Anda di halaman 1dari 40

KARBOHIDRAT

PRINA PUSPA KANIA, M.Si


D3 BIOKIMIA
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
Karbohidrat Definisi

Penggolon
gan
Fungsi
(Klasifikasi)

Hipoglikemia Hiperglikemia
Definisi Karbohidrat

 Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau


polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini
bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya,
istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Penggolongan Karbohidrat

Monosakarida

Disakarida

Oligosakarida

Polisakarida
Monosakarida

 Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena


molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan
menjadi aldosa dan ketosa.
 Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan rumus CnH2nOn dimana
n=3–8
 C3H6O3 : triosa
 C4H8O4 : tetrosa
 C5H10O4 : pentosa
 C6H12O4 : heksosa
Monosakarida

 Dua gugus fungsi monosakarida


 Aldosa : monosakarida yang mengandung gugus aldehid
contohnya : Gliseraldehid

 Ketosa : monsakarida yang mengandung gugus keton


contohnya : dihidroksiaseton
Monosakarida yang umum ada di alam
Komponen Asam Nukleat

D-Ribosa 2-Deoksi-D-Ribosa
Penamaan monosakarida D, L

 Monosakarida diberi nama D jika gugus -OH pada atom C* yang letaknya
paling jauh dari gugus O
C C O
atau
H
terletak disebelah kanan.

 Monosakarida diberi nama L jika gugus OH pada atom C* tersebut berada


disebelah kiri.
CHO CHO

H C * OH HO C H
*
H C OH HO C H
H C * OH
CH 2OH
CH 2OH

D-(-)-ribosa L-eritrosa
(D-aldosa) (L-aldosa)
 Struktur glukosa atau karbohidrat yang lain dapat digambarkan dalam 3
bentuk stereokimia :
 Proyeksi Fisher
 Struktur Haworth
 Konformasi kursi
Proyeksi Fisher dan Struktur Haworh

CH2OH CH2OH
O O OH
()
OH * Struktur Haworth OH *
OH OH () OH H
OH OH
CH2OH CH2OH
O O OH
()
OH * OH *
Struktur Haworth
OH OH () OH H
OH OH

Konformasi kursi
HOH2C HOH2C
O O
HO HO
HO * HO * OH

OH (e) OH
OH () H

(a)
D-Aldosa
D-Ketosa
Sifat Fisik Monosakarida

 Tidak berwarna
 Padatan Kristal
 Larut di dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar
 Sebagian besar memiliki rasa manis.
Reaksi yang terjadi pada
Monosakarida
Reaksi Oksidasi
 Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi
senyawa/pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling),
monosakarida dapat digolongkan :
Gula pereduksi
Gula non pereduksi
 Monosakarida-monosakarida dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi ringan
seperti besi (Fe3+) atau ion tembaga (Cu2+) (reaksi Fehling)
 Dengan mengukur jumlah oksidator yang direduksi oleh larutan gula, juga
dimungkinkan untuk memperkirakan konsentrasi gula itu. Bertahun-tahun tes ini
digunakan untuk mendeteksi dan mengukur kadar glukosa tinggi dalam darah
dan urin dalam diagnosis diabetes mellitus. Sekarang, metode yang lebih
sensitif untuk mengukur glukosa darah menggunakan enzim, oksidase glukosa

Semua monosakarida adalah gula pereduksi


CHO O

HC OH C OH

HO C + Cu2+ C OH + Cu2O
C OH HO C merah bata

C OH C OH

CH2OH C OH

CH2OH
D - glukosa asam D - glukonat

Reaksi Fehling/Benedict

Reaksi Enzimatik untuk mengukur kadar glukosa


 Gugus karbonil dari monosakarida dapat direduksi menjadi alcohol
dengan beberapa pereaksi menghasilkan alditol
CHO CH2 OH

C OH C OH

katalis HO C
HO C + H2
logam
C OH C OH

C OH C OH

CH2OH CH2OH

D - glukosa D -glukitol (sorbitol)


3. Pembentukan Glikosida

 Reaksi monosakarida hemiasetal atau hemiketal siklis dengan 1 molekul


alcohol lagi membentuk asetal atau ketal. Pada reaksi ini gugus – OH pada
C – anomerik digantikan oleh gugus – OR dari alcohol.

