Respon anak terhadap kekurangan zat gizi esensial:
Tipe 1 : Tetap tumbuh memakai cadangan tubuh konsentrasi zat gizi esensial turun fungsi tubuh akan mengalami gangguan Tipe 2 : Gagal tumbuh tubuh menghemat zat gizi esensial dan memelihara konsentrasi zat gizi tersebut dalam jaringan Defisiensi Zat Gizi Tipe I • Tanda - tanda spesifik (+)
• Contoh: defisiensi besi (Anemia), def thiamin
(Beri – beri), defisiensi niacin (Pelagra), defisiensi vit C (Scurvy) Zat-Zat Gizi Tipe I - Besi - Kobalamin - Tembaga - Folat - Mangan - Asam askorbat - Iodium - Vitamin A - Selenium - Vitamin E - Calcium - Vitamin K - Flour - Pyridoxin - Thiamin - Asam Nikotinik - Riboflavin - Vitamin D Diagnosis Defisiensi Zat Gizi Tipe I • Defisiensi zat gizi tipe I dapat dikenali melalui: – Gambaran klinis – Pengukuran konsentrasi zat gizi terkait – Pengukuran protein atau enzim yang bergantung pada ketersediaan zat gizi – Tes biokimia Defisiensi zat gizi tipe II
• Tidak terdapat tanda dan gejala yang
khas sulit dikenali • Biasanya terjadi pada konsumsi makanan yang tidak adekuat atau malnutrisi energi protein. Defisiensi zat gizi tipe II
• Gagal Tumbuh tubuh mempertahankan
cadangan nutrisi ekskresi menurun dan terjadi reduksi minimal di jaringan
• Indikator utama laju pertumbuhan
Defisiensi zat gizi tipe II
• Saat terjadi defisiensi reduksi proses-proses
tersebut individu mudah terpapar infeksi dan stres sulit mempertahankan hemostasis menyebabkan kematian Zat-zat Gizi Tipe 2 • Kalium • Natrium • Magnesium • Zinc • Fosfor • Protein Respon Tubuh Terhadap Defisiensi Zat Gizi • Tipe 1 cadangan zat gizi akan digunakan untuk fungsi jaringan dan kelebihannya akan dibuang • Tipe 2 cadangan zat gizi di tubuh dipertahankan Respon Tubuh Terhadap Defisiensi Zat Gizi Tipe 2 – asupan makanan yang kurang membuat tubuh melakukan homeostatsis dengan cara mengurangi jumlah ekskresi dan menggunakan lagi nutrisi yang ada di tubuh. – Pertumbuhan tidak terjadi selama periode tertentu tubuh mempertahankan konsentrasi nutrisi di jaringan dengan menghentikan pertumbuhan – Jika asupan makanan yang kurang berlangsung lama akan menyebabkan gagal tumbuh Respon Tubuh Terhadap Defisiensi Zat Gizi Tipe 2 • Defisiensi zat gizi tipe 2 menyebabkan balance zat gizi negatif • Walaupun zat gizi yang mengalami defisiensi tidak diketahui secara pasti, pasien harus diberikan diet yang mengandung semua zat gizi tipe 2 dalam jumlah cukup dan seimbang Respon Tubuh Terhadap Defisiensi Zat Gizi Tipe 2 • Gagal tumbuh merupakan tanda klinis yang khas kekurangan protein, zink, magnesium, fosfor, kalium Regenerasi seluler berkurang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan prevalensi penyakit menular Respon Tubuh Terhadap Defisiensi Zat Gizi Tipe 2 • Defisiensi ringan tidak muncul tanda-tanda klinis apapun • Defisiensi berat kegagalan pertumbuhan nampak secara klinis • Defisiensi yang ringan dan kronis diperkirakan akan lebih sering terjadi daripada defisiensi berat dan akut. Respon Tubuh Terhadap Defisiensi Zat Gizi Tipe 2
• Defisiensi yang ringan dan kronis Stunting
• Defisiensi yang berat dan akut Wasting Dietary Fellow Travellers • Zat Gizi tipe 2 banyak terdapat pada sumber bahan makanan (nabati maupun hewani). Namun, tidak jarang ditemukan defisiensi tipe ini dietary fellow traveller. Dietary Fellow Travellers • Sangat sulit menentukan zat gizi tipe 2 mana yang menyebabkan gagal tumbuh, namun relatif lebih mudah untuk menemukan seorang anak dengan BB terhadap TB yang rendah (perawakan pendek), yang mengalami defisiensi salah satu zat gizi ini. Efek terhadap nafsu makan • Selain gagal tumbuh, efek lain dari defisiensi zat gizi ini adalah anorexia, bisa diperbaiki apabila zat gizi tersebut terpenuhi. • Bila seorang anak mengalami defisiensi zinc diberi suplemen zinc, nafsu makannya akan pulih, dan asupan protein, energi potasium, dan lain-lain akan membaik. Strategi suplementasi • Pemberian suplemen makanan sebaiknya mencakup seluruh zat gizi tipe 2, agar suplementasi tersebut lebih efisien. Strategi suplementasi • Sebaiknya pemberian suplementasi disesuaikan dengan kebutuhan jaringan untuk mencegah kekurangan gizi dan mempercepat masa pemulihan. Strategi suplementasi • Dibutuhkan suatu cara baru yang seimbang dan rasional untuk mengatasi masalah nutrisi. Defisiensi energi • Defisiensi energi disebabkan karena anorexia (hilangnya selera makan) • Penambahan jenis makanan tidak akan memperbaiki defisiensi energi • Penyebab anoreksia (defisiensi nutrisi tipe 2) harus diidentifikasi dan dikoreksi. • Mengganti kualitas makanan lebih baik daripada menambah jumlah makanan • Asupan makanan rendah bukan penyebab utama malnutrisi • Defisiensi tipe 2 anorexia malnutrisi