Anda di halaman 1dari 88

Ainul Yakin,

Garis tegak lebih panjang

KESELAMATAN

KESEHATAN

CELAKA KERJA

SAKIT PENGANGGUR

Pandangan bisa Keliru / Salah Persepsi


Ilmul Yakin,
Ternyata sama panjangnya
Kesehatan Kesehatan
Kerja

K Kerja
Produktivita
s Kerja
3
Keselamatan
Keselamatan Kerja
Keselamatan
Safe
Production
KINERJA
K3 Kerja OPTIMAL

Productivities'

Kesehatan
DASAR HUKUM
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan

• UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. K3
b. Moral dan kesusilaan dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yg optimal
diselenggarakan upaya K3
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

Upaya / pemikiran dalam menjamin keutuhan


dan kesempurnaan jasmani rohani manusia
Filosofi pada umumnya dan tenaga kerja pada
khususnya serta hasil karya dan budaya
yang dalam rangka menuju masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila.

Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan


Keilmuan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja
FALSAFAH K3 VERSI JAWA
Fakta & Permasalahan Nasional
K3 Nasional
No. Tahun Kecelakaan Fatalitas Cacat Kompensasi
Permanen
1 2002 103,804 1.903 10.345 158.045.163.678
2 2003 105,846 1.748 10.395 190.607.146.307
3 2004 95,418 1.736 9.106 192.461.450.125
4 2005 99,023 2.045 8.503 219.231.917.907
5 2006 90,071 1.597 7.566 196.483.059.029
6 2007 83,714 1.883 6.449 219.785.223.864

PT. JAMSOSTEK (Persero)


(2007)

9
Performance K3 Nasional
 Tiap 100.000 pekerja per tahun, 20 meninggal dan
100 cacat menetap.
 Kerugian langsung Rp. 200 milyar.
 Kerugian perusahaan Rp. 1 triliun untuk 7,5 juta
pekerja.
 Sektor formal kerugian Rp. 5 triliun.
 Nasional Rp. 12 triliun.

PT. JAMSOSTEK (Persero)


(2007)
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 HINGGA $50 •

Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Mengapa program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
tidak berjalan optimal ?

• Program K3 baru menjadi “Prioritas” belum


menjadi “Nilai”!
• Pelaksanaan K3 belum dikelola setara dengan
produksi, kualitas dan biaya !
• Program K3 belum didorong untuk “continuous
improvement”!

12
THE PIPER ALPHA DISASTER

All this took just 22 minutes.

167 people died, 62 people survived.


THE PIPER ALPHA DISASTER

All this took just 22 minutes.

167 people died, 62 people survived.


Near-miss

Minor injury

Fatality
Major injury

17
ACCIDENT
CAUSATION

18
PENGERTIANKECELAKAAN&KEJADIANBERBAHAYA
Merujuk pada PEMENAKERNo.03/MEN/1998:
KECELAKAAN ADALAH SUATU KEJADIAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI DAN
TIDAK DIDUGA SEMULA YANG DAPAT MENIMBULKAN KORBAN MANUSIA
DAN ATAU HARTA BENDA.

KEJADIAN BERBAHAYA LAINNYA IALAH SUATU KEJADIAN YANG


POTENSIAL YANG DAPAT MENYEBABKAN KECELAKAAN KERJA ATAU
PENYAKIT KERJA KECUALI KEBAKARAN, PELEDAKAN DAN BAHAYA
PEMBUANGAN LIMBAH

Merujuk pada ILCI (International Loss Control Institute)


:Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan atau tidak
direncanakan yang dapat mengakibatkan kerugian baik terhadap
manusianya, harta benda maupun produksi. Biasanya berkenaan
dengan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan atau struktur.
Istilah dan Definisi
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
bagian dari sistem Manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan segala kegiatan
kerja guna menciptakan tempat kerja yang aman ,efiesien dan
produktif

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk


menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencdegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

• Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan


guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat
Istilah dan Definisi
• Insiden (OHSAS 18001)
Kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan
terjadinya cidera atau sakit (dengan mengabaikan tingkat keparahannya)
atau kematian, atau berpotensi untuk terjadi.
• Bahaya (OHSAS 18001)
Sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi untuk mencelakai dalan hal
cidera pada manusia atau sakit (dengan mengabaikan tingkat
keparahannya) atau kematian yang terjadi, atau dapat terjadi.
• Identifikasi Bahaya (OHSAS 18001)
Proses untuk mengenali keberadaan suatu bahaya dan menentukan
karakteristiknya.
Istilah dan Definisi
• Risiko (OHSAS 18001)
Kombinasi dari kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang berbahaya
atau paparan dan keparahan dari cidera atau sakit yang disebabkan oleh
kejadian atau paparan tersebut.
• Penilaian Risiko (OHSAS 18001)
Proses evaluasi terhadap risiko yang timbul dari bahaya, dengan
mempertimbangkan ketersediaan dari pengendalian yang ada, dan
memutuskan apakah risiko dapat diterima atau tidak.
• Risiko yang dapat diterima (OHSAS 18001)
Risiko yang sudah dikurangi ke tingkat yang sudah dapat ditolerir oleh
organisasi terkait dengan kewajiban hukum dan kebijakan K3-nya
Early Man

23
HAMMURABI 1760 SM HAMMURABI ETICS

• Dalam tahun 1760 sebelum • Sebagai contoh, ini mengatur


mengenai hal berikut :
Masehi, Raja hammurabi, Jika seorang pembangun membangun
yang merupakan pendiri rumah untuk seseorang dan tidak
dynasti Babylonia, membangunnya secara tepat,
kemudian rumah tersebut runtuh dan
menyusun kumpulan menewaskan pemiliknya, maka
undang-undang dan pembangun harus dihukum mati.
peraturan yang kemudian Jika pembuat kapal membuat perahu
untuk seseorang dan tidak
disebut Kode Hammurabi membuatnya dengan kuat, jika selama
tahun yang sama perahu tersebut
rusak, maka pembuat kapal harus
memperbaikinya dengan biayanya
sendiri. Kapal yang telah diperbaiki
tersebut harus diberikan kepada 24
pemiliknya.
BEARDINI RAMAZINI
HIPPOCRARTES
• abad 18 dan pada saat
• Hippocrates, ahli fisika terjadinya Revolusi
Yunani yang terkenal, Industri, Beardini
disebut sebagai bapak Ramazini
pengobatan. Sekitar tahun menulis“Discourse on
400 SM dia berusaha Disease of Workers”.
menangani tetanus, Dikenal sebagai bapak
membantu memeriksa pengobatan pekerja, dia
wabah di sekitar Athena, menggambarkan
serta memberikan penyebab dari penyakit
panduan perawatan cidera akibat kerja yang terjadi
di kepala yang pada kimiawan yang
disebabkan kecelakaan bekerja di laboratorium,
dia juga menanyakan“Apa
pekerjaan anda?”. 25
PANDANGAN KECELAKAAN

NASIB

KOMPETENSI

•Sebelum abad 18  NASIB


•Rev Industri  HAZARDS 1931~1970
•Industrialisasi  MANAJEMEN 1970 ~1985
•Tek. Informasi  SYSTEM MNGT
•Millennium  STANDARD (ISO)

Faktor Manusia  85%  99%


Faktor Teknis  15%  1%
ERA ABAD 19
Abad duapuluh merupakan awal perhatian keselamatan kerja pada
arena politik. Pada tahun 1908, Theodore Roosevelt mengatakan
: “Jumlah kecelakaan yang menyebabkan kematian pekerja ....
semakin meningkat. Dalam beberapa tahun, ini meningkat dengan
cepat dengan menyebabkan kematian yang lebih besar daripada
korban perang besar.” Ini diikuti dengan penetapan persyaratan
Workers Compensation secara federal serta di seluruh negara
bagian.
Pada saat yang sama, standard-standard keselamatan mengenai
pelindung mesin dan perusahaan baja serta rel kereta api memulai
apa yang kita kenal sekarang sebagai program manajemen
keselamatan kerja. Kebakaran pabrik Triangle Shirtwaist yang
terkenal pada tahun 1911, yang menyebabkan kematian pekerja
garmen sebanyak 146 orang, membantu untuk menggabungkan
usaha-usaha ini. National Safety Council dibentuk pada saat itu.
Sampai tahun 1931,
27
Sebagian besar dari usaha-usaha
intervensi keselamatan dan kesehatan
diarahkan langsung untuk meningkatkan
kondisi pabrik. Kemudian H.W. Heinrich
menerbitkan buku yang berjudul Industrial
Accident Prevention. Dia menemukan konsep
bahwa tindakan-tindakan orang adalah
penyebab terbesar yang menyebabkan
kecelakaan daripada kondisi tempat kerja.
H.W. Heinrich disebut sebagai Bapak
Safety Modern karena dia yang pertama
mengusulkan prinsip-prinsip keselamatan
ERA HW HENRICH
kerja yang terorganisasi.
28
K3 DI INDONESIA
Tahun 1847 sejalan dengan pemakaian pesawat uap untuk
keperluan Pemerintah Hindia Belanda – Pengawasan untuk
pencegahan Kebakaran
Tanggal 28 Pebruari 1852 Pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan STBL.No. 20 Keselamatan Kerja pemakaian Pesawat
Uap- Pengawasannya berada di Bawah Dienst Van Het Stoomwesen,
termasuk perlindungan untuk tenaga kerja

