Anda di halaman 1dari 15

PEMBUATAN MEDIA DAN

STERILISASI
KELOMPOK II
- YANUAR FASMAWI SA’BAN (M1B117002)
- PAZIATI ANDINI (M1B117011)
- ECHA (M1B117023)
- AMRIZAL (M1B117026)
- M. GAGA ADITYA DARMA (M1B115021)
Medium (Media)

 Adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien)


yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme
Tujuan dan Syarat Media

 Tujuan sebagai perkembang biakan bakteri.

Syarat :
 Steril
 pH
 Komposisi nutrisi
Klasifikasi Medium

 1. Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang


bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh
Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato
Dextrose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan fungi

 2. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe


pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan
perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya, medium tetes tebu untuk
Saccharomyces cerevisiae
 3. Media diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan
bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang
diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba
yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba. Contoh
chocolate media dan Yeast-Extract-Pottasium Nitrat Agar.

 4. Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan


tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak
diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan
berupa antibiotik, garam dan bahan-bahan kimia lainnya.
 5. Media differensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan
kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh
memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat
dibedakan dengan jenis lainnya.

 6. Medium penguji (assay medium), yaitu medium dengan susunan


tertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu
dengan bantuan bakteri misalnya, medium untuk menguji vitamin-vitamin,
antibiotika dan lain-lain
 7. Medium perhitungan, perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik
yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan,
misalnya medium untuk menghitung jumlah bakteri E. coli air sumur.
Berdasarkan sumber

 Media Sintesis
Yaitu media yang diketahui dengan pasti komposisi zat penyusunnya. Contoh
media sintesis adalah Potato Dextrose Agar (PDA), Plate Count Agar (PCA),
dan Nutrient Agara (NA).
 Media Semi Sintesis
Yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misalnya
mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Bahan ekstrak kentang
tidak dapat diketahui secara pasti komposisi penyusunnya. Contoh mdia semi
sintesis seperti tauge agar dan kentang agar.
Pembuatan Media Tauge Agar
 Membuat ekstrak tauge (dari 100 gr tauge digerus atau dihaluskandan
diambil airnya), saring ekstrak dengan kertas saring, kemudian tambahkan
akuades hingga volume 1000 ml.
 Tambahkan sukrosa 60 gr dan agar-agar 15 gr, panaskan suspensi sampai
mendidih selama 20 menit.
 Masukkan suspensi kedalam tabung reaksi masing-masing 12-15 ml.
 Sterilkan menggunakan autoklaf selama 15-20 menit pada 121 derajat C.
PEMBUATAN MEDIA KALDU NUTRISI
AGAR
 Buatlah ekstrak daging (daging 0,5 kg direbus dengan 1 L air hingga
volume air menjadi setengah atau direbus selama 1-2 jam).
 Saring ekstrak daging dengan kertas saring, kemudian tambahkan
akuadest hingga volume 1L.
 Masukkan pepton 10 gr, NaCl 5 gr, agar-agar 15 gr. Kemudian panaskan
suspensi hingga mendidih selama 15 menit menggunakan magnetic stirer
with hot plate.
 Ukur pH, usahakan 6.8 - 7,3.
 Masukkan suspensi ke tabung reaksi sebanyak 12 – 15 ml, dan disimpan
dalam keadaan miring.
 Sterilkan menggunakan autoklaf.
Sterilisasi

 Adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap
proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia dan mekanik untuk
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme.
Faktor yang mempengaruhi

 Jenis pemanasan
 Suhu dan waktu
 Jumlah organisme
 Kemampuan membuat spora
 Jenis bahan yang mengandung mikroba
Metode Sterilisasi

 1. Sterilisasi panas kering, hanya dilakukan untuk alat-alat gelas dan


peralatan yang terbuat dari logam atau bahan lain yang tidak rusak
dalam temperatur tinggi. Biasanya metode sterilisasi ini dilakukan dengan
menggunakan oven pengering. Baking oven juga dapat digunakan.
Temperaturnya kira-kira 160oC selama 4 jam.

 2. Sterilisasi basah, memakai alat bernama autoklaf yang bekerja dengan


tekanan uap. Jika tidak mempunyai autoklaf, panci presto atau pressure
cooker dapat dipergunakan. Standar teknis untuk sterilisasi ini adalah
tekanan uap 15 lb/in2 dengan temperatur 121oC selama 15-20 menit.
 3. Sterilisasi dengan bahan kimia, biasanya menggunakan senyawa
desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan
dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol
70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat
efisien dan efektif.
 Strelisasi Mekanik
Dikerjakan pada suhu ruangan dan menggunakan saringan berpori sangat
kecil (0.22 mikron atau 0,45 mikron). Sterilisasi ditunjukkan pada bahan peka
panas. Menggunakan saringan berpori.

Anda mungkin juga menyukai