UNDATA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2013
PERTANYAAN

Proses pembuatan radiograf :


1. Proses pembuatan sinar X
2. Langkah-langkah pembuatan film
PENDAHULUAN

Radiografi adalah penggunaan sinar pengion untuk


membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiografi
umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang,
misalnya bagian dalam tubuh manusia. Gambaran benda yang
diambil dengan radiografi disebut radiograf. Radiografi dapat
digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit dalam bidang
medis.
Proses Pembuatan Sinar X

Untuk pembuatan sinar X diperlukan sebuah tabung


rontgen hampa udara dimana terdapat elektron – elektron
yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran
(target). Dari proses tersebut, terjadi suatu keadaan dimana
energi elektron sebagian besar di rubah menjadi panas (99%)
dan sebagian kecil (1 %) menjadi sinar x.

Suatu tabung pesawat rontgen mempunyai beberapa


persyaratan yaitu:
1. Mempunyai sumber electron
2. Gaya yang mempercepat gaya electron
3. Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa udara
4. Alat pemusat berkas electron (focusing cup)
5. Penghenti gerakan electron
Cont...
1. Sumber Elektron
Sebagian sumber elektron adalah kawat pijar atau filamen pada katode
didalam tabung pesawat rontgen. Pemanasan filament dilakukan dengan
suatu transformator khusus.
2. Gaya yang mempercepat gerakan elektron
Gaya tersebut bergantung pada tegangan yang dipasang pada tabung
rontgen
3. Lintasan elektron yang bebas dalam hampa udara
Lintasan ini terjadi dalam ruang yang praktis hampa udara di antara
katoda dan anoda
4. Alat pemusat berkas elektron
Alat ini menyebabkan elektron – elektron tidak bergerak terpencar –
pencar tetapi terarah ke bidang focus ( focal spot )
5. Penghenti gerakan elektron
Penghentian gerakan elektron dapat dibedakan atas keeping Wolfarm yang
ada pada anoda yang diam dan piring Wolfarm diatas tangkai molybdenum
pada tabung rontgen anoda berputar. Wolfarm adalah bahan focus yang
mempunyai titik lebur tinggi mencapai 34000C dan no atom 74
Proses Terjadinya Sinar X

a. Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.000 C) sampai menyala


dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
b. Karena panas, electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
c. Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi,
elektron-elektron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat
di focus cup.
d. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target (sasaran)
sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar x (1%)
e. Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga
sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
f. Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron
dihilangkan dengan radiator pendingin.
Gambar Komponen Tabung dan Proses
Terjadinya Sinar X
Langkah – Langkah Pembuatan Film

 Pembangkitan (developing)
 Pembilasan (rinsing)
 Penetapan (fixing)
 Pencucian (washing), dan
 Pengeringan (drying).
Pembangkitan (developing)

Pembangkitan adalah proses perubahan butir-


butir perak halida di dalam emulsi yang telah
mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau
perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan
tampak.
Pembilasan (rinsing)

Pembilasan ini dilakukan pada air yang mengalir


selama 5 detik. Tujuan dari proses ini adalah
memperlambat aksi pembangkitan dengan
membuang cairan pembangkit dari permukaan film
Penetapan (fixing)

Diperlukan untuk menetapkan dan membuat


gambaran menjadi permanen dengan
menghilangkan perak halida yang tidak terkena
sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik.
Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya
menjadi perak komplek.
Pencucian (washing)

Setelah film menjalani proses penetapan, maka


akan terbentuk perak kompleks dan garam.
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-
bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya
dilakukan pada air mengalir agar air yang digunakan
selalu dalam keadaan bersih.
Pengeringan (drying)

Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air


yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan
film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel
debu, endapan kristal, noda, dan artefak. Ada tiga faktor
penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara,
kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati
emulsi.
Kesimpulan

 Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan


potensial tinggi, logam pijar molybdenum/filamen
memijar dan menghasilkan awan elektron pada suhu
tertentu, serta saat tertentu pula electron-elektron
tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium
platinum sianida atau tungsten carbide). Dengan kata
lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul
pancaran sinar radiasi rontgen atau sinar x dan keadaan
ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge.

 Tahapan pengolahan film meliputi proses pembangkitan


(developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing),
pencucian (washing), dan pengeringan (drying).
Referensi

 http://puskardim.blogspot.com/2010/06/proses-
film-radiografi-secara.html?m=1
 Makalah radiologi tentang proses pembentukan
gambar radiografi/film prosesing/2010/pdf
 Gazali R, 2011, Radiologi Diagnostik, Pustaka
Cendekia, Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai