KRAEPLIN
TES KRAEPLIN
A. ASPEK YANG DIUKUR
1.Kecepatan Kerja (Panker)
2.Ketelitian Kerja (Tianker)
3.Keajegan Kerja (Janker)
4.Ketahanan Kerja (Hanker)
B. TUJUAN :
semua job (pekerjaan) yang perlu 4 aspek di
atas
TES KRAEPLIN
C. WAKTU :
1. Isi identitas : 4’
2. Petunjuk : 2’
3. Latihan : 1’ ; mengerjakan soal ; 12’30”
TES KRAEPLIN
D. Lain-lain
1. Setiap deret diberi waktu 15 detik dan setiap 15
detik ada aba-aba untuk segera pindah
mengerjakan deret yang berikutnya, sampai 50
kali pindah deret.
2. Tes berwujud angka-angka sederhana 1 – 9,
terdiri dari 50 deret/lajur, dan 27 baris.
3. Instruksi : “Anda diminta untuk menjumlahkan
angka-angka secara berurutan dari bawah ke atas
untuk dua angka yang berdekatan tanpa ada
angka yang dilewati”.
SKORING TES KRAEPLIN
9 9 81 -0,52 4,68
8 8 64 -1,52 12,16
7 2 14 -2,52 5,04
6 2 12 -3,52 7,04
Σ 50 476 57,84
kecepatan kerja (PANKER)
Kecepatan = ΣfX : 50
ketelitian kerja (TIANKER)
Av. Dev.
f.d
N
(Ket : d = deviasi skor dari mean dalam harga mutlak)
SKORING TES KRAEPLIN
Av. Dev.
f.d (Ket : d = deviasi skor dari mean dalam harga mutlak)
N
9. Skor ketahanan kerja (HANKER) dapat dilihat dari grafik, atau membuat
persamaan garis linear.
10. Skor yang diperoleh pada no 6, 7, 8, dan 9 dikonsultasi dengan norma
yang berlaku
NORMA TES KRAEPLIN
Norma yang tersedia di FPSI-UGM merupakan
hasil adaptasi dari beberapa penelitian :
1.Sukarti, dkk (1975) menyusun norma berdasar
kelompok usia subjek mulai dari 15 – 44 tahun.
Jarak usia terbagi jadi 6 kelompok dengan
interval 4. jumlah subjek = 284
2.Nuryati Atamimi (1981) membakukan norma
untuk sarjana. Jumlah subjek 238.
Sejarah tes kraepelin
- Tes kraepelin diciptakan oleh seorang
psikiater jerman bernama Emilie kraepelin
pada tahun 1856 – 1926