Anda di halaman 1dari 45

PRINSIP KELAYAKAN USAHA

BUMD

Serang, 24 April 2018


ASDEP PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH DAN SEKTOR RIIL
OUTLINE

Perkembangan Ekonomi
Banten

3.
Rencana Pendirian BUMD
Paket KebijakanEkonomi Pangan Prov.Banten dan
Prinsip Kelayakan Usaha
2. 4.

Perkembangan Ekonomi Study Case :


Global dan Indonesia 1. 5. BUMD Pangan DKI Jakarta

2
3
EKONOMI GLOBAL DIPERKIRAKAN MENINGKAT
NAMUN BEBERAPA TANTANGAN GLOBAL MASIH MEMBAYANGI
Risiko EkonomiGlobal
World Bank IMF
ProyeksiPertumbuhan Januari 2018 Januari 2018 Risiko meningkatnya
Proses penyeimbangan
Ekonomi Negara proteksionisme di Ketidakpastian pasca
2017 2018 2017 2018 (rebalancing) ekonomi
beberapa negara negosiasi Brexit
RRT
Dunia 3.0 3.1 3.7 3.9 utama
Negara Maju 2.3 2.2 2.3 2.3
Amerika Serikat 2.3 2.5 2.3 2.7
Penurunan tingkat Fenomena aging
Uni Eropa 2.4 2.1 2.4 2.2 Kebijakan fiskal
produktivitas di population di negara
ekspansif di AS
Jepang 1.7 1.3 1.8 1.2 beberapa negaradunia maju
Negara Berkembang 4.3 4.5 4.7 4.9
Negara Berkembang Asia 6.4 6.2 6.5 6.5
India 6.7 7.3 6.7 7.4
Ketegangan antara AS Pergerakanharga Risiko Geopolitik Timur
China 6.8 6.4 6.8 6.6 dengan Korea Utara komoditas Tengah
Indonesia 5.1 5.3 - -

 Kebijakan fiskal ekspansif di AS mendorong peningkatan suku bunga acuan AS di periode ke de pan sehingga berpotensi memicu tekanan
pada capital flow. Namun demikian, dikarenakan kondisi likuiditas glob al masih cukup tinggi akibat kebijakan quantitative easing di Uni Eropa
dan Jepang, dampak kenaikan FFR diperkirakan tidak sampai memicu outflow
 Risiko kenaikan suku bunga acuan AS akan memperkecil ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga lebih jauh
 Konsesus perkiraan harga minyak dunia sebagai acuan pada kisaran US$ 55-60 per barel. Pemulihan pertumbuhan ekonomi global akan
berdampak pada peningkatan permintaan energi termasuk minyak mentah dunia.
Sumber: WEO Januari 2018 IMF, GEP Januari 2018 World Bank
4
PEREKONOMIAN INDONESIA Pertumbuhan Ekonomi Menurut Pengeluaran 2017
56,13

Pertumbuhan (%) Distribusi (%)


TUMBUH Periode 2014-2016, ditengah perlambatan ekonomi global,
pelemahan harga komoditas, dan kondisi geopolitik yang belum
32,16
POSITIF kondusif, ekonomi Indonesia mampu tumbuh rata-rata 5,0 persen
per tahun dan berlanjut pada tahun 2017 tumbuh 5,07 persen. 20,37
19,17
9,10 6,91 8,06 9,09
5,54 5,59 5,52 5,58 4,95 6,15
2,14 1,18
(%yoy)
5,17 5,18 5,19
5,12 5,05 5,06 Konsumsi Konsumsi PMTB LNPRT Impor Ekspor
4,94 4,93 5,01 4,94 5,01 5,01
4,92 Pemerintah Rumahtangga
4,82 4,74 4,77
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor2017
Informasi dan Komunikasi
Jasa lainnya 8,7
Transportasi dan Pergudangan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Jasa Perusahaan
2013 2014 2015 2016 2017 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,8
Konstruksi
Penyediaan Akomodasi dan Makan…
Pertumbuhan ekonomi kawasan (%yoy)  Motor pengger ak terbesar Jasa Keuangan dan Asuransi
perekonomian Indonesia m asih ditop
ang konsumsi RT sebesar 56, 13 persen Pengadaan Air, Pengelolaan …
5,0
4,3 dengan pertum buhan 4, 95 persen. Perdagangan Besar dan Eceran; … 4,4
Industri Pengolahan
3,2  Dari sisi pen geluaran, pertum buhan
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,7 tertinggi di ca pai oleh ekspor barang
dan jasa sebesar 9,09persen Real Estate
Jasa Pendidikan 3,7
 Dari sisi produksi pertum buhan ekonomi Administrasi Pemerintahan, …
2011 2012 2013 2014 2015 2016 tertinggi dicap ai In form asi dan
Pengadaan Listrik dan Gas
Advanced economies Komunikasi (9,8 persen), jas a lainnya
Emerging market and developing economies (8,70 persen), Transportasi dan Pertambangan dan Penggalian
Pergudangan (8,50 persen)
World
5
Indonesia Sumber: BPS Distribusi (%) Pertumbuhan(%)
PERUBAHAN STRUKTUR PDB INDONESIA
Konsumsi tetap menjadi kontributor terbesar pada PDB, namun dengan kontribusi yang terus menurun.
Sementara kontribusi Investasi terhadap PDB terus meningkat. Investasi dan Ekspor merupakan komponen
paling penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia

