Presentation 1
Presentation 1
Rival
New Entrant Potential power :
New 1. Industri multifinance dan perbankan
Entrant memiliki barier to entry yang tinggi
dikarenakan industri ini diawasi dan diatur
secara ketat oleh OJK.
2. Untuk menggarap customer korporasi seperti
ORIX, dibutuhkan kemampuan marketing
yang khusus, reputasi yang baik, dan
kapabilitas untuk menjaga hubungan jangka
panjang, berbeda dengan cara leasing B to C
yang tidak ada maintain relationship dengan
customer.
3. Ancaman pemain baru adalah dari
perusahaan-perusahaan leasing B to C yang
mulai menggarap kearah B to B seperti BCA
Finance, ACC, dan Adira.
Buyer power :
Buyer 1. 60% portfolio ORIX Indonesia adalah dengan
perusahaan coal mining dan oil and gas.
Sementara perusahaan ini sangat bergantung
pada harga komoditas mereka untuk
berinvestasi aset tetap atau tidak.
Target customer dari ORIX adalah 2. Saat ini proyek proyek strategis banyak
perusahaan korporasi yang digarap oleh BUMN, sehingga mereduksi
membutuhkan pembiayaan untuk pangsa pasar ORIX, perusahaan BUMN pada
mesin produksi, alat-alat umumnya diarahkan untuk mengambil kredit
produksi, kendaraan komersial, ke bank BUMN daripada kepada leasing
peralatan IT, dan juga kendaraan swasta atau asing.
operasional karyawan. 3. Iklim investasi dan perekonomian Indonesia
yang baik membuat jumlah potensi buyer
ORIX semakin banyak.
4. Relasi dan kerjasama antar sesama
perusahaan Jepang menjadi kekuatan sendiri
bagi ORIX untuk menjaga price sensitivity
dengan perusahaan-perusahaan Jepang agar
tetap memilih ORIX.
Substitution
Substution power :
1. Saat ini fintech peer-to-peer lending mulai
menggarap pasar Business to Business dan
hal ini akan bisa menjadi substitution bagi
para customer ORIX.
2. Fintech dapat menawarkan proses yang lebih
cepat dengan bantuan tekonologi mereka.
3. Industri fintech peer-to-peer sendiri saat ini
bertumbuh sangat cepat meskipun
kebanyakan target customer-nya masih
consumer finance (retail).