Sumber Daya Habis Terpakai Tetapi Dapat Diperbaharui/di Daur Ulang: AIR
Sumber Daya Habis Terpakai Tetapi Dapat Diperbaharui/di Daur Ulang: AIR
Penguapan
Hujan
Al
ira
nl
ua
r
Air Permukaan
Peresapan Sungai
Penyaringan
Gambar Siklus Air
Aliran air tanah
Persediaan air bumi yang dapat diperbaharui
diatur oleh siklus hydrologic (Siklus air), yaitu
suatu sistem peredaran air secara terus
menerus : dimulai dari penguapan,
diteruskan menjadi pembentukan awan, turun
menjadi hujan, diserap oleh tanaman, masuk
kedalam tanah, disaring oleh tanah dan ada
yang mengalir sebagai aliran luar dan dalam
tanah, akhirnya sampai sebagai air yang
mengalir ke dalam sungai hingga ke laut
Air Permukaan
Sumber Daya Air
Air Tanah
PermukaanTanah SumurArtesis
Sumur meja air
Aquifer terbuka
Aliran
(flow) Permukaan
air bebas
Aquifer tertutup
Potensi Kekurangan Air
Menurut taksiran para ahli, jumlah air yang tersedia untuk dipakai
manusia 10.000 m3 per jiwa pertahun. Adanya pertambahan
penduduk, persediaan air di tahun 2000 diperkirakan merosot
menjadi 6000 m3 per jiwa pertahun.(Konperensi Argentina,1977)
Di Indonesia (tahun 1987): luas dataran sekitar 1.918.410 km2
memiliki curah hujan rata-rata 2.620 mm setahun, setelah
memperhatikan kehilangan dan penguapan maka limpahan yang
tersedia sekitar 55% atau 1.450 mm.Th. 1987 jumlah penduduk
172.350.000 maka potensi air per jiwa pertahun ada sekitar
16.000 m3. (luas dataran x limpahan air : jumlah penduduk)
Karena aliran sungai berfluktuasi maka aliran mantap sekitar 25-
35% dari rata-rata aliran stahun, sehingga untuk Indonesia aliran
mantapnya tersedia sebesar 4000 m3 per jiwa per tahun
Di Jawa(tahun 1987): luas dataran sekitar 132.200 km2, curah
hujan 1.200mm setahun dan jumlah penduduk 104.000.000
maka potensi air per jiwa per tahun tersedia 1.525 m3 , aliran
mantap 381 m3 per jiwa per tahun; sedang tahun 1970 aliran
mantap tersedia sekitar 500 m3 terdapat penurunan drastis 25%
Alokasi Efisiensi atas Kelangkaan Sumber
Daya Air
Manajemen Sumber Daya Air : Pengendalian banjir,
pengembangan sumber daya air dan pemanfaatan
air.
Pengendalian banjir : dam, perbaikan saluran,
keanekaan saluran air, manajemen tanah,
pemindahan atau reorganisasi pemukiman.
Pengembangan sumber daya air : pengawasan
aliran air sehingga pola suplai air memenuhi pola
permintaan di seluruh ruang dan waktu.
Pemanfaatan air : suplai air kebutuhan kota, irigasi,
pembangkit tenaga, pengawasan banjir, rekreasi,
pengawasan pencemaran, pelayaran, perikanan
dan untuk konservasi binatang di hutan.
Alokasi Efisiensi atas Kelangkaan Sumber Daya Air
S1 S0
$/unit
A
MNB1
B
Aggregate
MNB0 Marginal
Net Benefit
Quantity
Q0 Q1 = Q1 Q0 Q0 Of Water
B A T A T
Manajemen air permukaan
Ada dua syarat : (1) harus langsung dapat
menjaga keseimbangan pada para pengguna
yang saling berkompetisi dan (2) harus dapat
menyediakan alat yang bisa mengendalikan
arus air permukaan (dam dan waduk)
Model untuk manajemen air permukaan :
model optimasi dan simulasi, model statik
dan dinamik, model deterministik dan
stokastik, model investasi dan operasional
Manajemen Air Tanah
Aspek ekonomi manajemen air tanah dapat dinyatakan secara sederhana
dengan menggunakan fungsi Hamilton yang dapat diartikan sebagai net
social benefit pada waktu t :
R0 (t)
H= D (u, t) du-w (s(t)).R0(t) + q (t) H(S(t))-R0(t)
0
Suku pertama menunjukkan tingkat manfaat atau D(u,t) adalah fungsi
permintaan. S(t) adalah stok efek pada produksi sekarang yaitu efek fisik
terhadap kondisi yang akan datang dari persedaiaan sumber air, termasuk
perubahan ongkos ekstraksi dna perubahan batas dari stok total yang
disebabkan oleh ekstraksi sekarang.
Di mana : t = waktu; Ro(t) = tingkat produksi, W= unit”opportunity cost” dari
masukan kapital tenaga dan q(t)= angka pengganda Lagrange
Untuk ini ada 2 syarat: (1) nilai marginal ari ditentukan oleh fungsi permintaan,
harus sama dengan jumlah ongkos satuan pompa ditambah Scarcitiy rent
(harga yg harus dibayar oleh produsen air untuk memproduksi tambahan
air sekarang) terhadap air. (2) tingkat perubahan scarcity rent berhubungan
dgn tingkat bunga dan stok efek.
Permintaan dan Penawaran akan air
Model-model permintaan akan air : Read (1971) menggunakan
model dengan variabel ekonomi, penduduk dan gaya hidup;
Wolman (1970) menggambarkan metode menaksir permintaan
air sbg model ekonomi; Reid dan Muiga (1975) menggunakan
pola pertumbuhan sosial ekonomi; di Jepang menggunakan
variabel penduduk, pendapatan perorangan, produksi industri
dan penjualan barang-barang dan lain-lain
Permintaan efektif akan air adalah kuantitas air yang diminta
oleh orang, dan siap membayar pada tingkat harga tertentu.
Faktor yg diduga berpengaruh: jumlah & sifat penduduk, tingkat
pendidikan, pandangan sosial dan agama, pendapatan, kondisi
rumah, kebiasaan menggunakan air, musim, teknologi yang ada,
dan kemudahan suplai
Penawaran akan air : Analisis ekonomi (biaya kesempatan,
pilihan waktu, diskonto, harga bayangan, pengertian biaya dan
struktur biaya, eksternalitas) Manfaat suplai air (manfaat
potensial, manfaat kesehatan, manfaat sosial)