Tahun 1905 STBL No.521 Pemerintah Hindia Belanda


mengeluarkan Peraturan Tentang Keselamatan Kerja “ Veiligheid
Reglement atau VR dan diperbarui pada Tahun 1910 STBL No. 406

Undang undang dan Peraturan Khusus yang terakhir adalah


Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.65 Tahun 1969 tentang
Penyelenggaraan kursus/Latihan Kader KeselamatanKerja
29
2003 UU No.13/2003
1996 SMK3 PerMen. 05/1996
1995 Fihak III PJK3 PerMen.04/1995
1992 AHLI K3 PerMen. 02/1992
1988 PJIT Uap KepMen.
1261/1988
1987 P2K3 PerMen.Terpadu)
(Pengawasan 04/1987
1970 UU No. 1 Th 1970 Perluasan ruang lingkup dan
perubahan pola penerapannya
1969 Dari polisionil menjadi
Veiligheidsregleme pembinaan
1947 nt
1945 tahun 1910
(Stbl. No. 406) K3 MANDIRI
1910 Direct Inspection
Kebijakan K3
(Tahun 2010 – 2014)

“ INDONESIA BERBUDAYA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TAHUN 2015 “

31
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada
ACCIDENT manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan

A sequence of logically and chronologically related deviating events involving an


incident that results in injury to personnel or damage to the environment or material
assets.
An unwanted transfer of energy or an environmental
condition that, due to the absence or failure of barriers
and controls, produces injury to person, damage to
property, or reduction in process output.
Failed control

Hazard

Accident
Victim or
Target
Failed defence
HAZARD (LATENT FAILURE)

Diketahui ketika
kecelakaan

Diketahui melalui
pengujian
Kerusakan /
kegagalan Diketahui ketika
tersembunyi beroperasi
Diketahui melalui
audit

Tidak diketahui
Hazard
• Chemical Hazards
• Flammable materials, Combustible materials, Unstable materials, Corrosive materials, Asphyxiant,
Shock-sensitive materials, Highly reactive materials, Toxic materials, Inert gases, Combustible dusts,
Pyrophoric materials
• Physical Hazards (Forms of energy absorbed by employees)
• Heat, Cold, Vibration, Noise, Ionizing radiation, Nonionizing radiation (visible light, IR, UV, Laser,
Microwave)
• Biological Hazards
• Viruses, Bacteria, Fungi, Parasites, Insects, Plants and Animals
• Human Factors
• Physical, Physiological, Psychological
• Ergonomic Hazards
• Mechanical Hazards
• etc
• Faktor yang Mempengaruhi Bahaya
• Kemajuan teknologi / inovasi baru
• meningkatkan kapasitas
• Peningkatan berbagai produk
• Intensitas peningkatan produksi
• Meningkatnya jumlah jenis bahaya
• Kepadatan penduduk dan lokasi industri
• Kesenjangan antara pembangunan pabrik dan
sistem keamanan
• Keselamatan bukan merupakan bagian integral
dari pembangunan pabrik
PERKEMBANGAN TEORI
TERJADINYA KECELAKAAN
Sebelum Th. 1911
Disebabkan Nasib
Tahun 1911 -1931
Disebabkan Kondisi Tak aman
Tahun 1931 – 1969
Pendapat para ahli HW.Heinrich;
80 % Tindakan tak aman
10 % Kondisi Tak aman
2 % Kejadian yg tdk bisa diramal
Tahun 1969 s/d sekarang
- Teori Bird (The Executive Director Of International Loss Control)
disebabkan adanya ketimpangan Manajemen (Lack Of Control Management)
- Basic cause bisa multiple
(Kecelakaan serius / besar)

(Kecelakaan kecil)

(Kecelakaan / kerusakan
Material / peralatan)

(Hampir Celaka)
1
Fatal
/MENINGGAL

10

Cidera Ringan
30
Kerusakan benda/material
(keadaan hampir celaka / nearmiss)

600
Insiden tanpa luka/kerusakaan/kerugian
HW Heinrich
• Ada hubungan matematis antara jumlah
kecelakaan serupa jenis dan tingkat keparahan
mereka;
• Penyebab paling umum dari kecelakaan kerja
adalah tindakan tidak aman karyawan, dan
• Mengurangi frekuensi keseluruhan kecelakaan
kerja akan menghasilkan pengurangan setara
dalam jumlah luka parah.
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata
rantai sebab-akibat

LACK OF BASIC IMMEDIATE


CONTROL INSIDENT LOSSES
CAUSES CAUSES

Propagating
Factors

Initiating
Hazard Incidents Outcomes
Events
Risk Reduction
Factors

Intermediate Events
Accident Investigation

Accident Model

Accident Analysis

• Fast pace of technological change


• Changing Nature of Accidents
1. Causal-sequence models • New types of hazards
2. Process models • Decreasing tolerance for single accidents
3. Energy model • Increasing complexity and coupling
4. Logical tree models • More complex relationships between
5. Human information-processing humans and automation
• Changing regulatory and public views of
models
safety
6. SHE management models
Causal-sequence models

• Single Cause Domino Theory


• Multiple Causation
Single Cause Domino Theory
1932 First Scientific Approach to
Accident/Prevention - H.W. Heinrich

Social Fault of the Unsafe Act


Environment Person or Accident Injury
and Ancestry (Carelessness Condition
)

MISTAKES OF PEOPLE

Engineering
Corrective Action Education
Enforcement
LOSS CAUSATION MODEL
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB


LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

• MANUSIA
KERUGIAN

• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KONTAK l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak


l STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
l FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
l FALL ON jatuh di tempat yang datar
l CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
l CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

l CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk


l CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
l OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
l EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
l EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


l OPERASI TANPA OTORISASI l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
l GAGAL MEMPERINGATKAN
l APD KURANG, TIDAK LAYAK
l GAGAL MENGAMANKAN
l KECEPATAN TIDAK LAYAK SEBAB LANGSUNG l PERALATAN RUSAK
l MEMBUAT ALAT PENGAMAN l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI l SISTEM PERINGATAN KURANG
l PAKAI ALAT RUSAK l BAHAYA KEBAKARAN
l PAKAI APD TIDAK LAYAK
l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
l PEMUATAN TIDAK LAYAK
l PENEMPATAN TIDAK LAYAK l KEBISINGAN
l MENGANGKAT TIDAK LAYAK l TERPAPAR RADIASI
l POSISI TIDAK AMAN l TEMPERATUR EXTRIM
l SERVIS ALAT BEROPERASI l PENERANGAN TIDAK LAYAK
l BERCANDA, MAIN-MAIN
l VENTILASI TIDAK LAYAK
l MABOK ALKOHOL, OBAT
l GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR l LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA


l KEMAMPUAN FISIK ATAU SEBAB DASAR l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK l ENGINEERING
l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK l PENGADAAN (PURCHASING)
LAYAK l KURANG PERALATAN
l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI l MAINTENANCE
l STRESS MENTAL l STANDAR KERJA
l KURANG PENGETAHUAN l SALAH PAKAI/SALAH
l KURANG KEAHLIAN MENGGUNAKAN
l MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN

l PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

l STANDARD TIDAK SESUAI


l KEPATUHAN TERHADAP
l STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN

PRE CONTACT CONTACT POST


CONTROL CONTROL CONTACT
CONTROL
Subsitusi &
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek
penyebab
Industry Process Accidents
Propagating
Factors
Initiating
Hazard Incidents Outcomes
Events
Risk Reduction
Factors

