Kontinjensi
Chapter
13
Akuntansi Keuangan 2 1
Agenda
3 Ilustrasi
Akuntansi Keuangan 2 2
Liabilitas
Menurut IASB:
Karakteristik Liabilitas:
Akuntansi Keuangan 2 4
Jenis-jenis liabilitas Jangka Pendek:
Utang Dagang. Deposit dan uang muka.
Utang Wesel. Pendapatan diterima
Utang JP yang jatuh tempo. dimuka.
liabilitas jangka pendek Utang PPN (PPn).
yang akan di-refinance. Utang PPh.
Utang dividen. Utang gaji dan insentif.
Akuntansi Keuangan 2 5
UTANG DAGANG
Akuntansi Keuangan 2 6
UTANG DAGANG
Akuntansi Keuangan 2 7
UTANG DAGANG
Metoda bruto
Jan. 10 Pembelian 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
Akuntansi Keuangan 2 8
UTANG DAGANG
Metoda neto
Jan. 10 Pembelian 4.900.000
Utang Dagang 4.900.000
Akuntansi Keuangan 2 9
Latihan 1
Akuntansi Keuangan 2 10
UTANG WESEL
Utang Wesel
Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal
tertentu di masa mendatang.
Timbul dari pembelian, pendanaan, dan transaksi lain.
Wesel digolongkan sebagai jangka pendek dan jangka
panjang.
Wesel ada yang berbunga dan tidak berbunga (interest-
bearing or zero-interest-bearing).
Akuntansi Keuangan 2 11
Wesel Bayar – Notes Payable
Akuntansi Keuangan 2 12
Wesel berbunga
Contoh (Wesel berbunga)
Akuntansi Keuangan 2 14
Wesel berbunga
Feb. 14 2016 - PT BCD membayar liabilitasnya
Akuntansi Keuangan 2 15
Latihan
Pada tanggal 1 Oktober 2015, PT Arjuna meminjam uang dari
Bank Buana Indonesia sebesar Rp10.000.000. Atas peminjaman
tersebut Bank meminta kepada PT CDE untuk menandatangani
sebuah promes dengan bunga 12% dan dengan jangka waktu 4
bulan.
Akuntansi Keuangan 2 16
Wesel tanpa bunga
Wesel tanpa bunga.
Akuntansi Keuangan 2 17
Wesel tanpa bunga
Okt. 1 Kas 10.000.000
Diskon Utang Wesel 400.000
Utang Wesel 10.400.000
Akuntansi Keuangan 2 18
IFRS
• Okt. 1 Kas 10.000.000
Utang Wesel 10.000.000
Utang Wesel10.400.000
Kas 10.400.000
Akuntansi Keuangan 2 19
Latihan 2
Berikut ini transaksi PT Arjuna yang berkaitan
dengan utang wesel:
30/11 Menerbitkan sebuah wesel sebesar
Rp35.000.000 untuk pembelian barang
dagangan. Jangka waktu 2 bulan bunga
12%.
5/12 Diterima pinjaman dari Bank Niagara
sebesar Rp50.000.000,00 jangka waktu 90
hari. Kas yang diterima Rp48.500.000,00
Diminta: Catat transaksi tersebut, termasuk
penyesuaian yang harus dibuat 31/12
Akuntansi Keuangan 2 20
Utang Jk. Panjang yang J.T
Utang Jk. Panjang yang J.T. dalam 1 tahun
• Pada tanggal 1 Januari 2015, PT EFG menerima pinjaman
jangka panjang dari Bank Buana sebesar Rp12.000.000.
Disepakati bahwa jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun,
dengan tingkat bunga 12%, dan angsuran pembayaran
dilakukan sebanyak 3 kali setiap tanggal 1 Januari, mulai
tanggal 1 Januari 2016.
Akuntansi Keuangan 2 22
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2016
Jan. 1 Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 1.440.000
Kas 5.440.000
Akuntansi Keuangan 2 23
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2017
Jan. 1 Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 960.000
Kas 4.960.000
Akuntansi Keuangan 2 24
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2018
Jan. 1 Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 480.000
Kas 4.480.000
Akuntansi Keuangan 2 25
Utang Deviden
Utang Dividen
Dividen adalah hak pemegang saham atas bagian laba yang
harus dibayarkan oleh perusahaan.
