Anda di halaman 1dari 35

PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN

BIAYA PENDIDIKAN
DR. SUYATMINI,SE.,MSi

Magister Manajemen Pendidikan


Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Referensi
 Dadang Suhardan ,dkk, 2012, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung:
Alfabeta
 Gorton, Richard A & Schneider. 1999. School Based Leadership: Challenges and
Opportunities.Wim C Brown Publisher
 Robinson & Vaizey. 1966. The Economics of Education: Proceeding of a Conference held
by the International Economics Association. Macmillan St Martin’s Press
 Shoulders. 2000. Governmenta and Nonprofit Accounting:Theory and Practice. Ed 9.
New Jersey: Prentice Hall
 Fattah, Nanang. 2000. Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya
 Herington, Tony & Herington, Jan. 2005. Authentic Learning Environments in
Higher Education. Hershey: Information Science Publishing.
 Klein, Stephen,dkk. 2000. Teaching Practices and Student Achievement. Washington:
RAND Education
Pengantar
Memuat antara lain:

UU 20/2003 Delapan Standar Nasional


Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan

PP 19/2005 Jenis -Jenis


Standar Nasional Pendidikan Pembiayaan Pendidikan
Penghi-
tungan
oleh
BNSP
Permendiknas 69/2009 Standar Biaya Operasi
Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009
Nonpersonalia Tahun 2009  Standar Biaya Jakarta
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,  Ada indeks untuk setiap daerah
(provinsi & kabupaten/kota)
SMK, SDLB, SMPLB, SMALB
UNDANG-UNDANG NOMOR 20/2003
Memuat antara lain 8 Standar Nasional Pendidikan:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan
5. Standar sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian Pendidikan
Kategori Biaya Pendidikan
(PP 19/2005 ttg Standar Nasional Pendidikan)

Investasi
-Sarana prasarana
-Pengembgn SDM
-Modal Tetap
Biaya dan Pembiayaan Pendidikan
Biaya Pendidikan: merupakan instrumental input yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan.

Biaya Pendidikan: semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan


penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga
(yang dapat dihargakan dengan uang)

Contoh: - Iuran Siswa


- Sarana Fisik
- Buku Sekolah
- Guru
Permasalahan: Bagaimana Biaya- biaya tersebut direncanakan,
diperoleh, dialokasikan dan dikelola

6
Beberapa kategori Biaya Pendidikan
 Pertama : Biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung
(indirect cost).
 Kedua : Biaya pribadi (private cost) /household expenditure dan
biaya sosial (social cost).
 Ketiga : Biaya dalam bentuk uang (monetary cost) dan bukan
uang (non monetary cost)

7
PERENCANAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

 Sumber-sumber pembiayaan pendidikan

 Sistem dan mekanisme pengalokasiannya

 Efektivitas dan efisiensi dalam penggunaannya

 Akuntabilitas hasilnya.
RENCANA BIAYA & RENCANA PENDANAAN
RENSTRA

1
Membuat Estimasi Biaya
Pelaksanaan Program/Kegiatan

Membuat Proyeksi Ketersediaan


2
Dana

Mengalokasikan Estimasi Dana


3 pada Kebutuhan Dana &
Menyeimbangkan (Matching)
ARUS PERENCANAAN
Isu-Isu Strategik
Tujuan/Sasaran
Strategi
Kebijakan
Program
Kegiatan
Harga
Biaya & Dana
Analisis SWOT
 Sekolah dapat memberdayakan diri dalam menentukan kebijakan
sesuai dengan kondisi internal dan eksternal ( analisis SWOT).
 SWOT : identifikasi sistematik untuk membuat strategi pada
institusi yang didasarkan pada logika.
 Strenghts (Kekuatan) intenal
 Weakness (kelemahan) internal
 Opportunities (peluang) eksternal
 Threats (ancaman) eksternal

11
Analisis SWOT
Proses perencanaan strategis (SWOT) meliputi tiga tahap:
1. Pengumpulan data
2. Analisis
3. Pengambilan keputusan
Tahap pengumpulan data
Jenis data: 1. Data internal
2. Data eksternal
Data internal: data yang diperoleh dalam institusi
Misal: data tentang SDM
data tentang keuangan
data tentang operasional (fasilitas/ equipment)

12
Analisis SWOT
Data Eksternal:
- Data tentang pasar
- Data tentang kompetitor
- Data tentang Pemasok
- Data tentang pemerintah
Dari data tersebut dibuat matrik faktor strategis
IFAS/EFAS (internal/ external factors analysis Strategis)
IFAS terdiri dari :- Strenghts (kekuatan)
- Weakness ( kelemahan)
EFAS terdiri dari: - Opportunities ( peluang)
- Threats (ancaman)

13
Tabel Analisis SWOT
IFAS Strength/ Weakness/
kekuatan kelemahan
EFAS
Opportunities/ Strategi SO Strategi WO
peluang

Threats/ Strategi ST Strategi WT


Ancaman

14
Analisis SWOT
 Strategi SO: menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
 Strategi WO :meminimalkan kelemahan utk memanfaatkan
peluang
 Strategi ST: menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman
 Strategi WT: meminimalkan kelemahan untuk menghindari
ancaman

15
Mengalokasikan Estimasi Dana
pada Kebutuhan Dana
&
Menyeimbangkan (Matching)
Pengelolaan Biaya Pendidikan
 Dalam mengelola biaya pendidikan harus dibuat Education
Budget.
 Terdiri dari: 1. Pendapatan/ pemasukan
2. Belanja/ pengeluaran
Pengeluaran dapat berupa :
1. Biaya rutin DIK
2. Biaya investasi DIP
Sumber Biaya Pendidikan Pada Tingkat
Makro:

 Sektor Pajak
 Sektor Non Pajak
 Keuntungan Ekspor barang dan jasa.
 Keuntungan dari surat berharga
 Grant Loan
Sumber Biaya Pendidikan Pada Tingkat
Satuan Pendidikan
 Subsidi Pemerintah pusat
 Subsidi pemerintah daerah
 Iuran Siswa
 Sumbangan masyarakat
BOSP
Definisi:
Rata-rata dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan
yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan
berkelanjutan
Metode Penghitungan
Didasarkan pada metode yang digunakan BSNP (2009)
- Yang dihitung adalah biaya operasi minimal
- Dihitung berdasarkan standar-standar dalam PP19/2005
terutama standar jumlah dan mutu
Disesuaikan dengan keadaan daerah
Keadaan Saat Ini…..
BNSP telah menghitung Standar Biaya Operasi
Nonpersonalia, untuk:
 SD/MI,SMP/MTS, SMA/MA (3JURUSAN)
 SMK(76 Program Keahlian)
 SDLB (5 Tuna), SMPLB(5Tuna), SMALB(4Tuna).
Mendiknas telah mengeluarkan Permendiknas 69/2009
berdasarkan usulan BSNP
 Dihitung dengan standar biaya Jakarta
 Ada” Indeks” untuk setiap daerah (propinsi dan
kabupaten/kota)
Komponen BOSP
Biaya Personalia (pendidik & Tenaga Kependidikan)
 Gaji
 Tunjangan
Biaya Nonpersonalia
 ATS
 Daya dan jasa
 Pemeliharaan dan perbaikan ringan
 Transportasi
 Konsumsi
 Asuransi
 Pembinaan siswa/ekstra kurikuler
 Bahan dan alat habis pakai
 Pelaporan
Mengapa Kabupaten/ Kota Perlu
Menghitung BOSP Detil?
Keterbatasan Indeks Permendiknas 69/2009
- Mengacu pada indeks Kemahalan Konstruksi(IKK)
- IKK dianggap belum mewakili Indeks Biaya Operasional
Pendidikan
Asumsi, Komponen dan Subkomponen Biaya, dan
Harga Satuan Jakarta belum tentu sesuai dengan
keadaan setiap daerah
Tidak ada larangan
Mengapa Perlu Menghitung BOSP

Pendidikan Gratis

Dana Yg Tersedia Pembiayaan


BOS CUKUP? Untuk apa?
Pendidikan Gratis Berapa?

BOSP
Ilustrasi 1: Tdk ada Dana Tambahan dari Pemda

Siapa yang
?
Kekurangan
Rp203.000 tanggung?

BOSP
Rp600.000
Dana BOS
Rp397.000

Pembiayaan Sumber Dana


Ilustrasi 2: Ada Dana Tambahan dari Pemda

Siapa yang
?
Kekurangan
Rp155.000
tanggung?
Pemda
Rp48.000
BOSP
Rp600.000
Dana BOS
Rp397.000

Pembiayaan Sumber Dana


Manfaat Penghitungan BOSP
Bagi Pemda (Pemprov, Pemkab/kota):
Menjadi acuan kebijakan pembiayaan pendidikan
Bagi Sekolah:
 Acuan penyusunan RKAS dan RKT
 Dasar usulan permintaan tambahan dana (jika kebutuhan
lebih besar dari dana yang tersedia) kepada pemerintah,
masyarakat, orang tua
Bagi Masyarakat/ Orang tua:
Memberikan informasi tentang kebutuhan dana operasional
di sekolah
Tindak Lanjut Hasil penghitungan
BOSP
Hasil Penghitungan BOSP akan bermanfaat hanya jika dijadikan
acuan dalam pengambilan kebijakan pendanaan BOSP, antara
lain dalam hal:
 Penetapan Nilai BOSP pada setiap jenjang pendidikan
 Sumber dana kesenjangan pendanaan BOSP (APBD
Kab/kota, APBD Provinsi, Orang Tua, masyarakat umum)
 Pemutakhiran Nilai BOSP
 Pengawasan keuangan di sekolah
Metode Penghitungan
Didasarkan pada metode BSNP (2009)
- Yang dihitung adalah biaya operasi minimal
- Dihitung berdasarkan standar-standar dalam PP 19/2005
terutama Standar Jumlah dan Mutu
Disesuaikan dengan keadaan daerah
Langkah2 Penghitungan BOSP

Penentuan Asumsi Dasar


Penentuan Komponen dan
Subkomponen
Penentuan Volume
Penentuan Harga Satuan
Langkah 1: Penentuan Asumsi Dasar
Asumsi Dasar, meliputi:
 Jumlah rombel yang akan dihitung
 Jumlah siswa per rombel
 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
 Golongan dan masa kerja pendidik dan tenaga
kependidikan
 Jumlah matapelajaran
 Persentase pendidikan penerima tunjangan profesi

Penentuan Asumsi Dasar


 Berdasarkan kondisi umum (kondisi rata2) daerah
Langkah 2: Penentuan Komponen
dan Subkomponen
Komponen BOSP (BSNP)
 Biaya Personalia : gaji, tunjangan
 Biaya Nonpersonalia : ATS, D&J, PPR, Transpor,
Konsumsi, Asuransi, Pembinaan/Ekskul, BAHP, Pelaporan

Yang dapat dilakukan:


 Penambahan => Jika benar2 dibutuhkan sekolah karena ada
standar/peraturan
 Pengurangan => Jika tidak dapat direalisasikan di daerah
 Penyesuaian nama => Jika lebih dikenal dengan nama lain
di daerah
Langkah 2: Penentuan Komponen dan
Subkomponen

Investasi Ringan dan Bantuan Siswa Miskin

 Dapat ditambahkan dalam penghitungan BOSP jika Pemda


mempunyai kebijakan:
 Sekolah mengelola dan membeli sendiri buku teks, alat
peraga sederhana, dan komputer untuk adminsitrasi
(investasi)
 Sekolah mengelola dan menyalurkan bantuan untuk
siswa miskin

 Penambahan investasi ringan dilakukan dengan membuat


harga per tahun (membagi harga dengan umur ekonomis)
Langkah 3: Penentuan Volume
Volume = total kebutuhan atas suatu komponen
dan subkomponen dalam satu tahun

Penentuan Volume, dengan mengalikan:


 Frekuensi per tahun
 Jumlah pengguna/yang membutuhkan (driver cost)
 Jumlah penggunaan/kebutuhan setiap pengguna/yang
membutuhkan
Langkah 4: Penentuan Harga
Biaya Operasi Personalia
 Didasarkan pada peraturan tentang gaji, tunjangan,
insentif (UU, PP, Perpres, Pergub, Perbup/walikota)

Biaya Operasi Nonpersonalia


 Didasarkan pada (sesuai urutan):
 Daftar Harga Satuan (SK Bupati/Walikota)
 Keputusan/ketetapan instansi berwenang
 Harga pasar rata-rata atau termurah

Anda mungkin juga menyukai