Intermediate Events
Significant Inventories of: Extreme
Physical Condition:
• Flammable materials - High temperature
• Combustible materials - Cryogenic temperature
• Unstable materials - High pressure
• Corrosive materials - Vacuum
• Asphyxiant - Pressure cycling
• Shock-sensitive materials - Temperature cycling
• Highly reactive materials - Liquid/water hammering
• Toxic materials - Ionizing radiation
• Inert gases - High voltage/current
• Combustible dusts - Corrosion
• Pyrophoric materials - Erosion
Industry Process Accidents
• Initiating Events
Process upsets
• Process deviations Management systems
– Pressure
failures
– Temperature  Inadequate staffing
– Flowrate  Insufficient training
– Concentration  Lack of administrative
– Phase/state change controls and audits
– Impurities
– Reaction rate/heat of reaction Human errors
• Spontaneous reaction  Design
– Polymerization  Construction
– Runaway reaction
 Operations
– Internal explosion
 Maintenance
– Decomposition
• Containment failures  Testing and inspection
– Pipes, tanks, vessels,
gaskets/seals External events
• Equipment malfunctions  Extreme weather
– Pumps, valves, instruments, conditions
sensors, interlock failures
 Earthquakes
• Loss of utilities
 Nearby accidents' impacts
– Electricity, nitrogen, water,
refrigeration, air, heat transfer  Vandalism/sabotage
fluids, steam, ventilation
Industry Process Accidents

• Intermediate Events
Propagating factors
• Equipment failure
• Safety system failure Risk reduction factors
• Ignition sources  Control/operator responses Risk reduction factors – cont.
• Furnaces, flares, incinerators
 Alarms  Emergency plan responses
• Vehicles
• Electrical switches  Control system response  Sirens/warnings
• Static electricity  Manual and automatic ESD  Emergency procedures
• Hot surfaces  Fire/gas detection system  Personnel safety equipment
• Cigarettes  Safety system responses  Sheltering
• Management systems failure
 Relief valves  Escape and evacuation
• Human errors
• Omission  Depressurization systems  External events
• Commission  Isolation systems  Early detection
• Fault diagnosis  High reliability trips  Early warning
• Decision making  Back-up systems  Specially designed
• Domino effects
 Mitigation system responses  Structures
• Other containment failures
• Other material releases  Dikes and drainage
• External conditions  Flares  Training
• Meteorology  Fire protection systems  Other management systems
• Visibility  Explosion vents
 Toxic gas absorption
Industry Process Accidents
• Incident Outcomes
Phenomena
• Discharge
• Flash and evaporation Consequences
• Dispersion  Effect analysis
Neutral or buoyant gas Toxic effects
Dense gas Thermal effects
• Fires
Overpressure effects
Pool fires
Jet fires  Damage assessments
Flash fires Community
• Explosions Workforce
BLEVEs Environment
Fireballs
Company assets
Confined explosions
Unconfined vapor cloud explosions Production
Physical explosions
Dust explosions
Detonations
Condensed phase detonations
• Missiles
Layer of Protection Analysis
COMMUNITY EMERGENCY RESPONSE

PLANT EMERGENCY RESPONSE

PHYSICAL PROTECTION (DIKES, IMPOUNDS)

PHYSICAL PROTECTION (RELIEF DEVICES)

AUTOMATIC ACTION (ESD)

CRITICAL ALARMS, OPERATOR SUPERVISION,


MANUAL INTERVENTION

BASIC CONTROLS, PROCESS ALARMS,


OPERATOR SUPERVISION & MANUAL
INTERVENTION

PROCESS DESIGN
Preferred
•Direct cause
Multiple Causation •Contributing causes
•Root causes
Cause a

Cause b Unsafe act

Cause c
Injury /
accident
damage
Cause d
Cause
Cause e
condition
Cause f
Modern Causation Model
SAFETY SAFETY
COMMAND
MANAGEMENT PROGRAM
ERROR
ERROR DEFECT

SYSTEM OPERATING
MISHAP
DEFECT/cacat ERROR

RESULTS
Potential countermeasures for
each modern causation
approach include:

1
SAFETY
MANAGEMENT
ERROR
2 3 4 5 6 7
TRAINING
EDUCATION
MOTIVATION
TASK DESIGN
2
SAFETY
1 PROGRAM
DEFECT
3 4 5 6 7
REVISE INFORMATION
COLLECTION
ANALYSIS
IMPLEMENTATION
3
COMMAND
1 2 ERROR 4 5 6 7
TRAINING
EDUCATION
MOTIVATION
TASK DESIGN
4
SYSTEM
1 2 3 DEFECT 5 6 7
DESIGN REVISION VIA--
- SOP
- REGULATIONS
- POLICY LETTERS
- STATEMENTS
5
OPERATING
1 2 3 4 ERROR 6 7
ENGINEERING
TRAINING
MOTIVATION
6
1 2 3 4 5 MISHAP 7
PROTECTIVE EQUIPMENT
BARRIERS
SEPARATION
7
1 2 3 4 5 6 RESULT