Kontribusi Konsumsi pada PDB (%)


75,00 73,94

70,00 INVESTASI Pertumbuhan EKSPOR


Ekonomi
65,00

60,00 56,13
20 PertumbuhanEkonomi (%yoy)
55,00 15,27 14,77
15
50,00 8,86
1998

2015
1997

1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

2016
2017

10 8,48
Kontribusi Investasi padaPDB(%)
35,0 32,16 5
33,0 6,22 6,17
31,0 0
29,0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
27,0 -5
25,0
23,0
-10
21,0
19,0 GDP Consumption Investment Export
19,43
6
-15
17,0
2015
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

2016
2017

Sumber: BPS
INDIKATOR SOSIAL MEMBAIK
Pembangunan sosial tercermin dari membaiknya angka kemiskinan, pengangguran dan rasio gini
yang telah menurun sejak tahun pertama pemerintahan Jokowi.

Tingkat Kemiskinan Tingkat Pengangguran Gini Ratio

11,22
5,81 0,408

5,50
10,12 0,391

Feb'13Aug'13Feb'14Aug'14Feb'15Aug'15Feb'16Aug'16Feb'17Aug'17

Source: BPS

7
OUTLOOK EKONOMI INDONESIA 2018
• Didorong dengan membaiknya kondisi ekonomi global Pertumbuhan Ekonomi
kendati masih dibayangi ketidakpastian, pertumbuhan Proyeksi 2018 BI Kemenkeu World
ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,4% pada 2018 Bank
seiring pertumbuhan investasi dan volume perdagangan PDB 5.1 – 5.5 5.4 5.3
global yang meningkat.
• Dengan tekanan administrated price, inflasi diperkirakan Konsumsi RT 4.9 – 5.3 5.1 5.2
2,5% - 4,5% di tahun 2018. Konsumsi 3.1 – 3.5 3.8 3.8
Pemerintah
Investasi 5.8 – 6.2 6.3 6.0
ASUMSI MAKRO 2018
Ekspor 5.3 – 5.7 5.1 2.4
PertumbuhanEkonomi (%) 5.4
Impor 4.5 – 4.9 4.5 2.0
Inflasi (%yoy) 3.5

Nilai Tukar(Rp/USD) 13.400 Inflasi


Suku Bunga SPN(%) 5.2 Proyeksi Inflasi 2018 %yoy

Harga Minyak (US$/Barel) 48 IHK 3,5 Inflasi 2018


diperkirakan
Inti 3,6 meningkat
Lifting Minyak (ribu barel/hari) 800 didorong oleh
peningkatan
Lifting Gas(ribu barel/hari) 1.200 Administered Price 3,2 inflasi inti dan VF

Volatile Food 3,2

8
9
STRATEGI KEBIJAKANMENGATASI KETIMPANGAN c
Keberhasilan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari kebijakan pemerintah. Paket-paket
kebijakan pemerintah berupa pembangunan infrastruktur, memperkuat daya saing, memperkuat kawasan ekonomi, membangun kawasan
pariwisata di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung kebijakan pemerataan ekonomi.

MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI KE SELURUH DAERAH

Infrastruktur Industri Kawasan Ekonomi Reformasi 15 PKE

245 Proyek Strategis Industri Dasar : Besi/Baja, Petrokimia, 11 Kawasan Ekonomi Khusus Meningkatkan Mendorong daya
Nasional dan 2 Program* dan Kimia Dasar iklim investasi saing industri
(KEK)

• Menjadi 222 PSN dan 3 Program Industri Hilirisasi SDA, Agro, dan Promosi
(As of 17 April2018) Kawasan Industri Meningkatkan
Mineral efisiensi logistik pariwisata

Stimulasi Memperkuat
ekspor daya beli
masyarakat

Kebijakan Pemerataan Ekonomi

Lahan Kesempatan Kapasitas SDM

TARGET :

Reforma Agraria: legalisasi aset, Pemberian kesempatan pembiayaan usaha yang Peningkatan kapasitas SDM melalui
redistribusi tanah,
*) Program Kelistrikan dan legalitas
Program akses
Pesawat Jarak Menengah
terjangkau melalui KUR pendidikan vokasi 10
15 PAKET KEBIJAKAN
EKONOMI MENCAKUP
6 AREA
REFORMASI

“Kami akan melanjutkan untuk


reformasi ekonomi, melanjutkan untuk
menyederhanakanperaturanbisnisdan
investasi serta melanjutkan untuk
membukakerja sama ekonomi
Presiden Joko Widodo, Mei 2016

1 2 3 4 5 6

MENINGKATKAN MENDORONGDAYA MENINGKATKAN PROMOSI STIMULASI MEMPERKUAT


IKLIM INVESTASI SAING INDUSTRI EFISIENSI PARIWISATA EKSPOR DAYA BELI
LOGISTIK MASYARAKAT

1111
PKE UNTUK MENDORONG IKLIM INVESTASI

15 Paket Kebijakan Ekonomi telah diluncurkan untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian domestik
Tahap I, 9 Sept ‘15 Tahap II, 29 Sept ‘15 Tahap III, 7 Okt ’15
Meningkatkan daya saing industri Mempermudah persyaratan Fasilitasi jasa keuangan, pendanaan ekspor
nasional perizinan dan menyederhanakan prosedur
eskpor
dan mengeliminasi hambatan bisnis
234 INITIAL TOTAL
REGULATIONS I–XV
Tahap IV, 15 Okt ‘15 Tahap V, 22 Okt ‘15 TahapVI, 6 Nov ‘15
Jaminan sosial dan perbaikan Meningkatkan iklim industri dan investasi Menstimulasi aktivitas ekonomi di daerah
DELETED/
REVOKED
11 223 TOTAL
REGULATIONS
kesejahteraan masyarakat melalui tax incentives dan deregulasi terluar dan memfasilitasi avalibilitas
perbankan syariah komoditas strategis

Tahap VII, 7 Des ‘15 Tahap VIII, 21 Des ‘15 TahapIX, 27 Jan ‘16 COMPLETED 219 97%
Menstimulasi aktivitas bisnis untuk Menyelesaikan perselisihan akuisisitanah,
Mempercepat kelistrikan, stabilisasiharga
industri labor-intensive yang mengintensifkan produksi minyak lokal,
daging dan meningkatkan sektor logistic
berskala nasional melalui insentif menstimulasi industri pesawat domestik
dalam bentuk proses sertifikasi lahan
untuk individu
untuk rural-urban
4 UNDER
DISCUSSION
3%
Tahap X, 11 Feb ‘16 Tahap XI, 29 Mar ‘16 Tahap XII, 28 Apr ‘16 GOVERNMENT INSTITUTIONS
Menstimulasi perekonomian nasional Meningkatkan ranking Indonesia dalam
Merevisi Daftar Negatif Investasi dan
meningkatkan proteksi untuk UMKM melalui fasilitasi UMKM dan industri Ease of Doing Business (EoDB) 170
TOTAL
168 97%
Tahap XIII, 24 Agust ‘16 TahapXIV, 10 Nov ‘16 TahapXV, 15 Jun ‘17 PRESIDENTIALPRESIDENSIAL
Low Cost Housing untuk masyarakat Roadmap untuk E-commerce Perbaikan Logistik
berpenghasilan rendah 4752 4250 96 %
TOT AL
TOTA L COMPLSE
ELET
SAE
I D

Selain 15 Paket Kebijakan Ekonomi tersebut, Pemerintah padatanggal 31 Agustus 2017 menerbitkan
Perpres No.91/ 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusahadan Pedoman Pelaksanaannya UPDATE: March, 2018 12
13
KINERJA PEREKONOMIAN BANTEN TUMBUH sebesar 5.71 % di Tahun 2017

Laju pertumbuhan 34 provinsi(%,yoy)


Realisasi Kuartal
Indikator Target 2017
IV-2017

Tingkat Pertumbuhan 5.71


(%YoY)
6.4 5.75

Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT)
8.8 9.28

Tingkat kemiskinan 4.5 5.59

Investasi Rp 49.64 T Rp 55.67 T Sumber : BPS (diolah)


• Pada kuartal IV-2017, perekonomia n Banten meningkat
Sumber : BPS (diolah)
dibandingkan de ngan kuartal s ebe lumnya akibat pe ningkatan
kinerja ekspor dan industri pengolahan.
Laju pertumbuhan prov. Banten (%,yoy) Perbandingan Inflasi Nasional dan Banten
• Secara ta hunan, ekonomi Banten tumbuh tajam me ncapai
10,00
9,00 5.71 perse n yoy. Per tumbuhan terjadi pada sumber utama
8,00 pertumbuhan seperti konsumsi pemer intah, PMTB di s isi
7,00 pengeluaran dan industri pengolahan di sisi produksi.
6,00
5,00 • Inflasi Provins i Ba nten rata-rata masih le bih tinggi
4,00
3,00
dibandingkan dengan Nasional. Inflasi Banten masih
2,00 dipengaruhi oleh inflas i kelompok ba ha n pa ngan utama nya
sub kelompok padi-padian.
Januari

Juli

Januari

Juli
Mei

Mei
Maret

Maret
Januari

Januari
Maret
Maret

November

November

September
November
September

September
Me

Juli

6.67 5.51 5.45 5.28 5.71


i

• Perlu adanya upaya untuk melak ukan pe ngenda lian laju inflasi
14
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2013 2014 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2018 pada kelompok bahan pangan.
Banten Nasional
Sumber : BPS (diolah)
PROV. BANTEN MERUPAKAN KONTRIBUTOR UTAMA BESI dan BAJA di INDONESIA

