BBLR Dan Hiperbilirubinemia: Nama: Rizka Permatasari NIM: 13 17777 14 228 Pembimbing: Dr. Christina Kolondam, Sp.A
BBLR Dan Hiperbilirubinemia: Nama: Rizka Permatasari NIM: 13 17777 14 228 Pembimbing: Dr. Christina Kolondam, Sp.A
Pembimbing :
dr. Christina Kolondam, Sp.A
PENDAHULUAN
Bayi BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
prematuritas murni dan dismaturitas.
Berdasarkan berat badan lahir, bayi berat lahir
rendah dibedakan dalam beberapa kelompok,
bayi berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-
2499 gram. Bayi berat Lahir Sangat Rendah
(BBLSR), berat lahir < 1500 gram. Bayi berat Lahir
Ekstrim rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.
Lanjutan………….
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena
klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru
lahir dan menyebabkan bayi terlihat berwarna
kuning, keadaan ini timbul akibat akumulasi pigmen
bilirubin (4Z, 15Z bilirubin IX alpha) yang
berwarna ikterus pada sklera dan kulit.
Berikut akan dibahas refleksi kasus tentang BBLR
dan hiperbilirubinemia pada pasien yang dirawat
di ruangan pinguin (kamar bayi) RSU Anutapura
Palu.
Identitas
Nama : By. Ny. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lahir Pada tanggal : 10-02-2019
Usia : 3 hari
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Suku Bangsa : kaili
Nama Ayah : Tn. S usia 47 tahun
Pekerjaan : Wraswasta
Pendidikan : SMP
Nama Ibu : Ny. N usia 29 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Alamat : DS Malona (pantai barat)
Tanggal masuk ruangan : 12 Fabruari 2019
Ruangan perawatan : kamar bayi
Diagnosis : BBLR/BKB/SMK, Hiperbilirubinemia
Anamnesis diberikan oleh : Orang tua bayi
Family Tree
Family Tree :
Anamnesis
Seorang bayi laki-laki umur 3 hari di rujuk
dari RS Alkhairaat ke RSU Anutapura dengan
icterus (+) kremer 3-4. Menurut bidan bayi lahir
secara SC dengan indikasi ketuban pecah dini, bayi
lahir langsung menangis dengan berat badan lahir
1700 gram dan panjang badan 41cm. Menurut
keluarga pasien usia kehamilan saat melahirkan
adalah 32 minggu, dengan kondisi pasien G3P3A0.
Menurut ibu sebelum disectiosesaria sempat terjadi
perdarahan dan dibawa RS setelah membaik ibu
dipulangkan kerumah dan setelah 5 hari dirumah ibu
mengalami sakit perut yang hebat disertai
perembesan air ketuban. Menurut ibu pada usia
kelahiran 3 hari bayi tampak kuning. Riwayat anak
kedua meninggal dengan riwayat yang sama.
Menurut ibu, golongan darahnya O dan ibu belum
melakukan pemeriksaan rhesus sampai saat ini.
Riwayat minum obat vitamin yang diberikan di
puskesmas selama hamil. Riwayat pemeriksaan
dan kontrol sebulan sekali pada bidan
dipuskesmas. Saat hamil menurut ibu tidak
menderita demam dan penyakit lainnya.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 124x/menit
Suhu : 36,60C
Respirasi : 56 x/menit
CRT : < 2 detik
Berat Badan : 1700 gram
Panjang Badan : 41 cm
Sistem pernapasan
Sianosis : tidak ada
Merintih : tidak ada
Apnea : tidak ada
KB : Kurang Bulan
CB : Cukup Bulan
LB : Lebih Bulan
TERAPI :
IVFD Dextrosa 5% 6 tetes/menit
ASI/ASB 10 cc/3 jam
Foto terapi 1x24 jam
Jaga kehangatan untuk mencegah hipotermi
Awasi higine bayi untuk mencegah resiko infeksi
Anjuran pemeriksaan :
Cek bilirubin lengkap
darah
P - AFF infus
- ASI/ASB 25 cc/3 jam > OGT
- Foto terapi 1x24 jam
- Jaga kehangatan
- Rawat tali pusat
- Cek bilirubin
Hasil Lab tgl 15 januari 2019
3. pemberian ASI.
Tabel 2. Panduan terapi sinar untuk bayi prematur