CH2OH CH2OH
O OH O OCH3
+
H
OH * + CH3OH OH * + H2O
OH H OH H
OH OH Ikatan glikosida
-D-glukopiranosa metil--D-glukopiranosida

Gula Non Pereduksi


 Asetal/ketal seperti ini dinamakan Glikosida dan ikatan dari karbon
anomerik dengan gugus OR disebut ikatan glikosidik.
 Glikosida dinamai berdasarkan nama monosakaridanya, dengan
mengganti akhiran –a dengan –ida.
 Misal: glukosa  glukosida
manosa  manosida
Disakarida

 Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang bergabung secara kovalen


dengan suatu Ikatan glikosidik, yang terbentuk ketika gugus hidroksil satu
gula bereaksi dengan karbon anomerik yang lainnya.
 Contoh : Laktosa, Sukrosa, Maltosa
Beberapa Disakarida

 Selubiosa  -D-Glukosa + -D-Glukosa


 Maltosa  -D-Glukosa + -D-Glukosa
 Sukrosa  -D-Glukosa + -D-Fruktosa
 Laktosa  -D-Glukosa + -D-Galaktosa
Maltosa

 Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada atom C-1’ dari satu glukosa
dengan atom C-4 dari glukosa yang lain, sehingga ikatannya disebut
ikatan 1’,4-glikosidik
 Karbon anomerik di unit glukosa sebelah kanan pada maltosa dalam
bentuk hemiasetal, sehingga akan dapat berkesetimbangan dengan
struktur terbuka. Oleh karena itu maltosa dpt bereaksi + dg Tohlens
Contoh reaksi pembentukan Maltosa
Selobiosa

CH2OH
H O OH
CH2OH
OH *
O o 4
H 
OH * 1'
H OH
OH
OH  Ikatan -1',4 glikosidik

HOH2C
O H
HO
O HO
HO H ()
OH
1'
OH 4
H OH
H CH2OH
O
4-O-(D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa
(Selubiosa)
Laktosa

 Merupakan gula utama pada ASI dan susu sapi (4-8 % laktosa).
 Karbon anomerik pada unit galaktosa mempunyai konfigurasi  pada C-1
dan berikatan dengan gugus -OH pada C-4 unit glukosa
 Galaktosemia adalah penyakit yang disebabkan karena tidak memiliki
enzim yang dpt mengisomerisasi galaktosa menjadi glukosa, sehingga
tidak dapat mencerna susu.
Struktur Laktosa
CH2OH
H O H
CH2OH
OH *
OH O o 4
OH
OH * 1'
H OH 

OH  Ikatan -1',4 glikosidik


OH
HOH2C
O
H
H HOH2C
O
HO O 4
1'
OH
HO H
OH
(
OH
4-O-(D-galaktopiranosil)-D-glukopiranosa
(Laktosa)
Sukrosa

 Sukrosa dikenal dengan gula pasir, terdapat pada tumbuhan fotosintetik


yang berfungsi sebagai sumber energi. Misal : pada tebu, bit gula
 Pada sukrosa kedua kabon anomeri pada kedua unit monosakarida
terlibat dalam ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik terjadi antara C-1 pada unit
glukosa dan C-2 pada unit fruktosa, sehingga tidak mempunyai gugus
hemiasetal.
Struktur Sukrosa
CH2OH
OH O H HO
HOH2C O
OH * 1'
H
H
1' OH
OH O HO OH
OH
O
CH2OH O H CH2OH
konfigurasi  
O
2
OH 2
CH2OH H
() CH2OH
OH
D-glukopiranosil-D-fruktofuran
osida
(Sukrosa)
Oligosakarida

 Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida


yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 10 (sepuluh) molekul
monosakarida.
 Dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya.
 Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa
polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami
terdapat di alam.
 Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam
adalah bentuk disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa.
Polisakarida

