Anda di halaman 1dari 17

Referat

STRUMA DISEASES

Fitria Wahyuningsih
10101025

Pembimbing :
dr. Andri Justian, Sp.PD

KKS Ilmu Penyakit Dalam RSUD Bangkinang


Fakultas Kedokteran Universitas
Abdurrab Pekanbaru
2015
definisi
• Struma adalah suatu pembengkakan pada leher oleh
karena pembesaran kelenjar tiroid.
• Struma disebut juga goiter adalah suatu
pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran
kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat
berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan
kelenjar dan morfologinya.
• Dampak struma terhadap tubuh terletak pada
pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi
kedudukan organ-organ di sekitarnya.
Anatomi
Fisiologi
Etiologi
• Yang mendasari proses itu ada 4 hal utama yaitu :
• Gangguan perkembangan, seperti terbentuknya kista
(kantongan berisi cairan) atau jaringan tiroid yang tumbuh
di dasar lidah (misalnya pada kista tiroglosus atau tiroid
lingual).
• Proses radang atau gangguan autoimun seperti penyakit
Graves dan penyakit tiroiditis Hashimoto.
• Gangguan metabolik (misal, defisiensi yodium) serta
hiperplasia, misalnya pada struma koloid dan struma
endemik.
• Pembesaran yang didasari oleh suatu tumor atau neoplasia
meliputi adenoma (sejenis tumor jinak) dan
adenokarsinoma (suatu tumor ganas).
Klasifikasi struma
Menurut American society for Study of Goiter
membagi :
• Struma Non Toxic Diffusa
• Struma Non Toxic Nodusa
• Stuma Toxic Diffusa
• Struma Toxic Nodusa
Gejala klinis
HIPERTIROID HIPOTIROID
• Peningkatan nafsu makan dan • Nafsu makan menurun dan
penurunan berat badan berat badan bertambah
• Tidak tahan panas dan
hiperhidrosis • Tidak tahan dingin dan kulit
• Palpitasi, sistolik yang tinggi kering bersisik
dan diastolik yang rendah • Bradikardi, tekanan sistolik
• Tremor yang rendah dan tekanan
• Diare nadi yang lemah
• Infertilitas, amenorrhae pada • Gerak tubuh menjadi
wanita dan atrofi testis pada
pria lamban dan edema pada
• Exophtalmus wajah, kelopak mata dan
tungkai
Penegakan diagnosis
• Anamnesis Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan fisik • ELISA
– Lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus
– Ukuran: dalam sentimeter, diameter
• Antibodi tiroglobulin
panjang • Foto rontgen
– Jumlah nodul: satu (uninodosa) atau
lebih dari satu (multinodosa) • USG
– Konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, • FNAB
keras
– Nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat
dilakukan palpasi
– Mobilitas: ada atau tidak perlekatan
terhadap trakea, muskulus
sternokleidomastoidea
– Kelenjar getah bening di sekitar tiroid
: ada pembesaran atau tidak
Berdasarkan jenis struma
Perbedaan struma jinak dan ganas
Jinak Ganas
• Konsistensi lunak • Konsistensi keras
• Sukar digerakkan
• Biasanya nodul multipel • Infiltrasi nodul kejaringan
bersifat jinak • 20 % nodul soliter bersifat ganas
• Nodul muncul tiba-tiba, cepat
membesar
• Tidak disertai nyeri
• Pembesaran KGB
• Pulsasi arteri karotis teraba dari
arah tepi belakang muskulus
sternokleidomastoideus karena
desakan pembesaran nodul
(Berry’s Sign)
Tindakan pembedahan
Indikasi Kontraindikasi
• Struma difus toksik yang • Struma toksika yang belum dipersiapkan
gagal dengan terapi sebelumnya
medikamentosa • Struma dengan dekompensasi kordis dan
penyakit sistemik lain yang
• Kosmetik
• Struma uni atau multinodosa dengan
kemungkinan keganasan
• Struma dengan gangguan kompresi
• belum terkontrol
• Struma besar yang melekat erat ke
jaringan leher sehingga sulit digerakkan
yang biasanya karena karsinoma.
Komplikasi
• Perdarahan dari A. Tiroidea superior
• Dispneu
• Paralisis N. Rekurens Laryngeus. Akibatnya otot-oto
laring terjadi kelemahan
• Paralisis N. Laryngeus Superior. Akibatnya suara
penderita menjadi lenih lemah dan sukar mengontrol
suara nada tinggi, karena terjadi pemendekan pita
suara oleh karena relaksasi M. Krikotiroid.
Kemungkinan nervus terligasi saat operasi
Kesimpulan
Struma adalah suatu penyakit yang sering kita jumpai sehari-
hari. Sangat penting untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik yang teliti dan cermat untuk mengetahui ada tidaknya tanda-
tanda toksisitas yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon tiroid
dalam tubuh. Begitu juga dengan tanda-tanda keganasan yang dapat
diketahui secara dini.
Selanjutnya adalah menentukan pemeriksaan penunjang yang
tepat untuk menentukan diagnosis pasti dari jenis struma yang ada.
Dengan menegakkan diagnosis pasti maka kita dapat mnentukkan
tatalaksana yang tepat bagi struma yang dialami oleh pasie. Apakah
memerlukan tindakan pembedahan, atau cukup diberi pengobatan
dalam jangka waktu tertentu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai