Anda di halaman 1dari 15

BAB VI

Sejarah dan Perkembangan Teater Dunia


Kelompok 6

Difa Rahmatika (13)


Rida Ayu Kusuma C. (25)
Tiara Permata Sari (31)
Zidan Nabil (32)
Pengertian teater

kata teater sendiri berasal dari kata theatron


(θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti
"tempat untuk menonton").
teater adalah proses pemilihan teks atau
naskah, penafiran, penggarapan, penyajian
atau pementasan dan proses pemahaman atau
penikmatan dari public atau audience (bisa
pembaca, pendengar, penonton, pengamat,
kritikus atau peneliti).
Pengertian drama
Drama merupakan genre (jenis) karya sastra
yang menggambarkan kehidupan manusia
dengan gerak.
Drama menggambarkan realita kehidupan,
watak, serta tingkah laku manusia melalui peran
dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita
dalam drama memuat konflik dan emosi yang
secara khusus ditujukan untuk pementasan
teater.
D. Sejarah dan Perkembangan Teater Dunia
Teater berasal dari zaman Yunani purba. Sekitar tahun 600 SM, bangsa Yunani purba
melangsungkan upacara-upacara agama, mengadakan festival tari dan nyanyi untuk menghormati
dewa Dionysius yakni dewa anggur dan kesuburan. Kemudian mereka menyelenggarakan
sayembara drama untuk menghormati dewa Dionysius itu.
Menurut berita tertua, sayembara semacam itu diadakan pada tahun 534 SM di Athena.
Pemenangnya yang pertamakali bernama Thespis, seorang aktor dan pengarang tragedi. Nama
Thespis dilegendakan oleh bangsa Yunani, sehingga sampai sekarang orang menyebut actor sebagai
Thespian.

Keterangan Gambar :
Adegan dari legenda Isis, Orisis dan Horus. Teater
ritual di zaman Mesir kuno
1. Teater Yunani Kuno

Di zaman Yunani kuno, sekitar tahun 534 SM, terdapat tiga


bentuk drama :
 Tragedi => drama yang menggambarkan kejatuhan sang
pahlawan, dikarenakan oleh nasib dan kehendak dewa,
sehingga menimbulkan belas dan ngeri.
o Tokoh terkenal dari drama ini adalah :
a. Aeschylus (525 – 456 SM) dengan karya Prometheus
Bound (Belenggu Prometheus).
b. Sophocles (496 – 406 SM) dengan karya Oedipus Rex,
Oedipus Di Colonus, dan Antigone.
c. Euripides (480 – 406 SM) dengan karya Hippolytus.
 Komedi => drama yang mengejek atau menyindir
orang-orang yang berkuasa, tentang kesombongan
dan kebodohan mereka.
o Tokoh terkenal dari drama ini adalah :
 Aristophanes (446 – 386 SM) dengan karya Lysistrata.
 Satyr => drama yang menggambarkan tindakan tragedi
dan mengolok-olok nasib karakter tragedi.

Keterangan Gambar :
Oedipus Tyranus dan Antigone, karya Sophocles.
Sutradara Daniele Salvo dan Christina Pezzoli.
Dipentaskan di Spettacoli Classici Teatro Greco, Syracusa-
Italia, 2009.
2. Teater Zaman Renaisance di Inggris
(1500M – 1700M)
Kejayaan teater di zaman Yunani kuno lahir kembali di zaman
Renaissance. Di Inggris muncul dramawan-dramawan besar. Dan
yang paling terkenal hingga sekarang adalah Williams Shakespeare
(1564 – 1616). Beberapa karyanya diterjemahkan oleh Trisno
Sumardjo, di antaranya; Romeo & Juliet, Hamlet, Machbeth, Prahara,
dll.

Pementasan Romeo & Juliet oleh


The Shakespeare Theatre
Company.
3. Teater Zaman Renaisance di Perancis
(1500M – 1700M)
Bangsa Perancis juga mengambil hikmah dari kejayaan teater Yunani
kuno. Mereka menamakannya sebagai “neo klasik”. Artinya klasik
baru. Di mana mereka telah memberi jiwa baru kepada gaya klasik
Yunani kuno, yaitu gaya yang lebih halus, anggun dan mewah. Di
zaman itu muncullah Moliere (1622M – 1673 M).
Sebagaimana Williams Shakespeare, Moliere juga mengarang dan
mementaskan karya-karyanya sendiri. Beberapa karyanya yang
sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia diantaranya : Si Bakhil,
Dokter Gadungan, Akal Bulus Scapin, dll.
4. Commedia Del ‘Arte di Italia
Merupakan bentuk teater rakyat Italia abad ke-16, yang berkembang di luar
lingkungan istana. Dipertunjukkan di lapangan kota dalam panggung - panggung
yang sederhana. Berdasar pada naskah berisi garis besar plot saja. Pelaku -
pelakunya mengenakan topeng. Percakapan berlangsung spontan dan tanpa
persiapan, diselingi nyanyian dan tarian yang bersifat menyindir. Teater rakyat
tersebut memberi jalan ke arah timbulnya peran-peran pantomim tradisional
(seperti Haelequin, Columbine).

Pementasan Commedia Del’ Arte, oleh Mahasiswa


International School of Physical Theatre, 2013.
E. Beberapa Jenis Tradisional Asia
1. Teater Tradisional Cina
 Salah satu tradisional dari Cina adalah Opera
Peking
 Menggabungkan
musik,tarian,nyanyian,pantomim,dan akrobat
 Muncul pada akhir abad ke-18 dan populer pada
pertengahan abad ke-19
 Gerakan – gerakan pelakunya cenderung simbolik
dan sugestif
 Berasal dari sejarah China,legenda,cerita rakyat, dan
cerita kekinian
2. Teater Tradisional
Jepang
 Salah satu tradisional dari
Jepang adalah Kabuki
 Kabuki berasal dari tiga suku
kata, Ka (menyanyi), bu
(menari), ki (keterampilan)
 Kabuki sering disebut sebagai
seni menyanyi dan menari
 Pelaku dan penonton dibatasi
lengkung proskenium
 Panggung kabuki menjorok
ke arah penonton
3. Teater Tradisional india
 Tahun 1500 SM – 1000 SM “Natya shastra” ditulis oleh Bharata Muni
 Risalah tersebut melukiskan tentang akting, tari, musik, struktur dramatik,
arsitektur, tata busana, properti, manajemen produksi
 Bermula dari bentuk narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian
 Alur cerita dan struktur lakon mengikuti alur dari Mahabharata dan
Ramayana, dengan tema cinta dan kepahlawanan
Jenis Teater Tradisional
Nusantara

Lenong Longser Ketoprak


(Betawi/Jakart (Jawa Barat) (Jawa
a) Tengah)

Ludruk Kemidi Rudat Arja


(Jawa Timur) (NTB) (Bali)
Jenis Teater
Tradisional
Nusantara

Kondobuleng Dulmuluk
(Bugis, (Sumatra
Makassar) Selatan)
Mamanda
(Banjarmasin)

Randai Makyong
(Sumatra (Mantang,
Riau)

Anda mungkin juga menyukai