Anda di halaman 1dari 19

Komunikasi dalam Keluarga

Kelompok 1
1. Alif Achmad Fahrizal (P07120215003)
2. Armila Dewi (P07120215009)
3. Ayuningtyas Dian Utami (P07120215010)
4. Citra Dewi Siswandi (P07120215012)
5. Dita Octaviani (P07120215013)
6. Emma Purwitasari (P07120215017)
7. Isna Siwi Pujamukti (P07120215021)
8. Salma Nusaibah Azzahidah (P07120215037)
9. Wiwien Winarni (P07120215042)
10. Yulia Rizka Anggraeni (P07120215043)
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses


penyampaian ide,perasaan dan pikiran
antara dua orang atau lebih sehingga
terjadi perubahan sikap dan tingkah laku
bagi semua yang saling berkomunikasi.
KOMUNIKASI KELUARGA

Komunikasi keluarga adalah suatu


pengorganisasian yang menggunakan
kata-kata, sikap tubuh (gesture),
intonasi suara, tindakan untuk
menciptakan harapan image, ungkapan
perasaan serta saling membagi
pengertian.
Menurut Kumar (Wijaya,1987)
Ciri-ciri komunikasi dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Keterbukaan (openess)
Keterbukaan adalah sejauh mana individu memiliki
keinginan untuk terbuka dengan orang lain dalam
berinteraksi. Keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi
memungkinkan perilakunya dapat memberikan tanggapan
secara jelas terhadap segala pikiran dan perasaan yang
diungkapkannya.
2. Empati (Empathy)
Empaty adalah suatu perasaan individu yang merasakan
sama seperti yang dirasakan orang lain, tanpa harus secara
nyata terlibat dalam perasaan ataupun tanggapan orang
tersebut.
3. Dukungan
Adanya dukungan dapat membantu seseorang lebih
bersemangat dalam melakukan aktivitas serta meraih
tujuan yang diinginkan. Dukungan ini lebih diharapkan
dari orang terdekat yaitu, keluarga.
4. Perasaan Positif (Positiveness)
Perasaan yaitu dimana individu mempunyai perasaan
positif terhadap apa yang sudah dikatakan orang lain
terhadap dirinya.
5. Kesamaan (Equality)
Kesamaan disini dimaksudkan individu mempunyai
kesamaan dengan orang lain dalam hal berbicara dan
mendengarkan.
Bentuk-Bentuk Komunikasi
dalam Keluarga
• Komunikasi orang tua yaitu suami-istri

• Komunikasi orang tua dan anak

• Komunikasi ayah dan anak

• Komunikasi anak dan anak yang lainnya


Pola Komunikasi dan Interaksi
dalam Keluarga
1. Model stimulus – respons
Pola komunikasi yang biasanya terjadi dalam keluarga adalah
model stimulus – respons ( S-R ). Pola ini menunjukkan komunikasi
sebagai suatu proses “aksi – reaksi” yang sangat sederhana. Oleh
karena itu, proses ini dianggap sebagai pertukaran atau pemindahan
informasi atau gagasan, proses ini bersifat timbal balik dan
mempunyai banyak efek.

2. Model Interaksional
Model Interaksional ini berlawanan dengan model S-R.
Sementara model S-R mengasumsikan manusia adalah pasif, model
interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Komunikasi di
sini digambarkan sebagai pembentukan makna yaitu penafsiran atas
pesan atau perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi.
3. Hubungan antar peran
Komunikasi dalam keluarga dapat pula dipengaruhi
oleh pola hubungan antar peran hal ini, disebabkan
masing-masing peran yang ada dalam keluarga
dilaksanakan melalui komunikasi.

4. Model ABX
Pola komunikasi lainnya yang juga sering terjadi
dalam komunikasi antara anggota keluarga adalah
model ABX yang dikemukakan oleh Newcomb dari
perspektif psikologi-sosial.
Aneka Komunikasi dalam Keluarga
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan
komunikasi antara individu atau kelompok yang
mempergunakan bahasa sebagai alat perhubungan
efektif tidaknya suatu kegiatan komunikasi
bergantung dari ketepatan kata-kata atau kalimat
dalam mengungkapkan sesuatu.
2. Komunikasi non verbal
Komunikasi nonverbal suatu ketika bisa
berfungsi sebagai penguat komunikasi verbal. Fungsi
komunikasi verbal sangat terasa jika, komunikasi
yang dilakukan secara verbal tidak mampu
mengungkapkan sesuatu secara jelas.
3. Komunikasi Individual
Komunikasi individual atau komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang sering terjadi
dalam keluarga. Komunikasi yang terjadi berlangsung
dalam sebuah interaksi antarpribadi, antara suami dan
istri, antara ayah dan anak, antara ibu dan anak, antar
anak dan anak.