 Karbohidrat yang paling banyak ditemukan di alam


 Polimer dengan berat molekul menengah sampai tinggi
 Polisakarida disebut juga glycan.
 Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan menghasilkan satu jenis
monosakarida
 Homopolysaccharides hanya mengandung satu jenis monomer; Beberapa
homopolysaccharides berfungsi sebagai bentuk penyimpanan monosakarida
yang digunakan sebagai bahan bakar, contoh : Pati dan Glikogen
 Heteropolysaccharides mengandung dua atau lebih berbeda jenis
contoh : lapisan kaku sel bakteri (peptidoglikan) tersusun dalam bagian
heteropolisakarida dibangun dari dua unit monosakarida bergantian. Dalam
jaringan-jaringan hewan, ruang ekstraseluler ditempati oleh beberapa jenis
heteropolisakarida, yang membentuk matriks yang menahan sel-sel individual
bersama-sama dan memberikan perlindungan, bentuk, dan dukungan kepada
sel, jaringan, dan organ
Pati

 Molekul pati dan glikogen adalah sangat terhidrasi, karena mereka


memiliki banyak gugus hidroksil terbuka yang tersedia untuk
membentuk ikatan hidrogen dengan air.
 Kebanyakan sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk membentuk
pati, tetapi sangat melimpah di dalam umbi-umbian, seperti kentang,
dan pada biji.
 Pati mengandung dua jenis polimer glukosa, amilosa dan amilopektin
AMILOSA : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit
glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik
Amilosa larut di dalam air
AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati, tersusun atas 300 – 5.000
unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik dan 1,6.
Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan 1,4 .
Rantai-rantai tesebut dihubungkan dengan ikatan 1,6
sehingga menghasilkan struktur yang bercabang
Karena strukturnya bercabang sehingga sangat besar,
maka dari itu amilopektin tidak larut dalam air
(b) Amilopektin
Glikogen

 Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan dalam hewan


 Mr Glikogen > pati
 Terdapat banyak di hati dapat terbentuk sebanyak 7 % berat basah dan
ada juga di dalam otot
 Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa
 Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik
 Tidak larut dalam air
 Larut dalam pelarut organik non polar : eter, kloroform, heksana.
Fungsi karbohidrat

 Peran Biosfer
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang
kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya.
Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang
dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini merupakan
bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh
organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum.
 Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk
hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient
utama sel. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai
energi 4 Kalori
 Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau
cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel
ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada
tumbuhan. Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang
disebut glikogen.
 Peran sebagai materi pembangun
 Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural.
Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang
menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-
laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Sementara itu, dinding
sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida
dengan peptida, disebut peptidoglikan. Karbohidrat struktural lainnya yang
juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain
ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid.
Hipoglikemia dan hiperglikemia

 Hipoglikemia didefinisikan sebagai keadaan di mana kadar glukosa


plasma lebih rendah dari 45 mg/dl– 50 mg/dl.
 Hiperglikemia adalah istilah medis untuk keadaan di mana kadar gula
dalam darah lebih tinggi dari nilai normal. Dalam keadaan normal, gula
darah berkisar antara 70 – 100 mg/dL. Kadar gula biasanya sedikit
meningkat dari nilai normal sesaat sesudah makan, tapi keadaan ini tidak
dianggap hiperglikemia.
 Ada dua tipe hiperglikemia yang mungkin terjadi:
 Hiperglikemia pusat saat gula darah dari 90-130 mg/dL setelah puasa
selama ini minimal 8 jam.
 Hiperglikemia Postprandial atau setelah makan saat gula darah lebih besar
dari 180 mg/dL
Referensi :

 Anna Poedjadi, F.M Titin Supriyanti. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press:


Jakarta
 Harper. 1986. Biokimia Edisi 20. EGC: Jakarta
 Lehninger,Maggy Thenawijaya. 1995. Dasar-Dasar Biokimia JIlid 1.
Erlangga: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai