Anda di halaman 1dari 26

KONSEP CEMAS,

STRESS & ADAPTASI


Oleh:
M. Syafwani, SKp., M.Kep., Sp.Jiwa
KONSEP CEMAS
• Cemas (anxiety) merupakan reaksi emosional
terhadap penilaian individu yang subyektif.
PENYEBAB CEMAS
a. Faktor biologis/fisiologis, berupa ancaman
akan kekurangan makanan, minuman,
perlindungan dan keamanan.
b. Faktor psikososial, yaitu ancaman terhadap
konsep diri, kehilangan orang/benda yang
dicintai, perubahan status sosial/ekonomi.
c. Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada
perkembangan masa bayi, anak, remaja.
GEJALA KECEMASAN
a. Aspek biologis/fisiologis
 peningkatan denyut nadi dan tekanan
darah, tarikan nafas menjadi pendek dan
cepat, berkeringat dingin, termasuk di
telapak tangan, nafsu makan hilang,
mual/muntah, sering buang air kecil, nyeri
kepala, tak bisa tidur, mengeluh, pembesaran
pupil dan gangguan pencernaan.
GEJALA KECEMASAN
b. Aspek intelektual/kognitif
 ketidakmampuan berkonsentrasi,
penurunan perhatian dan keinginan, tidak
bereaksi terhadap rangsangan lingkungan,
penurunan produktivitas, pelupa, orientasi
lebih ke masa lampau daripada masa
kini/masa depan.
GEJALA KECEMASAN

c. Aspek emosional dan perilaku; seperti


penarikan diri, depresi, mudah tersinggung,
mudah menangis, mudah marah dan apatis.
TINGKATAN CEMAS
1. Cemas ringan  berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi sehari-hari.
Keadaan ini akan meningkatkan persepsi
individu, yang mengakibatkan orang akan
berhati-hati/waspada dan mendorong
manusia untuk belajar serta kreatif.
2. Cemas sedang  lapangan persepsi terhadap
lingkungan menurun.
Individu lebih memfokuskan hal yang penting
saat itu saja dan mengesampingkan hal
lainnya.
3. Cemas berat  lapangan persepsi sangat
menurun.
Orang hanya memikirkan hal yang kecil saja dan
mengabaikan hal lainnya.
Individu tak mampu berpikir lagi, dia sudah
harus diberi pertolongan/tuntunan.
4. Panik  lapangan persepsi sudah tertutup.
Individu tidak dapat mengendalikan diri lagi.
KONSEP STRESS

• Stress  suatu ketidakseimbangan diri/jiwa


dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak
dapat dihindari atau perubahan yang
memerlukan penyesuaian.
• Bisa disebabkan oleh perubahan negatif &
perubahan positif.
JENIS STRESS
1. Stress fisik
2. Stress kimiawi
3. Stress mikrobiologis
4. Stress fisiologis
5. Stress proses tumbuh kembang
6. Stress psikologis atau emosional
Indikator Fisiologis Stress
1. Kenaikan tekanan darah
2. Peningkatan ketegangan di leher, bahu,
punggung
3. Peningkatan denyut nadi dan frekuensi
pernapasan
4. Telapak tangan berkeringat, tangan dan kaki
dingin
5. Postur tubuh yang tidak tegap
6. Keletihan
7. Sakit kepala
Indikator Fisiologis Stress
8. Gangguan lambung
9. Suara yang bernada tinggi
10.Mual,muntah dan diare
11.Perubahan nafsu makan
12.Perubahan berat badan
13.Perubahan frekuensi berkemih
14.Dilatasi pupil
15.Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering
terbangun saat tidur
Indikator Emosi
1. Ansietas
2. Depresi
3. Kepenatan
4. Peningkatan penggunaan bahan kimia
5. Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola
aktivitas
6. Kelelahan mental
7. Perasaan tidak adekuat
8. Kehilangan harga diri
9. Peningkatan kepekaan
10. Kehilangan motivasi.
Indikator Emosi
11. Ledakan emosional dan menangis
12. Penurunan produktivitas dan kualitas kinerja pekerjaan
13. Kecendrungan untuk membuat kesalahan (mis. buruknya
penilaian)
14. Mudah lupa dan pikiran buntu
15. Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci
16. Preokupasi (mis. mimpi siang hari )
17. Ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas
18. Peningkatan ketidakhadiran dan penyakit
19. Letargi
20. Kehilangan minat
21. Rentan terhadap kecelakaan.
REAKSI PSIKOLOGIS THD STRESS

a. Kecemasan
Respon yang paling umum
Merupakan tanda bahaya yang menyatakan
diri dengan suatu penghayatan yang khas,
yang sukar digambarkan  khawatir, tegang,
prihatin, takut, jantung berdebar, keluar
keringat dingin, mulut kering, tekanan darah
meningkat dan susah tidur.
REAKSI PSIKOLOGIS THD STRESS
b. Marah dan agresi
Marah  perasaan jengkel sebagai respon
terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai
ancaman. Merupakan reaksi umum lain terhadap
situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan
agresi.
Agresi  kemarahan yang meluap-luap, dan orang
melakukan serangan secara kasar dengan jalan
yang tidak wajar.
c. Depresi
Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah,
semangat & disertai rasa sedih.
KONSEP ADAPTASI
• Adaptasi  proses dimana dimensi fisiologis dan
psikososial berubah dalam berespon terhadap
stress.
• Adaptasi  suatu upaya untuk mempertahankan
fungsi yang optimal. Adaptasi melibatkan refleks,
mekanisme otomatis untuk perlindungan,
mekanisme koping dan idealnya dapat mengarah
pada penyesuaian atau penguasaan situasi
Karena banyak stressor tidak dapat dihindari,
promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi
individu, keluarga atau komunitas terhadap stress.
ADAPTASI FISIOLOGIS
1. Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons
setempat terhadap stress. Respon setempat
ini termasuk pembekuan darah dan
penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap
cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
Karakteristik LAS

a. Respon yang terjadi hanya setempat dan


tidak melibatkan semua sistem.
b. Respon bersifat adaptif  diperlukan
stressor untuk menstimulasikannya.
c. Respon bersifat jangka pendek dan tidak
terus menerus.
d. Respon bersifat restorative.
Respons LAS
1. Respon inflamasi  distimulasi oleh adanya
trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri
hanya pada area tubuh yang trauma sehingga
penyebaran inflamasi dapat dihambat dan
proses penyembuhan dapat berlangsung cepat.
Respon inflamasi dibagi kedalam 3 fase :
a. Perubahan sel & sistem sirkulasi
b. Pelepasan eksudat
c. Regenerasi jaringan & pembentukan jaringan
parut
2. Respons refleks nyeri  respon adaptif yang
bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan lebih
lanjut.
2. General Adaptation Syndrome (GAS)
a. Fase Alarm (Waspada)
Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan
dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
stressor. Reaksi psikologis “fight or flight” dan
reaksi fisiologis.
Tanda fisik  curah jantung meningkat,
peredaran darah cepat, darah di perifer dan
gastrointestinal mengalir ke kepala dan
ekstremitas. Banyak organ tubuh terpengaruh,
gejala stress memengaruhi denyut nadi,
ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun
b. Fase Resistance (Melawan)
Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi
fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal
dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor
penyebab stress.
Individu tersebut berupaya beradaptasi
terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan
memperbaiki sel-sel yang rusak. Bila gagal
maka individu tersebut akan jatuh pada fase
selanjutnya.
c. Fase Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang
belum dapat tertanggulangi pada fase
sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras.
Timbul gejala penyesuaian diri terhadap
lingkungan  sakit kepala, gangguan mental,
penyakit arteri koroner, dll.
Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan,
maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian.
Tahap ini cadangan energi telah menipis atau
habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi
menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh
untuk mepertahankan diri terhadap stressor
inilah yang akan berdampak pada kematian
individu tsb.
ADAPTASI PSIKOLOGIS
1. Task Oriented Reaction
a. Attack Behavior
b. Withdrawal
c. Compromise
2. Ego Oriented Reaction
MANAJEMEN STRESS
1. Reguler exercise
2. Diet & nutrisi
3. Support system
4. Manajemen waktu
5. Humor
6. Istirahat
7. Teknik relaksasi
8. Spiritualitas
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai