Teori Produsen
Teori Produsen
Ekonomi Pembangunan, FE
6 UNNES
Fungsi produksi → hubungan antara
kuantitas input (k & l) yang digunakan untuk
memproduksi sebuah barang dan kuantitas
output dari barang tersebut.
Lihat ilustrasi berikut;
Contoh 1:
Petani Jack menanam gandum.
Dia punya 5 are tanah.
Dia dapat menyewa beberapa pekerja yang dia
mau.
Ekonomi Pembangunan, FE
7 UNNES
L
Q 3,000
(TenagaK
(gandum)
erja) 2,500
Kuantitas output
0 0 2,000
1 1000 1,500
2 1800 1,000
3 2400 500
4 2800 0
0 1 2 3 4 5
5 3000
Tenaga Kerja
Ekonomi Pembangunan, FE
8 UNNES
Jika Jack menyewa satu pekerja lagi, outputnya
akan meningkat sebesar the marginal product of
labor.
Marginal product dari input adalah kenaikan
output yang disebabkan karena tambahan input.
Notasi:
∆ (delta) = “perubahan pada…” , Contoh:
∆Q = perubahan pada output, ∆L = perubahan
pada tenaga kerja
∆Q
Marginal product Tenaga Kerja (MPL) =
∆L
Ekonomi Pembangunan, FE
9 UNNES
L
Q
(tenaga
(gandum) MPL
kerja)
0 0
∆L = 1 ∆Q = 1000 1000
1 1000
∆L = 1 ∆Q = 800 800
2 1800
∆L = 1 ∆Q = 600 600
3 2400
∆L = 1 ∆Q = 400 400
4 2800
∆L = 1 ∆Q = 200 200
5 3000
Ekonomi Pembangunan, FE
10 UNNES
L MPL
3,000sama dengan
Q
(tenaga MPL slope fungsi produksi.
(gandum)
kerja) 2,500
Ingat bahwa
0 0 MPL menurun saat L
2,000
1000
Gandum
meningkat.
1 1000 1,500
800 Ini menunjukan
2 1800 1,000
kenapa fungsi
600 produksi menjadi
3 2400 500
400 lebih mendatar seiring
4 2800 dengan
0 bertambahnya
200 L. 0 1 2 3 4 5
5 3000
Tenaga Kerja
Ekonomi Pembangunan, FE
11 UNNES
Berbagai tingkat output yang bisa dicapai
dengan berbagai tingkat kuantitas input
variabel. c.p.
Perubahan kuantitas input tetap akan
menghasilkan kurva TP yang berbeda.
Penambahan kuantitas input variabel,
mengikuti the law of diminishing marginal
product.
MP : perubahan total produksi (TP) yang
disebabkan perubahan satu unit input
variabel, c.p.
Mengikuti the law of diminishing marginal
product.
AP : jumlah output yang dihasilkan dibagi
jumlah input variabel yang digunakan.
TPL, MPL,
APL
TPL
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 1
APL
L
MPL
1. Tahap 1 : AP menaik, MP positif dan tidak
lebih kecil dari AP
2. Tahap 2 : AP & MP menurun, MP lebih kecil
dari AP tetapi positif.
3. Tahap 3 : AP menurun, MP negatif
Produksi & 2 Input Variabel
Kurva isoquant : kurva yang menghubungkan
berbagai titik kombinasi penggunaan 2 input
variabel untuk menghasilkan output yang
sama.
Ciri- ciri;
Slope negatif.
Tidak saling berpotongan.
Cembung ke titik origin → MRTS
Semakin jauh dari titik origin, menunjukkan
kombinasi yang menghasilkan output lebih
banyak.
Jumlah input (misal K) yang dapat digantikan
satu unit input lainnya (misal L) agar output
tetap pada tingkat tertentu.
Slope isoquant;
K
MRTS slope
L
Sama dengan perbandingan antara MPL/ MPK
Ekonomi Pembangunan, FE
24
UNNES
α +β > 1 → increasing return to scale artinya
perubahan output lebih besar dari skalanya
α +β = 1 → constant return to scale artinya
perubahan output sama besarnya dengan skala
produksi
α +β < 1 → decreasing return to scale artinya
perubahan output lebih kecil dari skalanya
Ekonomi Pembangunan, FE
25
UNNES
Diketahui fungsi produksi barang 1 sebagai
berikut;
q = f(k,l) = 600k 2l2 - k 3l3
Untuk mendapatkan nilai MPl and APl, kita
asumsikan nilai k sebesar 10
Fungsi produksi menjadi
q = 60,000l2 - 1000l3
Ekonomi Pembangunan, FE
26
UNNES
Fungsi marginal productivity ;
MPl = q/l = 120,000l - 3000l2
yang akan menurun jika l naik
Nilai q akan maksimum, syarat MPl = 0
120,000l - 3000l2 = 0
40l = l2
l = 40
Labor input di atas l = 40 menurunkan output
Ekonomi Pembangunan, FE
27
UNNES
Untuk
mendapatkan average productivity,
dengan k=10 maka
APl = q/l = 60,000l - 1000l2
APl akan maksimum, jika
APl/l = 60,000 - 2000l = 0
l = 30
Ekonomi Pembangunan, FE
28
UNNES
Faktanya saat l = 30, baik APl and MPl sama dengan
900,000
Ekonomi Pembangunan, FE
29
UNNES