Anda di halaman 1dari 46

Struktur Bangunan Tinggi

1. SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI


2. SISTEM PENAHAN GAYA GRAVITASI
3. SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL
4. PEMBEBANAN PADA BANGUNAN
5. KETENTUAN RANCANGAN STRUKTUR
6. APLIKASI STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
7. PEMISAHAN BANGUNAN (DILATASI)
1 SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

• sistem struktur adalah untuk memikul secara


aman dan efektif beban yang bekerja pada
bangunan, serta menyalurkannya ke tanah
melalui fondasi.
• sistem yang digunakan untuk menahan gaya
gravitasi dan sistem untuk menahan gaya
lateral
SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
(Menahan Gaya Grafitasi + Gaya Lateral)
2 SISTEM PENAHAN GAYA GRAVITASI
• beban mati struktur dan beban hidup
• Struktur lantai merupakan bagian terbesar
dari struktur bangunan
• Sistem Struktur lantai biasanya merupakan
kombinasi dari pelat dengan balok induk
(girder) atau anak balok (beam) atau rusuk (rib
atau joist), yang ketebalannya tergantung
pada bentang, beban, dan kondisi
tumpuannya
Pelat satu arah (one way slab) ditumpu oleh balok anak yang ditempatkan sejajar
satu dengan lainnya, dan perhitungan pelat dapat dianggap sebagai balok tipis yang
ditumpu oleh banyak tumpuan.
Pelat rusuk satu arah (one way slab/joist slab) ditumpu oleh rusuk,
anak balok yang jarak satu dengan lainnya sangat berdekatan,
sehingga secara visual hampir sama dengan pelat satu arah.
Pelat yang keempat sisinya ditumpu oleh balok dengan
perbandingan l/l < 2, disebut pelat dua arah, sehingga perhitungan
pelat perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan dua arah;
pelat lantai ditumpu langsung oleh kolom tanpa penebalan di
sekeliling kolom (drop panel) dan/atau kepala kolom (column
capital), sehingga beban vertikal langsung dipikul oleh kolom
dari segala arah (flat plate).
jenis kedua, pada puncak kolom terdapat penebalan pelat lantai
dan/ atau kepala kolom (flat slab), sehingga dapat memikul gaya
geser atau momen lentur yang lebih besar.
Pelat wafel adalah pelat dua arah yang ditumpu oleh rusuk dua
arah. Pelat ini memberikan kekakuan yang cukup besar,
3. SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL
• Kolom pada bangunan tinggi perlu diperkokoh
dengan Sistem pengaku untuk dapat menahan
gaya lateral, agar deformasi yang terjadi akibat
gaya horizontal tidak melampaui ketentuan
yang disyaratkan
• Pengaku gaya lateral yang lazim digunakan :
– portal penahan momen,
– dinding geser atau
– rangka pengaku
Portal penahan momen terdiri dari komponen (subsistem)
horizontal berupa balok dan komponen (subsistem) vertikal
berupa kolom yang dihubungkan secara kaku (rigid joints).
Dinding geser (shear wall) didefinisikan sebagai komponen struktur vertikal yang
relatif sangat kaku. Dinding geser pada umumnya hanya boleh mempunyai bukaan
sedikit (sekitar 5%) agar tidak mengurangi kekakuannya.
Rangka pengaku (braced frame) terdiri dari balok dan kolom yg ditambahkan
pengaku diagonal. Adanya pengaku diagonal ini akan berpengaruh pada
fleksibilitas perpanjangan/perpendekan lantai di mana pengaku tsb ditempatkan.
Perilaku Sistem Gabungan Penahan Gaya Lateral
4.PEMBEBANAN PADA BANGUNAN
• 1. Beban Mati (BM)
• 2. Beban Hidup (BH)
• 3. Beban Angin (BA)
• 4. Beban Gempa
Beban Mati (BM)
• adalah berat dari semua bagian dari suatu
bangunan yang bersifat tetap, termasuk segala
unsur tambahan, mesin-mesin serta peralatan
tetap (fixed equipment) yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari bangunan itu
Berat Komponen Gedung
2. Beban Hidup (BH)
• adalah semua beban yang terjadi akibat
penghunian atau penggunaan suatu
bangunan, dan di dalamnya termasuk beban-
beban pada lantai yang berasal dari barang-
barang yang dapat berpindah (moveable
equipment
3. Beban Angin (BA)
• adalah semua beban yang bekerja pada
bangunan, atau bagian bangunan, yang
disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
• Tekanan tiup harus diambil minimum 25
kg/m2
4. Beban Gempa
• adalah semua beban statik ekivalen yang
bekerja pada bangunan atau bagian bangunan
yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah
akibat gempa itu
Wilayah Gempa Di Indonesia
Koefisien Gempa Dasar - C
KETENTUAN RANCANGAN STRUKTUR
Stabilitas Bangunan
a. Berat Sendiri Bangunan
b. Membuat Podium
c. Dengan Tiang Pancang
d. Membuat Basemen
e. Gabungan Podium dan Basemen
Stabilitas Bangunan
MG > 1,5 ME

ME = 2/3 H x V
MG = WG x ½ B
Perilaku Struktur Bangunan Tinggi Terhadap Gempa
Bangunan Tinggi Dengan Podium, Basement Dan Tiang Pancang

M G = WG x d + P x e
Kemungkinan Guling Bangunan Tinggi Dng Denah Segi Tiga
Kemungkinan Guling Bangunan Tinggi Dng Denah L
Kemungkinan Guling Bangunan Tinggi Dng Denah T
Kemungkinan Guling Bgn Tinggi Dng Denah segi banyak
Estimasi Beban Pada Kolom & Dinding Geser
Beban Lantai Bangunan Tinggi
APLIKASI STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
Struktur Beton
APLIKASI STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
Struktur Baja
Pemisahan Bangunan ( Dilatasi )
Macam-macam dilatasi :
1. Dilatasi dengan Dua Kolom
2. Dilatasi dengan Balok Kantilever
3. Dilatasi dengan Balok Gerber
4. Dilatasi dengan Konsol
Dilatasi (Pemisahan Bangunan)
Ragam Delatasi Pd Bangunan
Dilatasi dengan Dua Kolom
Dilatasi dengan Balok Kantilever
Dilatasi dengan Balok Gerber
Dilatasi dengan Konsol

Anda mungkin juga menyukai