Pangsa Produksi BajaNasional Pertumbuhan Industri Menurut Sektor(% • Kelompok ekspor pada 2017 meningkat
yoy) seiring dengan perbaikan ekonomi global dan
250,0 mitra dagang sep erti Tiongkok dan
200,0 Eropa. Komoditas ekspor masih didominasi
150,0 oleh industri alas kaki, industri bahan kimia
Lainnya 100,0 organik serta industri besi dan baja.
38% 50,0
• Peningkatan kelompok impor pada kuartal
Industri 0,0
IV-2017 sejalan dengan peningkatan kinerja
Baja 2012 2013 2014 2015 2016 2017
-50,0 industri pengolahan. Dikarenakan mayoritas
Banten
62%
-100,0 bahan baku industri masih menggunakan
Alas Kaki Bahan Kimia Organik Besi dan Baja bahan baku impor.

Laju Pertumbuhan PDRB Pengeluaran Prov. Banten


2015 2016 2017
Uraian
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 Q4 Total
Konsumsi Rumah Tangga 5.42 5.59 5.75 5.20 5.19 5.43 5.35 5.51 4.22 3.83 4.72
Konsumsi LNPRT 3.93 4.37 4.40 4.28 3.74 4.19 3.84 3.89 2.05 3.36 3.28
Konsumsi Pemerintah 4.88 0.38 5.29 1.51 6.49 3.78 1.60 4.51 3.54 6.89 4.51
PMTDB 5.72 5.82 6.00 6.40 5.53 6.27 10.81 10.15 8.74 6.35 8.93
Ekpor Luar Negeri -5.82 -7.93 -3.55 -2.50 2.51 0.47 29.14 5.91 10.16 8.53 9.85
Impor Luar Negeri -1.91 -3.60 -13.01 -10.48 2.01 -8.71 14.48 13.54 10.53 7.51 10.77
PDRB Penggunaan 5.45 5.14 5.16 5.22 5.59 5.28 5.92 5.53 5.63 5.75 5.71

15
Sumber : BPS (diolah)
KELOMPOK PERTANIAN, KEHUTANAN dan PERIKANAN BERKONTRIBUSI SEBESAR 5.85% TERHADAP PEREKONOMIAN BANTEN

• Tanaman Pangan khususnya Padi merupakan


Pangsa Subsektor Pertanian, Kehutanan, dan Pangsa Komponen SubsektorPertanian komoditas pertanian utama dan menjadi penopang
Perikanan ProvinsiBanten Provinsi Banten ketersediaan beras ke provinsi lainnya terutama di
Kawasan Jawa. Pada triwulan IV 2017, hasil produksi
padi mencapai 267.642 ton. Angka tersebut menurun
sebesar 66,70% dibandingkan periode yang sama di
tahun sebelumnya. Faktor cuaca menjadi penyebab
penurunan produksi padi.
• Penghasil produksi beras terbesar di provinsi Banten
adalah Kab. P andeglang (32%), Kab. Lebak (25%) dan
Kab. Serang (22%) .
• Kontribusi sektor Pangan terhadap perekonomian
bisa didorong lebih maksimal dengan pendirian
Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan UsahaProv.Banten BUMD Pangan
2015 2016 2017
Uraian Total Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 Q4 Total
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.61 0.63 2.52 6.63 18.39 6.65 14.13 5.90 4.12 -7.34 4.12
Pertambangan dan Penggalian 3.66 5.64 4.42 2.00 1.80 3.43 2.39 -2.92 -0.23 -1.95 -0.68
Industri Pengolahan 3.53 2.54 2.50 3.19 4.09 3.09 4.60 3.86 2.54 3.83 3.70
Konstruksi 7.96 6.13 6.01 6.49 6.55 6.31 7.15 6.49 8.78 9.46 8.03
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
4.92 4.07 4.27 4.07 3.03 3.85 5.90 5.10 6.58 6.98 6.15
Motor
Transportasi dan Pergudangan 6.57 9.44 7.75 7.13 6.37 7.64 6.52 8.11 9.17 10.37 8.57
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.41 9.33 8.70 6.91 5.56 7.58 7.25 8.60 8.54 8.69 8.28
Informasi dan Komunikasi 9.18 8.30 8.80 7.90 7.20 8.04 7.34 8.75 8.77 8.77 8.42
Jasa Keuangan dan Asuransi 8.40 13.88 19.79 12.85 10.67 14.16 3.92 3.82 2.84 4.67 3.81
Real Estate 7.19 8.62 7.70 7.91 7.02 7.80 6.19 7.82 8.77 8.82 7.92
Jasa lainnya 6.54 7.20 7.30 7.41 7.62 7.39 7.00 8.12 8.49 8.90 8.14
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5.45 5.14 5.16 5.22 5.59 5.28 5.92 5.53 5.63 5.75 5.71 16
Sumber : BPS (diolah)
)

17
LATAR BELAKANG :

SENTRAPENGHASIL HARGA PADI


BANTEN PADI NAMUN HARGA
PADI MAHAL
BUMD MURAH,
PASOKAN
TERKONTROL

TIDAK ADA DINAS YANG DIBERI


KEWENANGAN MENGOLAH MENDAPATKAN LABA,
GABAH, GABAH DIOLAH DAN
DIKERINGKAN DI DAERAH LAIN, MENINGKATKAN PAD
TIDAK MEMPUNYAI MESIN

18
DASAR HUKUM

UU 23 / 2014 tentang Pemerintah Daerah :


Pasal 343
Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya memberikan penugasan kepada
BUMD untuk mencapai tujuan pembangunan daerah

Perpres 71 /2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan


Pokok dan Barang Penting :
Pem Pusat & Daerah harus menjaga ketersediaan Barang Pokok dan
Barang Penting jumlah memadai, mutu baik, dan harga terjangkau.

PP 54/2017 tentang BUMD :


Memuat seluruh prosedur pendirian dan pelaporan kinerja
BUMD

22
TUJUAN PENDIRIAN BUMD (PP 54/2017 Pasal 7)

Memperoleh laba/keuntungan

22
BENTUK BUMD (PP 54/ 2017 Pasal. 4 )

Perusahaan Umum Daerah Perusahaan Perseroan Daerah


(PERUMDA) (PERSERODA)

BUMD yang berbentuk perseroan


BUMD yang seluruh terbatas yang modalnya terbagi
modalnya dimiliki satu dalam saham yang seluruhnya atau
daerah dan tidak terbagi paling sedikit51%o
(lima puluhsatu persen) sahamnya
atas saham. dimiliki oleh 1 (satu) Daerah.

Diprioritaskan dalam rangka menyelenggarakan


Kemanfaatan umum berupa penyediaan PBJ bagi
Pemenuhan hajat hidup masyarakat berdasar Tata
Kelola Perusahaan YangBaik

22
PEMBENTUKAN BUMD BARU(PERUMDA)

Kajian Kebutuhan Perda Pendirian dan


Pendirian BUMD
Daerah Penyertaan Modal

Kajian Kelayakan Bidang Pembahasan Raperda


Penentuan Direksi dan
Usaha dengan DPRD
Dekom/Badan Pengawas

Penyusunan Raperda
Naskah Akademis
Pendirian BUMD

Sumber : BP-BUMD DKI Jakarta, 2017


22
PEMBENTUKAN BUMD BARU(PERSERODA)

Kajian Kebutuhan
Daerah

Pengesahan
Akta Pendirian
Kemenkumham
Kajian Kelayakan Bidang
Usaha

PERDA Penyertaan RUPS


PERDA Pendirian
Modal
Naskah Akademis

Pengesahan Anggaran
Dasar dan Pengurus
Penyusunan Raperda Pembahasan Raperda
BUMD
Pendirian BUMD dengan DPRD
22
DASAR PEMBENTUKAN BUMD (PP No.54/ 2017 Ps.7)

Memerlukan kajian yang mencakup :


KEBUTUHAN • aspek pelayanan umum dan
DAERAH • kebutuhan masyarakat

Merupakan bagian dari kebijakan RPJMD dan dianggarkan dalam APBD

Memerlukan kajian yang mencakup :


KELAYAKAN a. Kelayakan Ekonomi
BIDANG USAHA BUMD b. Analisis Pasar dan Pemasaran
YANG AKAN DIBENTUK c. Analisis Kelayakan Keuangan
d. Analisis Aspek lainnya : peraturan per UU
an, ketersediaan teknologi dan
ketersediaan SDM

24
DOKUMEN PENDIRIAN BUMD ( PP.54/ 2017 Pasal 10)

Kepala Daerah menyampaikan usulan


rencana pendirian BUMD kepada Menteri

Dokumen yang disampaikan harus dilampiri :


a. Kebutuhan Daerah
b. Analisa Kelayakan Usaha
c. Ringkasan Laporan Keuangan Pemda 3 (tiga) tahun terakhir
d. Dokumen Perda tentang APBD 3 (tiga) tahun terakhir
e. Dokumen RPJMD

25
PRINSIP-PRINSIP KELAYAKAN USAHA BUMD………………(1)
Harus memenuhi aspek-aspek sepertiyang tercantumdalam PP 54/ 2017 Pasal 10
Tujuan Kelayakan Usaha: Mengetahui tingkat keuntungan investasi, penilaian alternatif investasi, penentuan prioritas investasi

ASPEK STUDI KELAYAKAN KRITERIA


ASPEK KEUANGAN - Perhitungan Payback Period (PP)
(perhitungan dengan skenariooptimis, pesimis, - Perhitungan NPV (Net PresentValue)
moderat)
- Perhitungan IRR (Internal Rate of Return)
- Perhitungan PI (ProfitabilityIndeks

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN - Data permintaanpasar


- Jumah penawaran
- Proyeksi penjualan
- Analisis Pesaing
- Bauran Pemasara
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM - Struktur Organisasi
- SDM di dalam pemasaran

26
PRINSIP-PRINSIP KELAYAKAN USAHA BUMD ....…………(2)

ASPEK STUDI KELAYAKAN KRITERIA


- ASPEK HUKUM - Izin Lokasi
- Izin Usaha
- Izin Distributor
- AMDAL - Aspek ini merupakan suatu analisa dampak pada lingkungan hidup
(alam), dimana perusahaan merupakan salah satu penyumbang produk
yang mengotori lingkungan atau tidak
- ASPEK TEKNIS DAN - Aspek ini meneliti teknis atau cara-cara yang dilakukan oleh
OPERASIONAL perusahaan dalam pendistribusian produk dan bagaimana sistem
operasional pendistribusian produk tsb oleh perusahaan
- ASPEK EKONOMI DAN - Dalam aspek ini dijelaskan kriteria yang meliputinya yaitu :
SOSIAL - Dampak ekonomi
- Dampak Sosial

27
PRINSIP-PRINSIP KELAYAKAN USAHA BUMD ....…………(3)

METODE YANG BIASA DILAKUKAN : WAWANCARA, OBSERVASI DAN PENGOLAHAN DATA

ASPEK KEUANGAN meliputi : ASPEK PASAR DAN PEMASARAN :


(1) Sumber-sumber dana yang akan diperoleh (1) aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu
(2) Kebutuhan biaya investasi aspek yang paling penting, karena aspek pasar dan
(3) Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama pemasaran menentukan hidup atau tidaknya
beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah sebuah perusahaan di dalam industri.
biaya yang dikeluarkan selama umur investasi (2) Kriteria mencakup :
(4) Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk - Data permintaan pasar
beberapa periode kedepan - Jumah penawaran
(5) Kriteria penilaian investasi - Proyeksi penjualan
(6) Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai - Analisis Pesaing
kemampuan perusahaan. - Bauran Pemasaran

28
PRINSIP-PRINSIP KELAYAKAN USAHA BUMD ....…………(4)

ASPEK MANAJEMEN DAN SDM: ASPEK HUKUM :


• Aspek manajemen dan SDM penting Berdasarkan pendapat Husnan dan
dianalisis karena dalam menjalankan Suwarsono (2007) aspek hukum dalam studi
sebuah organisasi, manajemen satu kelayakan menganalisis tentang:
dengan yang lainnya memilikiketerkaitan (1) Bentuk badan usaha yang akan
pekerjaan. dipergunakan
• Suatu organisasi selalu diibaratkandengan (2) Jaminan-jaminan yang bisa disediakan
sebuah tubuh, apabila akan melakukan kalau akan menggunakan sumber dana
sebuah perubahaan namun sebagian dari berupa pinjaman.
organ tubuh tidak siap untuk menerima (3) Berbagai akta, sertifikat, izin yang
perubahan tersebut maka perubahan yang diperlukan dan sebagainya
telah direncanakan tidak akan dapat
dijalankan

29
PRINSIP-PRINSIP KELAYAKAN USAHA BUMD ....…………(5)
ASPEK AMDAL :
- Pertumbuhan dan pekembanganperusahaanberpengaruh ASPEK EKONOMIS DAN SOSIAL :
terhadap lingkungan sekitar apakah membawa dampak (1) Bagi masyarakat dampak positif yang diperoleh dari
negatif atau positif terhadap masyarakat sekitar atau sebuah bisnis ditinjau dari aspek ekonomi adalah
sebaliknya apakah masyarakat sekitar membawa dampak peluang untuk meningkatkan pendapatan.
positif atau negativeterhadap perusahaan. (2) Bagi pemerintah dampak positif yang diperoleh adalah
- Analisis yang dilakukan terhadap aspek ini bermanfaat untuk memberikan pemasukan berupa pendapatan.
mengindentifikasi kelayakan bisnis yang dijalankansesuai (3) Dampak positif lainnya adalah pengaturan dan
dengan standar lingkungan hidupyang ada. pengelolaan SDA yangbelumterjamah.
- Salah satu media dari aspek ini adalah AMDAL(Analisis (4) Dampak negatif sebuah bisnis ditinjau dari aspek
Dampak Lingkungan) yang sedang dan telah dikembangkan ekonomi adalah eksplorasi SDA yang berlebihan,
di beberapa Negara maju dengan nama Environmental masuknya pekerja dari luar daerah sehingga
Impact Analysis atau Envirinmental Impact Assessment (EIA) mengurangi peluang bagi masyarakat sekitarnya.
(5) Dampak positif sebuah bisnis ditinjau dari aspek sosial
dari tinjauan masyarakat secara umumadalah tersedia
sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti
pembangunan

30
STANDAR PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN

1. Ringksasan Eksekutif
2. Bab I Pendahuluan
3. Bab II Analisis Kebutuhan/Penyediaan
4. Bab III Gambaran Umum Usaha
5. Bab IV Penjelasan Aspek Keuangan
6. Bab V Penjelasan Aspek Pasar dan Pemasaran
7. Bab VI Penjelasan Aspek Manajemen dan SDM
8. Bab VII Penjelasan Aspek Legal dan Perijinan
9. Bab VIII Penjelasan Aspek Amdal (Lingkungan dan Sosial)
10. Bab IX Penjelasan Aspek Teknis dan Operasional
11. Bab X Penjelasan Aspek Ekonomis dan Sosial
12. Bab XII Kesimpulan dan Penutup
Sumber : Studi Kelayakan PT.SMI(disesuaikan) 31
)

32
33
Yang paling mirip dengan tujuan pembentukan BUMD Pangan Banten
34
KEHADIRAN PEMERINTAH DI PASAR MELALUI BUMD PANGAN

Sumber : Bank Indonesia,2017


35
MODEL BISNIS BUMD PANGAN

AMBIL DARI SLIDE BI

Sumber : Bank Indonesia,2017


36
Kerjasama Pemenuhan Pasokan Pangan Strategis
oleh BUMD Pangan DKI Jakarta

Perdagangan: dengan Kelompok Tani


Mekar Jaya (Brebes)
a. Perdagangan: dengan pedagang Blitar (Khusus
pemenuhan kebutuhan KJP)
• Didukung dengan pembelian mesin CAS
3 unit b. Dalam Proses Penjajakan: BUMD Jatim : PT.
Puspa Agro (perdagangan telur)

a. Breeding Sapi : di NTT (1.000 ekor) dan


Dalam Proses Penjajakan: Bangka Barat (500 ekor). Dilakukan
• BUMD Jatim : PT. Puspa Agro bekerjasama dengan Kemenristek, PT LIPI dan
(perdagangan cabai) PT KAR
• Gapoktan Cabai di Jember dan b. Perdagangan: dengan peternak sapi di NTT
Banyuwangi (dikirimkan ke Jakarta melalui kapal ternak 2x
seminggu)
c. Impor: Australia dan New Zealand (frozen
meat)
d. Dalam Proses Penjajakan:
•TPID NTB , Jateng dan Jabar (perdagangan
a. Pengelolaan SRG dan Perdagangan:
• Majalengka, Indramayu (gudang SRG dengan PD. sapi)
Sindangkasih Multi Usaha, PD Bumi Wiralodra dan •TPID Jabar : Cicalengka dan Jabar
CV Sandy Jaya) (penyediaan lahan pengembangbiakan sapi
•BUMD Jatim : PT. Puspa Agro
• Pedagangan dengan UD Penggilingan di Sidrap,
Sulsel (pengelolaan RPH)
b. Standby Stock Beras : Dengan Bulog Divre Jakarta
Banten (200.000 ton)
c. Dalam Proses Penjajakan:
• Jepara, Solo dan Boyolali (Pengelolaan SRG)
a. Perdagangan: JABODETABEK (KJP)
• BUMD Jatim : PT. Puspa Agro (perdagangan beras)
• PT Wahana Rahardja (Lampung): Perdagangan Beras b. Dalam Proses Penjajakan: BUMD Jatim : PT.
• Coorperate Farming dengan TPID Jogjakarta
Puspa Agro (perdagangan ayam)
37
MELIHAT LEBIH DEKAT

Sumber : PT.FoodStation

38
39
SEKILAS TENTANG PT.FOOD STATION

40
PENCAPAIAN
Pengendalian Inflasi Beras DKI Jakarta 2016-2018 (Maret)

• Inflasi DKI Jakarta pada Maret 2018 sebesar 3.23% (yoy) lebih
rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional 3.40% (yoy).
• Adanya BUMD pangan di DKI Jakarta mampu mengendalikan
pasokan dan harga pangan utamanya beras.
• Terkendalinya inflasi pangan utamanya beras mampu menahan
inflasi DKI Jakarta secarakeseluruhan.

Perbandingan Inflasi Nasional dan DKI Jakarta


8,00

7,00

6,00

5,00

4,00

3,00

2,00
Maret

Maret

Maret
Januari
Februari

Januari
Februari

Januari
Februari
September
Oktober
November
Desember

September
Oktober
November
Desember

September
Oktober
November
Desember
Agustus

Agustus

Agustus
Maret
Februari

April
Mei
Juni
Juli

Juni

Juni
April

April
Januari

Mei

Mei
Juli

Juli

2015 2016 2017 2018

Sumber : BPS dan Bank Indonesia, diolah41


Nasional Jakarta
CONTOH HASIL STUDI KELAYAKAN USAHA
PT.Dagang Jaya

No. A s p e k Studi Ke la y a k a n Hasil


1 Aspek Pasar dan Pemasaran Anal isa ya n g di l a k uk a n di d a l a m as p ek pasar d a n p e ma s a r a n P T D a g a n g J a ya
me n u n j u k a n b a h w a penjualan p r oduk m i n u ma n instan C h e c k H u p setiap tahunnya
m e nga l a mi p eni ngkata n p ermi ntaan, denga n perkiraan peningkata n rata-rata permi ntaan
s e b e s a r 7 - 8 % p e r t a h u n m a k a m e n u r u t a s p e k i ni p e n g e m b a n g a n b i s n i s l a y a k u n t u k
di l a k uk a n ol eh P T D a g a n g Jaya.
2 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Anal isa ya n g di l a k uk a n d a l a m a s p e k ini me n g h a s i l k a n penj elasan me n g e n a i jenis
Manusia pekerjaan, deskripsi pekerjaan, d a n struktur organisasi pada k a r ya w a n y a n g s uda h sesuai
denga n a p a ya n g dib ut uhk an P T D a g a n g Ja ya da l am menj a la nka n perusahaannya . P a da
as p ek ini juga p er us a ha a n t ela h m e n e t a p k a n m a n a j e m e n d a n s u mb e r da ya ma n us i a ya n g
ses ua i y a n g d a p a t m e m b a n t u p e r u s a h a a n d a l a m m e l a k u k a n p e n g e m b a n g a n bisnis, m a k a
p e n g e mb a n g a n bisnis layak untuk dilakukan.
3 Aspek Teknis da n Operasional Anal isa ya n g di l a k uk a n p a d a a sp ek ini me n g h a s i l a k n p enja ba ra n b a ga i ma na pros es kerja
di d a l a m p er usa haa n, b a ga i ma na p r oses distribusi b a r a ng da ga n g . D e n g a n m e n a m b a h
jenis p r oduk C h e c k H u p P T D a g a n g Jaya dapat m e n g e m b a n g k a n k ea gena n penjualan
p r o d u k ini s e m a k i n b esa r lagi, m a k a p e n g e m b a n g a n b isnis y a n g a k a n d i l a k u k a n o l e h
perusahaan layak untuk dilakukan.
4 Aspek A M D A L Hasil analisis t er ha da p a s p ek A M D A L ini m e n u n j u k a n b a h w a p r oduk p e r u s a h a a n tidak
mer us a k l i ngk unga n hidup, m a k a p e n g e mb a n g a n layak unt uk dilakukan.
5 Aspek H u k u m S e m u a ketentua n h u k u m y a ng harus dilaksanakan oleh P T D a g a n g J a ya telah dilakukan,
seluruh persyaratan da n berkas-berkas perusahaa n telah lengkap. M a k a p e n ge mb a n ga n
bisnis layak untuk dilakukan.
6 Aspek Ekonomi dan Keuangan D a l a m me nga na l i s a a sp ek ini P T D a g a n g Ja ya me n j a l a nk a n p er us a ha a n s e ma t a - ma t a
b u k a n h a n y a i n g i n me n c a r i k e u n t u n g a n y a n g b esa r saja, di d a l a m p e r la k s a na a n ya
p e r u s a h a a n m e m i l i k i t a n g g u n g j a w a b sosial k e p a d a p a ra p e g a w a i p e r u s a h a a n serta
k e p a da l i n g k u n g a n sekitar p er usa haa n . D e n g a n b erjala nnya p er us a ha a n m a k a P T D a g a n g
Jaya juga turun me mb a n t u me mb e r i penghasilan k epa da 5 6 orang k a r ya wa n dan pekerja
yang ada di perusahaan.
7 Aspek Keuangan Ti ga skenario ya n g di gun aka n da l a m perhitungan aspek k eua nga n me n u n j u k a n b a h wa
p e n g e m b a n g a n bisnis ya n g a k a n di l a k uk a n ol e h p er us a ha a n la yak . D i dapat b a h w a
denga n me l a k uk a n p e n a mb a h a n produk C h e c k H u p ma k a laba perusahaan terus
b er t a mb a h da n setiap tahunnya menga l a mi peningkatan.
Terima kasih
Yuana RA – Kapala Bidang Ekonomi Daerah
yuanara@gmail.com
44
RUMUS –RUMUS ASPEK KEUANGAN
Payback Period :
Jangka waktu kembalinya investasi IRR (Internal Rate Return)
IRR untuk menghitung efisiensi waktu untuk dana yang
𝒂"𝒃 telah diinvestasikan, yaitu periode investasi yang
PP = n + x 1 tahun
𝒄" 𝒃 menguntungkan dalam jangka pendek , semakin
Dimana,
menguntungkanmaka nilai IRR semakin tinggi.
n : tahun terakhir dimana arus kas masih belumbisa
𝑵𝑷𝑽
menutupi initialinvesment IRR =𝒊𝟏 + 𝒊𝟐 − 𝒊𝟏
𝑵𝑷𝑽𝟏 0𝑵𝑷𝑽𝟐
a : jumlah initial invesment
b : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke- n+1 Dimana,
NPV1 : Nilai NPV positif
NPV (Net Present Value) NPV2 : Nilai NPV negative
Kriteria Net Present Value atau nilai bersih sekarang i1 : suku bunga yang menghasilkan NPV positif
digunakan untuk menganalisis investasi proyek yang i2 : suku bunga yang menghasilkan NPV negatif
memiliki umur ekonomis t (t = 1, 2, 3, ..., n)

NPV = C0+ (C1/(1-r)) ProfitabilityIndex


(PI) Jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya
Dimana, arus penerimaan secara kumulatif sama dengan jumlah
C0 : jumlah uang yang diinvestasikan (nilainya negative, karena investasi dalam bentuk presentvalue
dianggap pengeluaran) 𝑵𝑷𝑽
PI =
C1 : jumlah uang yang diterima pada tahunke-1 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
r : discount rate 45

Anda mungkin juga menyukai