CONTAINMENT
FIREFIGHTING
RESCUE
EVACUATION
FIRST AID
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

ACCIDENT
Personal Injury
Unplanned release of
Property Damage
Energy and/or
Hazardous material
3 M MODEL

MAN

HEALTH SAFETY
PROCESS
MATERIAL MACHINE

ENVIROMENTAL
3 M MODEL

Machine Material Man

Select Select Select

Arrange Place Place

Use Handle Train

Maintain Process Lead


Human Factors Theory

Overload Inappropriate/ku Inappropriate


rang layak Activities
•Environmental Response
Factors (noise, •Detecting a
hazard but not •Performing tasks
distractions
correcting it without the
•Internal Factors requisite training
(personal •Removing
safeguards from •Misjudging the
problems,
machines and degree of risk
emotional stress)
equipment involved with a
•Situational Factors given task
(unclear •Ignoring safety
instructions, risk
level)
Fokus keselamatan kerja
 NIHIL KECELAKAAN
– sebelum kecelakaan:
melakukan segala upaya agar tidak timbul kecelakaan
– saat terjadi kecelakaan:
mengurangi dampak yang terjadi dalam kecelakaan
– setelah kecelakaan:
mempelajari kecelakaan yang terjadi dan menghindari
terulangnya kecelakaan sejenis
sebelum kecelakaan:
melakukan segala upaya agar tidak timbul kecelakaan

– kebijakan pimpinan tertinggi (bidang K3)


– pedoman, panduan, peraturan K3
– Pengenalan/induksi pekerja baru
– pelatihan K3
– organisasi K3
– rapat K3 berkala
– Pemeriksaan/inspeksi dan pengujian
– Hazcom
– Pemeriksaan kesehatan berkala
QHSE POLICY
SAFETY INDUCTION &
SAFETY TALK
SAFETY SIGN
SAFETY & BULLETIN BOARD
LOAD TEST FOR CRANE
HEALTH & SAFETY TRAINING
MEDICAL CHECK UP
saat terjadi kecelakaan
mengurangi dampak yang terjadi dalam kecelakaan

– usaha mengatasi masalah (padamkan api,


amankan listrik, hentikan aliran bahan bakar,
dsb)
– pertolongan terhadap manusia
– penghitungan jumlah orang yang ada (ada
yang hilang/tidak)
– evakuasi ke tempat aman
– ..
– ..
setelah kecelakaan
mempelajari kecelakaan yang terjadi dan
menghindari terulangnya kecelakaan sejenis

– pelaporan kecelakaan
– penyelidikan dan penyidikan sebab
kecelakaan
– penghitungan kerugian
– mengurus asuransi
– perbaikan
– .
– ..
– …
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
¦ PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan,
tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Pengawasan & pemantauan pelak K3
¦ STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3
¦ INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja
masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
PENGENDALIAN BAHAYA

• ENGINEERING CONTROL
• ADMINISTRATIVE CONTROL
• PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT (PPE)
PENGENDALIAN BAHAYA
(Engineering control)
• SUBSITUSI :
– Mengganti proses/bahan berbahaya kepada yang
sifatnya kurang/tidak berbahaya
• ELIMINASI : meniadakan sumber bahaya
• ISOLASI : menempatkan terpisah
• ENCLOSING : mengurung sumber bahaya
• VENTILASI :
– Umum : mengalirkan udara segar
– Local exhaust : menyedot sumber bahaya
• PENYEMPURNAAN PROSES :
– Mengurangi sumber bahaya dalam proses
• PENYEMPURNAAN PRODUKSI :
– Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses
– Mendesign proses sesuai syarat K3
PENGENDALIAN BAHAYA
(ADMINISTRATIVE CONTROL)
Setiap prosedur yang membatasi / mengurangi pemaparan
• HOUSE KEEPING :
• MAINTENANCE
• HIGIENE PERSONAL
• MONITORING :
• PENDIDIKAN DAN LATIHAN
• PENEMPATAN LABEL & TANDA PERINGATAN
• MSDS
• JOB ROTATION
• MEDICAL CHECKUP
COMMITMENT

CONTINUOS
IMPROVEMENT
PLANNING

IMPLEMENTATION

MANAGEMENT
FIRE AUDIT
REVIEW
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai