Anda di halaman 1dari 9

Nilai Dan Norma Konstitusi UUD

NKRI 1945 Dan Konstitusionalitas


Ketentuan Perundangan-undangan
Di Bawah UUD

Disusun oleh
Muklisin
1707111524
Teknik Sipil S1 - Kelas B
Membangun argumen tentang dinamika dan
tantangan konstitusi dalam kehidupan
berbangsa-negara indonesia

Dinamika konstitusi yang terjadi di Indonesia adalah


sebagai berikut. Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda
krisis ekonomi dan moneter yang sangat hebat. Krisis ekonomi
dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan suatu
tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut adalah
harga-harga melambung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat
terus menurun. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing, terutama dolar Amerika, semakin merosot. Menyikapi
kondisi seperti itu, pemerintah berusaha menanggulanginya
dengan berbagai kebijakan.
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul
berbagai tuntutan reformasi di masyarakat. Tuntutan tersebut
disampaikan oleh berbagai komponen bangsa, terutama oleh
mahasiswa dan pemuda. Beberapa tuntutan reformasi itu adalah:

1. mengamademen UUD NKRI 1945.


2. menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia
3. menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia
(HAM), serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
4. melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan
daerah
5. mewujudkan kebebasan pers.
6. mewujudkan kehidupan demokrasi.
Dalam perkembangannya, tuntutan perubahan UUD NKRI 1945
menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia. Berdasarkan hal itu MPR
hasil Pemilu 1999, sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam Pasal
37 UUD NKRI 1945 melakukan perubahan secara bertahap dan
sistematis dalam empat kali perubahan, yakni:

1. Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR


1999.
2. Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR
2000.
3. Perubahan Ketiga, pada Sidang Tahunan MPR
2001.
4. Perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR
2002.
1 PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Dasar Pemikiran
Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Perubahan Tujuan Perubahan

• Amandemen UUD 1945 Jumlah: • Kekuasaan tertinggi di Menyempurnakan aturan


• Penghapusan doktrin Dwi • 16 bab tangan MPR dasar:
Fungsi ABRI • 37 pasal • Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara
• Penegakan hukum, HAM, • 49 ayat besar kepada Presiden • Kedaulatan Rakyat
dan pemberantasan KKN • 4 pasal A.P • Pasal-pasal multitafsir • HAM
• Otonomi Daerah • 2 ayat A.T • Pengaturan lembaga • Pembagian kekuasaan
• Kebebasan Pers • Penjelasan negara oleh Presiden • Kesejahteraan Sosial
• Mewujudkan kehidupan melalui pengajuan UU • Eksistensi negara
demokrasi • Praktek ketatanegaraan demokrasi dan negara
tidak sesuai dengan UUD hukum
1945 • Sesuai dengan aspirasi dan
kebutuhan bangsa

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

Jumlah: • Sidang Umum MPR, 1999 • Tidak mengubah • Pasal 3 UUD 1945
• 21 bab Tgl.14-21 Okt 1999 Pembukaan UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945
• 73 pasal • Sidang tahunan MPR,2000 • Tetap mempertahankan • TAP MPR No.IX/MPR/1999
• 170 ayat Tgl.7-18 Agt 2000 NKRI • TAP MPR 9
• 3 pasal A.P. • Sidang tahunan MPR,2001 • Mempertegas sistim No.IX/MPR/2000
• 2 Pasal A.T. Tgl.1-9 Nov 2001 presidensial • TAP MPR XI/2001
• Tanpa Penjelasan • Sidang tahunan MPR,2002 • Penjelasan UUD 1945
Tgl.1-11 Agt 2002 ditiadakan, hal-hal
normatif masuk pasal-pasal
• Perubahan dilakukan
dengan cara “adendum”
mendeskripsikan esensi dan urgensi konstitusi
dalam kehidupan Berbangsa-bernegara.

Setelah melewati proses yang cukup panjang, akhirnya


MPR RI berhasil melakukan perubahan UUD NRI 1945.
Perubahan UUD NRI 1945 yang pada mulanya merupakan
tuntutan reformasi, dalam perjalanannya telah menjadi
kebutuhan seluruh komponen bangsa
Dalam proses perubahan UUD NKRI 1945, seluruh komponen
bangsa berpartisipasi secara aktif. Dalam empat kali masa sidang
MPR, UUD NKRI 1945 mengalami perubahan sebagai berikut.

1. Perubahan Pertama UUD NKRI 1945 dihasilkan pada Sidang Umum


MPR 1999 (tanggal 14 sampai 21 Oktober 1999).
2. Perubahan Kedua UUD NKRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan
MPR 2000 (tanggal 7 sampai 18 Agustus 2000).
3. Perubahan Ketiga UUD NKRI 1945 dihasilkan pada Sidang
Tahunan MPR 2001 (tanggal 1 sampai 9 November 2001).
4. Perubahan Keempat UUD NKRI 1945 dihasilkan pada Sidang
Tahunan MPR 2002 (tanggal 1 sampai 11 Agustus 2002).

Ada enam pasal yang tidak mengalami perubahan, yaitu Pasal 4,


Pasal 10, Pasal 12, Pasal 25, Pasal 29, dan Pasal 35. UUD NKRI 1945
sebelum diubah terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 49 ayat, dan 4 pasal Aturan
Peralihan, serta 2 ayat Aturan Tambahan. Setelah diubah, UUD NKRI
1945 terdiri atas 21 Bab, 73 pasal, 170 ayat, dan 3 pasal Aturan Peralihan,
serta 2 pasal Aturan Tambahan.
Konstitusi dan UUD NKRI 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia. Asal kata konstitusi dalam bahasa Perancis adalah
constituer yang berarti membentuk atau pembentukan. Yang
dimaksud dengan membentuk di sini adalah membentuk suatu
negara. Oleh karena itu, konstitusi berarti menjadi dasar
pembentukan suatu negara. Dengan demikian dapat dikatakan tanpa
konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi menempati
posisi yang sangat krusial dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
negara.
Hamid S. Attamimi, berpendapat bahwa pentingnya suatu
konstitusi atau Undang Undang Dasar adalah sebagai pemberi
pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana
kekuasaan negara harus dijalankan.
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai