2013 Arjun Yoga Pratama Dwi Rachmawati Nida Aliyah N. J. Redita Ismi Utami Siti Umaroh Pada setiap kurikulum, evaluasi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, mengingat evaluasi sebagai salah satu alat untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan peserta didik di samping memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada keseharian siswa. Kurikulum 2013 mengisyaratkan penting sistem penilaian diri, dimana peserta didik dapat menilai kemampuannya sendiri. Sistem penilaian mengacu pada tiga (3) aspek penting, yakni: knowlidge, skill dan Attitude. Pengertian dan Prinsip – prinsip Kurikulum 2013 Dalam kamus besar bahasa indonesia, penilaian diartikan sebagai proses, cara atau pembuatan nilai. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Standar Penilaian pendidikan dalam kurikulum 2013 sebagaimana telah disebutkan dalam permendikbud No. 66 Tahun 2013 bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Pengertian dan Prinsip – prinsip Kurikulum 2013 Adapun prinsif penilaian dalam peraturan baru (Pemendiknas No 66 tahun 2013) tersebut sebagai berikut: 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pengertian dan Prinsip – prinsip Kurikulum 2013 Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Pendekatan yang Digunakan Kurikulum 2013 Dalam (Kunandar, 2013:35-36) di tulis kembali (Yubali:2013) menyatakan salah satu penekanan di dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Seperti yang kita ketahui penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang memberikan gambaran mengenai perkembangan siswa setelah siswa mengalami proses pembelajaran. Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Pendekatan yang Digunakan Kurikulum 2013 Dalam kurikulum 2013, penilaian dilakukan secara komperehensif untuk menilai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran meliputi: ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian otentik menilai kesiapan peserta didik serta proses dan hasil belajar secara utuh. Dalam penilaian otentik setiap pendidik mengetahui perkembangan siswa dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Setiap komponen yang ada di kelas termasuk antar siswa ikut terlibat dalam penilaian otentik ini. Pendekatan yang Digunakan Kurikulum 2013 Karakteristik dasar Kurikulum 2013 adalah terletak pada pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 menekankan pendekatan saintifik pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Implementasi memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan daya saing bang-sa seiring dengan perkembangan ilmu pe-ngetahuan, teknologi, dan seni. Penerapan Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengha- silkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif inovatif dan afektif, melalui penguat-an kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ruang Lingkup dan Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013
Dalam (Dyah:2014) Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujiannasional, dan ujian sekolah/madrasah. Ruang Lingkup dan Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 Dalam (Dyah:2014) menyatakan Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; 6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 Diantara teknik dan isntrumen penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut. 1. Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Mekanisme dan Prosedur Penilaian Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. Selain bentuk-bentuk penilaian di atas, dilakukan juga perencanaan pemberian ulangan haruan sesuai dengan RPP yang telah disusun, melaksanaan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedural yang telah ditentukan seperti: menyusun kisi ujian, mengembangkan instrumen, yang dilanjutkan dengan ujian. Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Adapun penilaian terhadap peserta didik dapat dilihat sebagai berikut. 1. Proses penilaian di awali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. 2. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes atau nontes. 3. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut. 4. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran. Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian 5. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: • nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu. • deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. 6. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan. 7. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas . Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik 1. menentukan kriteria minimal tingkat kompetensi; 2. mengoordinasikan semua nilai-nilai ulangan; 3. menyelenggarakan ujian sekolah; 4. menentukan kriteria kenaikan kelas; dan seterusnya (bdk. Lampiran Permen No. 66 Tahun 2013). Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Pengolahan Nilai 1. Penilaian Pengetahuan a) Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian)= NH, Nilai Ulangan Tengah Semester = UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS. b) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD). c) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS. d) Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan setiap aras (tingkatan). e) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara: • NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100 • Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS, dengan perhitungan sebagai berikut: • (rerata NH, UTS, dan UAS /100) x 4 Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Pengolahan Nilai 2. Penilaian Keterampilan a) Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik). Penilaian Keterampilan terdiri atas: Nilai Praktik, Nilai Projek, dan Nilai Portofolio. b) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD. c) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio. d) Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat aras (tingkatan). e) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: • Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0 sd 100. • Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik (NPr), projek (NPj), dan portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai berikut: • (rerata NPr, NPj, dan NPo /100) x 4 Mekanisme Penilaian, Prosedur Penilaian dan Pengolahan Nilai dalam Kurikulum 2013 • Pengolahan Nilai 3. Penilaian Sikap a) Sikap dalam mata pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan rangkuman hasil pengamatan guru, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal, ditulis dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau Kurang (K). b) Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru. c) Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD). d) Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: SB = Sangat Baik = 80 - 100 B = Baik = 70 - 79 C = Cukup = 60 - 69 K = Kurang = < 60