Umumnya dibayarkan dalam jangka waktu 3 bulan.
Dividend SP kumulatif yang tidak diumumkan tidak diakui
sebagai utang.
Utang dividen dalam bentuk saham tidak diakui sebagai
utang, namun dilaporkan dalam rekening modal.
Akuntansi Keuangan 2 26
Utang Deviden
Utang Dividen
• PT FGH pada tanggal 25 Desember 2017 mengumumkan
pembagian dividen kas sebesar Rp2,50 per lembar. Jumlah
saham yang beredar pada saat itu adalah 10.000.000
lembar. Dividen tersebut akan dibayar tanggal 15 Januari
2018.
Akuntansi Keuangan 2 27
UtangJangka
Liabilitas Deviden
Pendek
Utang Dividen
Des. 25 Laba Ditahan 25.000.000
Utang Dividen 25.000.000
Akuntansi Keuangan 2 28
Uang Tanggungan/Jaminan (Deposit)
Mencakup jaminan kas uang dapat dikembalikan yang diterima
dari pihak lain.
• Pada tanggal 1 Jan 2018 PT GHI menjual 10 krat (@ 24
botol) Coca Cola kemasan dalam botol. Untuk setiap botol
yang dijual, perusahaan memungut uang tanggungan
(yang dapat diminta kembali dengan cara menyerahkan
botol) kepada pembeli sebesar Rp250,00 per botol.
• Pada tanggal 15 Jan 2018 PT GHI menerima pengembalian
botol kosong sebanyak 216 botol (9 krat).
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang diperlukan
Akuntansi Keuangan 2 29
Uang Tanggungan/Jaminan (Deposit)
Akuntansi Keuangan 2 30
Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenues)
Akuntansi Keuangan 2 31
Unearned Revenues
PT HIJ pada tanggal 1 Desember 2017 mendapat kas sebesar
Rp12.000.000 untuk aktiva tetap yang disewa oleh PT XYZ.
Aktiva tetap tersebut disewa untuk jangka waktu 12 bulan.
Akuntansi Keuangan 2 33
Utang Pajak
Utang Pajak Penghasilan
Des. 25 Biaya Gaji dan Upah 100.000.000
Kas 92.500.000
Utang PPh Karyawan 7.500.000
Akuntansi Keuangan 2 34
Utang Pajak
Utang Pajak Pertambahan Nilai
(Pajak atas Penjualan = Pajak Pertambahan Nilai)
• Atas pembelian kredit barang dagangan sebesar
Rp10.000.000,00, PT Jaya dipungut PPN 10%.
• Atas penjualan kredit barang dagangan sebesar
Rp15.000.000,00, PT Jaya memungut PPN 10%.
• Atas pemungutan PPN tersebut, PT Jaya menyetorkannya ke
Kas Negara.
Akuntansi Keuangan 2 35
Utang PPN
Utang PPN
Pemb. Pembelian 10.000.000
PPN Dibayar di Muka 1.000.000
Utang Dagang 11.000.000
Akuntansi Keuangan 2 37
Utang Pajak
Utang Biaya
Des. 31 Biaya Gaji dan Upah 20.000.000
Utang Gaji dan Upah 20.000.000
Akuntansi Keuangan 2 38
Utang Bonus
Utang Bonus
Bonus merupakan pembayaran kepada karyawan diluar gaji
reguler yang mereka terima.
Bonus yang dibayarkan merupakan biaya operasi.
Bonus yang belum dibayarkan harus dilaporkan sebagai
utang Jangka Pendek.
Akuntansi Keuangan 2 39
Utang Bonus
Utang Bonus
• PT Lamtoro memutuskan untuk memberikan bonus pada
karyawannya. Laba yang diperoleh perusahaan tahun 2006
sebelum dikurangi bonus dan pajak adalah Rp280.000.000.
Bonus yang akan diberikan adalah 20% dan besarnya pajak
40%.
Akuntansi Keuangan 2 40
Utang Bonus
1. Bonus dihitung dari Laba sebelum pajak setelah dikurangi
bonus.
b = 20% x (laba - b)
b = 20% x (280.000.000 - b)
b = 56.000.000 – 0,2b
1,2b = 56.000.000
b = 46.666.667
Jurnal Biaya Bonus 46.666.667
Utang Bonus 46.666.667
Akuntansi Keuangan 2 41
Utang Bonus
Bonus dihitung atas dasar laba setelah pajak (t) sebelum dikurangi bonus (b)
t = 40% x (laba - b)
t = 40% x (280.000.000 - b)
t = 112.000.000 - 0,4b
b = 20% x (laba - t)
b = 20% x (280.000.000 - (112.000.000 - 0,4b))
b = 20% x (168.000.000 + 0,4b)
b = 33.600.000 + 0,08b
b = 33.600.000/0,92 = 36.521.739
Akuntansi Keuangan 2 42
Utang Bonus
Bonus dihitung atas dasar laba setelah dikurangi pajak dan bonus:
t = 40% x (laba - b)
t = 40% x (280.000.000 - b)
t = 112.000.000 - 0,4b
b = 20% x (laba - b - t)
b = 20% x (280.000.000 - b - (112.000.000 - 0,4b))
b = 20% x (168.000.000 - 0,6b)
b = 33.600.000 - 0,12b
b = 33.600.000/1,12 = 30.000.000
Akuntansi Keuangan 2 43
Tujuan & Ruang Lingkup PSAK 57
• PSAK 57 (IAS 37) ini bertujuan untuk
mengatur
Provision
– pengakuan dan pengukuran provisi,
kewajiban kontinjensi dan aset Contingent liabilities
kontinjensi serta Contingent assets
– untuk memastikan informasi memadai
telah diungkapkan dalam CatLK
Akuntansi Keuangan 2 45
Contoh:
• denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan, yang
mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban itu tanpa memandang tindakan
entitas pada masa datang.
• biaya kegiatan purna-operasi (decommissioning) instalasi
minyak atau instalasi nuklir sebatas jumlah yang harus
ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang telah
ditimbulkan
Akuntansi Keuangan 2 46
Provisi
Contoh:
Garansi
Hadiah
Kewajiban berkaitan dengan lingkungan
Kasus pengadilan
Akuntansi Keuangan 2 47
Biaya Garansi
Biaya Garansi
Janji yang dibuat oleh seorang penjual kepada seorang
pembeli untuk memperbaiki kelemahan dalam hal
kuantitas, kualitas, atau kinerja produk.
Akuntansi Keuangan 2 48
Garansi
Metode akuntansi untuk garansi:
1. Cash Basis
2. Accrual Basis
Cash Basis
Garansi dicatat saat terjadinya sehingga tidak menimbulkan
adanya utang garansi
Akuntansi Keuangan 2 49
Garansi - Accrual Basis
PT Minahasa menjual produk dengan garansi tiga bulan. Berdasarkan
pengalaman, produk tersebut rata-rata memerlukan biaya garansi sebesar
Rp200.000 per unit, dan jumlah produk yang diklaim garansinya setiap tahun
rata-rata 30% dari jumlah unit yang terjual.
Pertanyaan:
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan, pengeluaran biaya garansi,
dan utang garansi untuk tahun 2005 dan 2006
Akuntansi Keuangan 2 50
Utang Garansi
Expense Warranty Treatment
Akuntansi Keuangan 2 51
Utang Garansi
Expense Warranty Treatment
Akuntansi Keuangan 2 54
Liabilitas Kontijensi
1. liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti
dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu
atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali entitas
2. Tidak terdapat kemungkinan entitas
mengeluarkan sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi
3. Jumlah liabilitas tidak dapat diukur secara andal
Akuntansi Keuangan 2 55
Contoh Liabilitas kontijensi
Simpulan:
Tidak dicatat sebagai provisi tetapi diungkapkan sebagai
libilitas kontijensi
Akuntansi Keuangan 2 56
Aset Kontijensi
• Kemungkinan timbulnya aset dari suatu
peristiwa di masa lalu yang kepastiannya
tergantung kejadian di masa mendatang yang
tidak dapat dikendalikan perusahaan.
• Contoh:
– Kemungkinan menerima hadiah
– Kemungkinan adanya pengembalian pajak dari
pemerintah dalam kasus adanya perselisihan
pajak
Akuntansi Keuangan 2 57