Anda di halaman 1dari 16

ALUR PENANGANAN KDRT

Permohonan
Perlindungan Ke
Pengadilan Negeri
utk mendapat
surat penetapan

M
e Unit Pelayanan
Korban l Kejaksaan Negeri Pengadilan
a Perempuan & Anak negeri/vonis
KDRT p
(PPA) Polres/Polda
o
r
Kegiatan Pendampingan
dpt berdasarkan
permintaa PPA maupun
inisiatif pendamping

Tenaga Pekerja Relawan Pendamping Advokat


Kesehatan Sosial Pendamping Rohani
Definisi KDRT

 Setiapperbuatan terhadap seseorang terutama


perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan
atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga
Lingkup Rumah Tangga:

 Suami, istri dan anak;


 Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga
karena hubungan sedarah, perkawinan, persusuan,
pengasuhan, dan perwalian yang menetap dalam
rumah tangga;
 Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan
menetap dalam rumah tangga tersebut
Pendefinisian kekerasan (1)

 Kekerasan fisik adalah perbuatan yang


mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka
berat
 Kekerasan psikis adala perbuatan yang
mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya
diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa
tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat
pada seseorang;
Pendefinisian kekerasan (2)

 Kekerasan seksual meliputi :


a. Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan
terhadap orang yang menetap dalam lingkup
rumah tangga tersebut;
b. Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah
seseorang dalam lingkup rumah tangganya dengan
orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan
tertentu
Kewajiban setiap orang dalam KDRT

Setiap orang yang mendengar, melihat atau


mengetahui terjadinya KDRT wajib melakukan upaya-
upaya sesuai dengan batas kemampuannya untuk:
a. Mecegah berlangsungnya tindak pidana
b. Memberikan perlindingan kepada korban
c. Memberikan pertolongan darurat
d. Membantu proses pengajuan permohonan
penetapan perlindungan
Siapa yang melaporkan KDRT ke Polisi:

 Korban
 Kelarga atau pihak lain yang diberi kuasa oleh
korban
 Orangtua, wali, pengasuh, atau anak yang
besangkutan dalam hal korban adalah seorang anak.
Unit Pelayanan Perempuan & Anak (PPA)

 Unit Pelayanan Perempuan dan Anak yang


selanjutnya disingkat unit PPA adalah Unit yang
bertugas memberikan Pelayanan, dalam bentuk
perlindungan terhadap perempuan dan anak yang
menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum
terhadap pelakunya.
Yang dapat dilakukan oleh unit PPA(1)

 Dalam waktu 1 x 24 jam terhitung sejak mengetahui


atau menerima laporan KDRT, kepolisian wajib
segera memberikan perlindungan sementara pada
korban yang diberikan paling lama 7 hari sejak
korban diterima atau ditangani
 Dalam wakti 1x24 jam terhitung sejak pemberian
perlindungan sementara, kepolisisam wajib meminta
surat penetapan perintah perlindungan dari
pengadilan
Yang dapat dilakukan oleh unit PPA(2)

 Dalam memberikan perlindungan sementara polisi


dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan,
pekerja sosial, relawan pendamping, dan/atau
pembimbing rohani untuk mendampingi korban
 Kepolisian dapat menagkap untuk selanjutnya
melakukan penahanan tanpa surat perintah
terhadap pelaku yang diyakini telah melanggar
perintah perlindungan walaupun pelanggaran
tersebut tidak dilakukan di tempat polisi bertugas
Pelayanan kesehatan terhadap korban KDRT,
tenaga kesehatan harus :

 Memeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar


profesinya;
 Membuat laporan tertulis hasil pemeriksaan
terhadap korban dan visum et repertum atas
permintaan penyidik kepolisiaan atau surart
keterangan medis yang memiliki kekuatan hukum
yang sama sebagai alat bukti
 Dalam hal korban memerlukan perawatan, tenaga
kesehatan wajib memulihkan dan merehabilitasi
kesehatan korban
Dalam memberikan pelayanan, pekerja sosial
harus:

 Melakukan konseling untuk menguatkan dan memberikan


rasa aman bagi korban
 Memberikan informasi mengenai hak-hak korban untuk
mendapatkan perlindungan dari kepolisian dan penetapan
perlindungan dari pengadilan
 Mengantar korban ke rumah aman atau tempat tinggal
alternatif
 Melakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan
pelayanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas
sosial, lembaga sosial yang dibutuhkan korban
Dalam memberikan pelayanan, relawan
pendamping dapat :

 Menginformasikan kepada korban akan haknya untuk


mendapatkan seorang atau beberapa orang pendamping;
 Mendampingi korban ditingkat penyidikan, penuntutan
atau tingkat pemeriksaan pengadilan dengan membmbing
korban untuk secara objektif dan lengkap memaparkan
KDRT yang dialaminya;
 Mendengarkan secara empati segala penuturan korban
sehingga korban merasa aman didampingi oleh
pendamping;
 Memebrikan dengan aktif penguatan secara psikologis dan
fisik kepada korban.
Pembimbing Rohani

 Dalam memberikan pelayanan, pembimbing rohani


harus memberikan penjelasan mengenai hak,
kewajiban, dan penguatan iman dan tqwa kepada
korban
Dalam memberikan perlindungan dan pelayan,
advokat wajib:

 Memberikan konsultasi hukum yang mencakup


informasi mengenai hak-hak korban dan proses
peradilan;
 Mendampingi korban di tingkat penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan dalam sidang
pengadilan dan membantu korban untuk secara
lengkap memaparkan KDRT yang dialaminya, atau
 Melakukan koordinasi dengan sesama penegak
hukum , relawan pendamping, dan pekerja sosial
agar proses peradilan berjalan sebagai mana
mestinya
Permohonan penetapan perlindungan
Kepada Pengadilan

 Ketua Pengadilan dalam tenggang waktu 7 hari sejak


diterimanya permohonan wajib mengeluarkan suart
penetapan yang berisikan perintah perlindungan
bagi korban dan anggota keluarga lainnya, kecuali
ada alasan yang patut
 Permohonan perintah perlindungan disampaikan
dalam bentuk lisan atau tulisan
 Perintah perlindungan dapat diberikan dalam waktu
paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang atas
penetapan pengadilan

Anda mungkin juga menyukai