Anda di halaman 1dari 18

GEOPOLITIK, GEOSTRATEGI

DAN SISHANTA INDONESIA

BAWON NUL HAKIM


PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN
GEOSTRATEGI
Pengertian:
o Geo berarti bumi. Politik: kekuasaan dan kebijaksanaan.
o Geopolitik adalah penggunaan unsur bumi untuk
memperoleh kekuasaan, atau pemanfaatan letak
geografi untuk menentukan kebijaksanaan.
o Cara yang digunakan untuk tujuan di atas disebut
Geostrategi

Beberapa Teori Geopolitik:


1. F. Ratzel: Bahwa negara itu ibarat organisme yang
menentukan ruang hidup yang semakin lama
semakin meningkat. Karena itu supaya dapat
survive, maka boleh ekspansi, kalau perlu adu
kekuatan dengan cara agresi.
2. R. Kjellen: Bahwa batas wilayah negara itu tidak tetap, dapat
digeser. Negara yang kuat boleh ekspansi ke negara yang lemah.
Contoh: “Britain rules the waves” (Inggrislah yang mengatur
gelombang samudera)”

3. K. Haushofer: Bahwa kekayaan alam itu pembagiannya harus


diatur. Negara yang kuat mendapat banyak, sedang negara yang
lemah harus rela menerima seadanya.

Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal


strategi perbatasan.

Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan


kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah).

 Kesimpulan: Teori geopolitik pada awalnya bersifat ekspansif,


agresif dan mengundang perang.
4. Bagi Indonesia geopolitik
berdasarkan wasantara sehingga
dinamakan Geopolitik Sarwa
Nusantara. Sifatnya berbeda,
yaitu:
a. Kedalam (inward); untuk
menciptakan persatuan dan
kesatuan
b. Keluar (outward); untuk
menciptakan perdamaian dunia.
c. tidak bersifat agresif, tidak
ekspansif.
Geopolitik Indonesia dituangkan
dalam salah satu doktrin nasional
yang disebut Wawasan
Nusantara dan politik luar negeri
bebas aktif.
KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
GEOSTRATEGI INDONESIA
 Setiap bangsa dalam mempertahankan
eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu
memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan
geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia
diterjemahkan dalam konsep Wawasan
Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa
Indonesia dirumuskan dalam konsep
Ketahanan Nasional.
KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
GEOSTRATEGI INDONESIA
 Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan. Bagi
bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional.
 Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan
mengatasi Ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan baik
langsung, tidak langsung dari dalam maupun dari luar yang
membahayakan, Integrasi, idenditas kelangsungan hidup bangsa
dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan Negara.
Contoh ancaman Militer
a.) Dari dalam negeri
- Gerakan separatisme (ingin memisahkan diri dan membuat negara baru).
- Pengrusakan lingkungan secara besar-besaran.
- Sabotase dari dalam negeri.
- Aksi terorisme dari dalam negeri.
- Konflik horizontal.
- Konflik komunal.
- Pemberontakan bersenjata.
- Aksi kekerasan dan kejahatan yang berbau SARA.
b.) Dari luar negeri
- Agresi.
- Spionase.
- Sabotase.
- Pelanggaran wilayah oleh negara lain.
- Aksi teror melalui jaringan internasional.
Contoh Ancaman Non-militer
a.) Dari dalam negeri
- Kemiskinan.
- Kebodohan.
- Keterbelakangan.
- Narkoba.
b.) Dari luar negeri
- Pengaruh arus globalisasi.
- Jaringan narkoba internasional.
- Maraknya media propaganda asing
ASAS-ASAS KETAHANAN
NASIONAL

1) Asas kesejahteraan dan keamanan


2) Asas komprehensif integral / menyeluruh
terpadu
3) Asas mawas ke dalam dan keluar (Mandiri/tapi
tidak terisolasi)
4) Asas kekeluargaan (perbedaan dijadikan
kemitraan)
PENDEKATAN ASTAGATRA
 Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan
dengan GATRA dalam ketahanan nasional Indonesia.
 Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia
dikenal dengan nama ASTAGATRA yang terdiri atas
TRIGATRA dan PANCAGATRA.
1) TRIGATRA adalah aspek alamiah yang terdiri atas
penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
2) PANCAGATRA adalah aspek sosial yang terdiri atas
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.
SISTEM PERTAHANAN SEMESTA
(SISHANTA)
Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (UU No. 3 Tahun
2002)
Hakekat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan
bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran
akan hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan
sendiri.
Tujuan pertahanan negara adalah untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dan negara dari segala
bentuk ancaman.
Sistem pertahanan Negara Indonesia adalah sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA)
artinya sistem pertahanan yang bersifat semesta, artinya sistem ini
melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional
lainnya.
Sistem pertahanan negara dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan
berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Komponen-komponen dalam SISHANKAMRATA :
1) Komponen Utama
Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
Tentang Pertahanan Negara. Komponen utama adalah TNI dan
Kepolisian RI. TNI terdiri dari AD, AL, AU sebagai alat pertahanan
negara. Tentara Nasional Indonesia bertugas untuk menanggulangi
atau menghadapi ancaman-ancaman militer.
2) Komponen cadangan
Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan
Negara, Komponen cadangan terdiri atas warga negara, sumber daya alam,
serta sarana dan prasarana nasional yang “telah disiapkan” untuk dikerahkan
melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama.
3) Komponen pendukung
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan
Negara, Komponen pendukung terdiri atas warga negara, sumber daya buatan,
serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama
dan komponen cadangan, seperti rakyat terlatih, perlawanan rakyat, keamanan
rakyat.
Pokok-pokok pertahanan dan peran warga Negara dalam pertahanan
bisa kita lihat sebagai berikut;
1.TNI sebagai komponen utama pertahanan menghadapi ancaman
militer, karena TNI merupakan tentara yang dikhususkan sebagai tameng
utama dalam menjaga keamanan kesatuan Negara Indonesia
2.POLRI sebagai komponen utama pertahanan menghadapi ancaman
tindak pidana, dimana hal ini dapat terjadi wilayah kesatuan Indonesia
3.Ekonomi dan pelaku ekonomi menghadapi ancaman moneter dan
keuangan, bukan hanya sekedar pertahanan Negara namun ketahanan
perekonomian guna keseimbangan keuangan Negara
4.Pendidik menghadapi ancaman kebodohan bangsa, karena musuh
terbesar bangsa Indonesia adalah kebodohan maka warga Negara patut
melawan kebodohan dengan menjalani pendidikan setinggi-tingginya
5.Dokter dan paramedis menghadapi ancaman wabah penyakit dan virus,
kesehatan juga perlu dipelihara bagi warga Negara indonesia
6. Budayawan menghadapi ancaman penetrasi budaya asing, dimana
menghindari hilangnya budaya jati diri Indonesia
7. Hakekat Pertahanan Negara yakni segala upaya pertahanan Negara
yang bersifat semesta didasarkan atas hak dan kewajiban sebagai
warga Negara Indonesia.
8. Tujuan Menegakkan kedaulatan Negara menjadi keutuhan wilayah
NKRI dan keselamatan bangsa Indonesia dari segala bentuk
ancaman.
9. Gerakan Pertahanan Negara dilaksanakan melalui usaha
membangun dan membina kemampuan daya tangkal Negara dan
bangsa serta menangulangi setiap ancaman
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai