Anda di halaman 1dari 20

Hariz E W

 memperkenalkan konsep dan metode asesmen bakat & kognitif


 praktek bagaimana melakukan tes bakat & kognitif
 praktek bagaimana melakukan skoring, penormaan, interpretasi
 membuat rekomendasi dari hasil asesmen bakat dan kognitif
Pertemuan Materi
ke-

1 Pengantar
2 Teori – teori Inteligensi
3–4 Simulasi dan Skoring Tes Binet
5–6 Simulasi dan Skoring Tes WAIS
7 Latihan Skoring Tes Binet dan WAIS
8 – 10 Simulasi dan Skoring Tes IST
11 Simulasi dan Skoring Tes SPM
12 – 13 Perkembangan Tes Inteligensi
14 Teori Inteligensi Modern
Pertemuan Materi
ke-

15 Definisi Bakat & Tes Bakat: Dasar dan Gunanya

16 Differential Aptitude Test (DAT)

17 Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)

18 General Aptitude Test Battery (GATB)

19 Administrasi Tes Bakat

20 – 21 Simulasi Tes Bakat

22 –24 Skoring dan Penormaan Tes Bakat


• Ceramah
• Tugas & Quiz
• Diskusi
• Praktikum
• Bersifat wajib melekat
• Dinyatakan lulus, jika:

1. Kehadiran 100 %

2. Mengumpulkan laporan mingguan dan laporan akhir

3. Tidak melanggar kode etik profesi psikologi


Perkuliahan Materi
Minggu
ke-
4 Role Play Binet /WAIS
5 Tes Binet /WAIS
6 Role Play Binet /WAIS
7 Tes Binet / WAIS
8 UTS
9 Role Play dan Penentuan Job Description
10 Tes Bakat tahap 1 dan Skoring
11 Tes bakat tahap 2 dan Skoring
12 Skoring, Penormaan, Profil tes bakat dan Rekomendasi
13 Diskusi Kelompok
PETA KONSEP ASESMEN BAKAT DAN KOGNITIF
INTELEGENSI
BAKAT &
KEPRIBADIAN

TES BAKAT TES INTELEGENSI

Memprediksi Memprediksi

KEBERHASILAN DLM
KERJA & PENDIDIKAN
UTS : 20 %
UAS : 20 %
Praktikum : 30 %
Tugas & Quiz : 30 %
Bonus keaktifan
• Psychological Testing : Anne Anastasi
• Manual book of Differential Aptitude Test
• Manual book of Flanagan Aptitude Classification Test
• Manual book of General Aptitude Test Battery
• Buku Informasi Tes dan Norma Tes
• Klasifikasi Jabatan Indonesia
• Multiple Intelligence : Howard Gardner
• Moral Intelligence : W. Damon et.al
• Successful Intelligence : R. Sternberg
• Emotional Intelligence : Daniel Goleman
• Social Intelligence : K. Albrach
• Tes Inteligensi : Saifuddin Azwar
• Datang tepat waktu (terlambat maksimal 15 menit)
• HP dan alat komunikasi di-silent-kan
• Tugas dikumpulkan sesuai jadwal (keterlambatan waktu
pengumpulan akan menyebabkan pengurangan nilai)
• Berpakaian menutup aurat, tdk ketat, sesuai aturan UII
ike_agustina@yahoo.com
08122775345

Hariz E W
email : hariz_ew@yahoo.co.id
Hp : 0852 280 720 18
 tes dari bahasa Latin “testum” = a cup, mangkok
atau cawan untuk memeriksa logam atau untuk
menentukan mutu.
 Dalam bahasa Inggris = test.
 Dalam kehidupan sehari-hari tes = percobaan,
ujian, atau pemeriksaan.

 Dalam hubungannya dengan psikologi tes, berarti


rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan,
latihan-latihan untuk menentukan tingkat
pengetahuan, kemampuan, bakat atau kualifikasi
seseorang.
 Lebih singkat dikatakan sebagai ujian untuk
mengukur atau menilai hasil kerja (performance),
kapabilitas dan sifat seseorang.
 Anastasi (1971) mengemukakan : “A Psychological test is
essentially an objective and standardized measure a
sample behavior”
 Pada dasarnya tes psikologi merupakan kumpulan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, dan/atau
tugas-tugas yang harus dikerjakan yang akan memberikan
informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan
dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan atau cara
subjek melakukan tugas-tugas tersebut.
• Psikotes berarti percobaan, pengujian atau pemerikasaan
mengenai satu atau beberapa segi kehidupan kejiwaan
seseorang, karena ujian maka seseorang bisa lulus atau
tidak.
• Istilah psikotes ini justru kurang populer di kalangan
psikolog, sebab istilah ini seolah-olah menjadikan testee
sebagai objek atau testernya punya kedudukan lebih tinggi
dari testeenya.
• Di samping itu, psikotes pada umumnya dianggap terbatas
pada tes kecerdasan (tes IQ), tes bakat dan minat.
Sedangkan pemeriksaan psikologis lebih luas
pengertiannya.
 Pemeriksaan psikologis merupakan usaha untuk
mengukur kapasitas seseorang guna memperoleh
gambaran ketrampilan dalam hubungan dengan
pekerjaan, melihat pola perilaku yang dapat diterima
masyarakat sekitar serta menilai kapasitas produktivitas
seseorang dalam pendidikan, kehidupan kerja, kehidupan
sosial, dan sebagainya.
 Untuk melakukan pemeriksaan psikologis dapat dengan
alat bantu maupun tidak. Alat hanya bersifat sebagai alat
bantu.
 Pemeriksaan psikologis akan disebut baik bila memiliki
nilai diagnostik yang tepat. Fungsi pemeriksaan psikologis
deskriptif (menguraikan) dan prediktif (meramalkan).
 Pemeriksaan psikologis dikatakan baik bila: adanya
alasan-alasan pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, dan
menggunakan cara-cara yang bisa
dipertanggungjawabkan.
 Alat-alat yang digunakan haruslah memiliki sifat objektif
dan persyaratan utama yaitu valid (sahih), reliabel (handal)
dan distandarisasikan
 Keterbatasan Pemeriksaan psikologis : Familiaritas, bias
dalam menjawab soal
Alat-alat pemerikasaan psikologis dari sisi penggunaan, dibedakan atas:

 Berdasarkan tingkat usia :  Berdasarkan bidang tugas (pekerjaan) :


1. tes untuk anak-anak 1. Tes untuk bidang pendidikan
2. tes untuk orang dewasa 2. Bidang perusahaan
3. Militer
 Berdasarkan waktu 4. dan sebagainya
1. Speed test
2. Power test
 Berdasarkan aspek yang diukur
1. tes kecerdasan (tes inteligensi, tes
 Berdasarkan cara penyajian : kemampuan umum)
1. Tes individual 2. tes bakat
2. Tes kelompok/klasikal 3. tes kepribadian
4. tes minat
Buatlah ringkasan mengenai:
1. Definisi inteligensi dari beberapa tokoh psikologi
2. Bagaimana inteligensi tersebut diukur
3. Karakteristik orang-orang dengan tingkat inteligensi yang
tinggi

Tugas diketik maksimal 2 halaman kuarto dengan


mencantumkan sumber referensi secara jelas dan dikumpulkan
pada kuliah pertemuan kedua

Anda mungkin juga menyukai