Anda di halaman 1dari 17

Komunikasi Profesional

Pembahasan : Bell’s Palsy


Disusun Oleh :
Kelompok 2

Adla Fauzatin Nur EFT10170062


Aulia Rahmi EFT10170066
Meida Hayati EFT10170076
Nurul Istiqomah EFT10170081
Vera Fitria EFT10170086

D-III Fisioterapi
Politeknik Unggulan Kalimantan
BELL’S PALSY

Definisi Bell’s Palsy merupakan suatu kelainan pada nervus facialis


(N.VII) yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba
pada otot di satu sisi wajah (Djamil, 2003)
Lesi pada N. VII (n. facialis) perifer di canalis fasialis atau pada
foramen stylomastoideus, yang mengakibatkan kelumpuhan
otot-otot wajah, bersifat akut yang diduga infeksi/peradangan,
biasanya unilateral, jarang bilateral, dan dapat berulang
• Herpes zoster
• Iskhemik vaskuler
ETIOLOGI • Herediter
• Udara dingin

Bell’s palsy terjadi saat persarafan yang mengontrol otot-otot di


wajah teriritasi atau tertekan. Penyebab iritasi saraf ini masih
belum diketahui secara jelas, namun beberapa jenis infeksi virus
diduga menjadi penyebab kondisi ini, seperti: virus herpes
simpleks (HSV), virus varicella-zoster dan virus epstein barr.
Mekanisme Bell’s palsy
HSV-1 dalam masa laten di ganglion genikulata

Reaktivasi
(dapat disebabkan berbagai faktor seperti virus,Operasi,paparan
keadaan dingin)

Virus menyerang sel-sel schwan

Kompresi( saraf akan tertekan pada fallopina canal)

infark dan interupsi


(kematian sel saraf atau terjadinya demielinasi )

terjadi kelumpuhan saraf fasialis (Bell’s Palsy)


Mekanisme Bells palsy
Tanda dan gejala
Kerusakan saraf wajah
mengakibatkan kelumpuhan otot-
otot ekspresi wajah

gangguan pada wajah berupa:


 Hilangnya Ekspresi Wajah
 Tidak bisa menutup mata disisi
yang terkena
 Telinga mengalami gangguan
pendengaran dan mendengung
 Air liur terus menetes
 Kemampuan indra perasa
menurun
 Lidah terasa kaku sehingga
tidak lancar saat berbicara
 Susah
mengunyah,menghisap,meniup
keluhan

Suatu keluhan yang dirasakan oleh pasien yang


1. Impairment berhubungan dengan penyakit penderita yaitu adanya
nyeri diam, nyeri gerak aktif maupun pasif.

2. Fungsional Suatu hambatan fungsional objektif yang berhubungan


limitation dengan aktifitas sehari-hari pasien akibat penyakit .

3.Participation Suatu ketidakmampuan pasien dalam melakukan kegiatan


yang berhubungan dengan lingkungan sekitar.
Restriction
KOMPLIKASI

-Kontraktur Wajah
-Sinkinesis
-Spasme spontan
-Sindroma air mata buaya
NEXT….
• Sekitar dua hingga tiga dari sepuluh orang penderita
Kelemahan wajah. Bell’s palsy akan mengalami kelemahan wajah
permanen.

• Kondisi ini muncul sebagai akibat dari kerusakan pada


Gangguan bicara. otot-otot wajah penderita Bell’s palsy.

Mata kering dan ulkus kornea. • Ulkus kornea bisa muncul karena kelopak mata terlalu
lemah untuk bisa menutup sepenuhnya.
• Kondisi ini bisa terjadi jika kerusakan saraf tidak bisa
Indera perasa berkurang atau hilang.
kembali pulih dengan baik.

• Kondisi ini terjadi ketika otot-otot wajah mengalami


Kontraktur wajah.
ketegangan secara permanen.

• Kondisi ini muncul ketika saraf wajah tumbuh kembali


Sinkinesis mata dan mulut. dengan cara yang berbeda. Ketika makan, tertawa,
atau tersenyum, mata bisa berkedip.

Anda mungkin juga menyukai