ANEMIA
Kelompok 1 :
1. ADE KARTIKA
2. DWI OKTAVIA
LUMBANTORUAN
3. NIAT KURNIAWATY
ZANDROTO
4. HOTNI SARA SIMORANGKIR
5. SARIPUDDIN
6. YORINIAS
DEFENISI
• rendahnya hitungan sel darah merah, kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.
No Jenis kelamin/ usia Kadar
hemoglobin
1 laki-laki Hb <13gr/dl
2 perempuan dewasa tidak hamil Hb <12gr/dl
3 Perempuan Hb <11gr/dl
4 Anak usia 6-14 tahun Hb <12gr/dl
5 Anak usia 6 bulan-6 tahun Hb <11gr/dl
Jenis – jenis anemia, yaitu :
1. Anemia pernisiosa
defisiensi Vit B12 Atrofi lambung.
2. Anemia megaloblastik
defisiensi Vit B12 dan asam folat kelaianan pada proses
sel darah merah.
3. Anemia hemolitik/ Penyakit sel sabit
penyakit keturunan ( sel darah merah yang mudah hancur )
4. Anemia aplastik
gangguan pada sel – sel induk sumsung tulang.
ETIOLOGI
Pengkajian :
• Identitas Anak
– Nama : An. N
– Diagnosa medis : Thalasemia
– Riwayat keperawatan
• Riwayat keperawatan sekarang
• Keluhan utama
– Saat MRS : pucat dan badan tampak kuning.
– Saat Pengkajian : pucat dan badan tampak kuning.
• Riwayat penyakit saat ini
– Pemeriksaan fisik tanda vital suhu 37,3 C, HR 90 kali/Menit,
RR 25 kali/Menit, konjungtiva anemis, sclera ikterus, bibir
pucat, hepar teraba 3 jari dibawah arcus costa dan lien teraba
di skufner III, peningkatan JVP (+), edema pada ekstremitas
bawah. Hasil pemeriksaan diagnostic WBC 7,3 HB 5,6 gr/dl
RBC 175. Billirubin total 8,9 mg%, Billirubin direk 1,9 mg
%, Bilirubin indirek 7,9 mg%, trombosit 195.000. Pasien
didiagnosis thalasemia.
• Riwayat penyakit terdahulu
– Pucat dan badan tampak kuning sejak 8 hari yang lalu, lemas,
cepat lelah, mual, nafsu makan menurun, nyeri perut dan
berat badan menurun. 1 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit,
punggung pasien gatal-gatal. 1 tahun yang lalu pasien pernah
melakukan transfuse darah karena anemia
• Riwayat Nutrisi
– Anoreksia dan penurunan berat badan.
• Pengkajian Fisik
– Inspeksi : klien pucat dan badan tampak kuning serta lemas,
konjungtiva anemis, sclera ikterus, bibir pucat, peningkatan
JVP dan edema pada ekstremitas bawah.
– Palpasi : peningkatan JVP.
• Aktivitas/istirahat
– Lemas, kelelahan, anoreksia, pucat.
• Pernafasan :
– Bentuk dada simetris kiri dan kanan
– Sesak dan RR 25 x/menit
– Alat bantu pernafasan tidak ada
• Kardiovaskuler
– Irama jantung cepat
• Abdomen
– Hepar teraba 3 jari dibawah arcus costa dan lien teraba di
skufner III (hepatomegali )
• Pemeriksaan penunjang
– WBC : 7,3
– HB : 5,6 gr/dl
– RBC : 175
– Billirubin total : 8,9 mg%,
– Billirubin direk : 1,9 mg%,
– Bilirubin indirek : 7,9 mg%,
– Trombosit : 195.000.
Mekanisme tanda dan gejala pada kasus
diatas
• anak mengalami talasemia yang diakibatkan oleh produksi
rantai beta terganggu, sehingga mengakibatkan penurunan
kadar Hb dan peningkatan rantai globin. Yang tidak
dipakai karna tidak ada pasangannya dan akan mengendap
pada dinding eritrosit yang menyebabkan eritropoesis
tidak efektif dan mengakibatkan anemia. Eritopoesis pada
sumsum tulang sangat cepat sehingga masa hidup eritrosit
memendek. Gejala yang tampak pada talasemia mayor
yaitu lemah, pucat, jaundice, ikterik, pembesaran pada
limpa dan hati, jantung bekerja lebih keras karena oksigen
yang dibawa hemoglobin kurang sehingga mengakibatkan
jantung cepat lelah.
Masalah keperawatan utama pada kasus
diatas