4. Komunikasi kelompok
Hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat
penting untuk dibina dalam keluarga keakraban
hubungan itu dapat dilihat dari frekuensi pertemuan
antara orang tua dan anak dalam suatu waktu dan
kesempatan
Tahap – Tahap Perkembangan
Komunikasi Keluarga
a. Keluarga dengan anak – anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak – anak ada pada
tahun puncak untuk mempelajari bahasa.
b. Keluarga dengan anak – anak usia sekolah
Anak – anak semakin mengalami kebebasan sejalan dengan
pertambahan usia. Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat
komunikasi keluarga yang masih merupakan kekuatan dominan, tapi
juga lewat komunikasi dengan pihak – pihak di luar keluarga.
c. Keluarga dengan anak – anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya konflik
sehubungan dengan bertambahya kebebasan anak – anak. Anak – anak
remaja mulai mengalihkan komunikasi dari komunikasi keluarga
kepada komunikasi dengan teman- teman sebaya . Karena perubahan
– perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami remaja, topik –
topik tertentu menjadi perhatian mereka.
Ada lima hal yang harus diperhatikan agar komunikasi di dalam
keluarga tercipta secara efektif,yaitu:
• Respek
Komunikasi harus diawali dengan sikap saling menghargai
(respectfull attitude). Adanya penghargaan biasanya akan
menimbulkan kesan serupa (timbal balik) dari si lawan diskusi.
• Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat utama dari
sikap empati adalah kemampuan untuk mendengar dan mengerti
orang lain, sebelum didengar dan dimengerti orang lain.
• Audibel
Audibel berarti “dapat didengarkan” atau bisa dimengerti dengan
baik. Sebuah pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap
yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut muka yang cerah,
bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk,
termasuk ke dalam komunikasi yang audibel ini.
• Jelas
Pesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak
menimbulkan banyak pemahaman, selain harus terbuka dan
transparan. Ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua harus
berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas maknanya.
Salah satu caranya adalah berbicara sesuai bahasa yang
mereka pahami (melihat tingkatan usia).
• Tepat
• RendahHati
Sikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan yang
ramah, saling menghargai, tidak memandang diri sendiri lebih
unggul ataupun lebih tahu, lemah lembut, sopan, dan penuh
pengendalian diri.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi dalam Keluarga
a. Citra diri dan citra orang lain
Setiap orang mempunyai gambaran – gambaran tertentu
mengenai dirinya statusnya, kelebihan dan kekurangannya. Gambaran
itulah yang menentukan apa dan bagaimana ia berbicara, menjadi
menjaring bagi apa yang dilihatnya, didengarnya, bagaimana
penilaiannya terhadap segala yang berlangsung disekitarnya. Dengan
kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang.
Tidak hanya citra diri, citra orang lain juga mempengaruhi cara
dan kemampuan orang berkomunikasi. Orang lain mempunyai
gambaran tang khas bagi dirinya. Jika seorang ayah mencitrakan
anaknya sebagai manusia yang lemah, ingusan, tak tahu apa-apa, harus
di atur, maka ia berbicara secara otoriter. Akhirnya, citra diri dan citra
orang lain harus saling berkaitan, saling lengkap-melengkapai.
Perpaduan kedua citra itu menentukan gaya dancara komunikasi.
b. Suasana Psikologis
Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi.
Komunikasi sulit berlangsung bila seseorang dalam keadaan
sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa irihati,
diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
c. Lingkungan Fisik
Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga berbeda
dengan yang terjadi di sekolah. Suasana di rumah bersifat
informal, sedangkan suasana di sekolah bersifat formal.
Demikian juga komunikasi yang berlangsung dalam
masyarakat. Karena setiap masyarakat memiliki norma yang
harus diataati, maka komunikasi yang berlangsungpun harus
taat norma.
d. Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang
sangat penting dan strategis. Dinamika hubungan dalam
keluarga dipengaruhi oleh pola kepemimpinan. Karakteristik
seorang pemimpin akan menentukan pola komunikasi
bagaimana yang akan berproses dalam kehidupan yang
membentuk hubungan-hubungan tersebut. Menurut Cragan
dan Wright, kepemimpinan adalah komunikasi yang secara
positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah
tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling
menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
e. Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang tua atau anak pasti
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan
sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang dipergunakan
oleh orang tua ketika secara kepada anaknya dapat
mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Tetapi
dilain kesempatan, bahasa yang digunakan itu tidak mampu
mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Maka
dari itu dalam berkomunikasi dituntut untuk menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti antara komunikator dan
komunikasi.
f. Perbedaan Usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap
orang tidak bisa berbicara sekehendak hati tanpa
memperhatikan siapa yang diajak bicara. Berbicara
kepada anak kecil berbeda ketika berbicara kepada
remaja. Mereka mempunyai dunia masing-masing yang
harus dipahami.

Anda mungkin juga menyukai