Anda di halaman 1dari 22

MINI PROJECT

GAMBARAN PRILAKU MEROKOK DAN


KEBIASAAN ISTIRAHAT PADA PASIEN
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KUTOWINANGUN KEBUMEN

Disusun Oleh:
dr. Haris Pratama Hadianto
 
Dokter Pendamping :
dr. Eko Budiyanto, M.Kes

PUSKESMAS KUTOWINANGUN KEBUMEN, JAWA TENGAH


PERIODE SEPTEMBER 2018– JANUARI 2019
 
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR
LATARBELAKANG
BELAKANG
  
Hipertensi
Hipertensi adalah
adalah penyakit
penyakit yang
yang terjadi
terjadi akibat
akibatpeningkatan
peningkatantekanan
tekanan
darah.
darah. Yang
Yang dapat
dapat diklasifikasikan
diklasifikasikan menjadi
menjadi 22 jenis
jenis yaitu
yaitu hipertensi
hipertensi primer
primer
atau
atauesensial
esensialyang
yang penyebabnya
penyebabnya tidak
tidak diketahui
diketahui dan
dan hipertensi
hipertensisekunder
sekunder
yang
yang dapat
dapat disebabkan
disebabkan oleh
oleh penyakit
penyakit ginjal,
ginjal, penyakit
penyakit endokrin,
endokrin, penyakit
penyakit
jantung,
jantung, gangguan
gangguan ginjal,
ginjal, dll.
dll. Hipertensi
Hipertensi seringkali
seringkali tidak
tidak menimbulkan
menimbulkan
gejala,
gejala, sementara
sementara tekanan
tekanan darah
darah yang
yang terus-menerus
terus-menerus tinggi
tinggi dalam
dalam jangka
jangka
waktu
waktu lama
lama dapat
dapat menimbulkan
menimbulkan komplikasi.
komplikasi. Oleh
Oleh karena
karena itu,
itu, hipertensi
hipertensi
perlu
perludideteksi
dideteksidini
diniyaitu
yaitudengan
denganpemeriksaan
pemeriksaantekanan
tekanandarah
darahsecara
secaraberkala.
berkala.
RUMUSAN MASALAH
 
Hipertensi seperti yang telah kita ketahui dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Selain karena
keturunan, umur dan jenis kelamin, faktor lingkungan seperti stress psikososial, obesitas, kurang
olahraga dan konsumsi alkohol dan garam juga berhubungan terhadap timbulnya hipertensi esensial.
Oleh karenanya melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
berkisar:
1. Bagaimana karakteristik masyarakat di puskesmas Kutowinangun yang menderita hipertensi?
2. Bagaimana karakteristik faktor resiko aktivitas fisik dan pola makan terhadap hipertensi pada
masyarakat puskesmas Kutowinangun?
3. Bagaimana karakteristik faktor resiko istirahat dan merokok terhadap hipertensi pada masyarakat
puskesmas Kutowinangun?
4. Bagaimana tingkat kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di puskesmas Kutowinangun?
5. Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat puskesmas Kutowinangun terhadap hipertensi?
TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Menggambarkan karakteristik penderita hipertensi di puskesmas Kutowinangun

2 Tujuan Khusus
 Menggambarkan karakteristik masyarakat di puskesmas Kutowinangun yang menderita
hipertensi
 Menggambarkan karakteristik faktor resiko aktivitas fisik dan pola makan terhadap hipertensi
pada masyarakat puskesmas Kutowinangun
 Menggambarkan karakteristik faktor resiko istirahat dan merokok terhadap hipertensi pada
masyarakat puskesmas Kutowinangun
 Menggambarkan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di puskesmas
Kutowinangun
 Menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat puskesmas Kutowinangun terhadap
hipertensi
MANFAAT
MANFAATPENELITIAN
PENELITIAN

•• Manfaat
Manfaatpenelitian
penelitiandapat
dapatdiidentifikasikan
diidentifikasikansebagai
sebagaiberikut
berikut: :
•• Mengetahui
Mengetahuikarakteristik
karakteristikdan
danfaktor
faktoryang
yangberhubungan
berhubungandengan
denganhipertensi
hipertensipada
pada
masyarakat
masyarakatpenderita
penderitahipertensi
hipertensidi
diKecamatan
KecamatanKutowinangun
Kutowinangun
•• Hasil
Hasil penelitian
penelitian ini
ini bertujuan
bertujuan untuk
untuk menerapakan
menerapakan strategi
strategi praktis
praktis dalam
dalam
menurunkan
menurunkanangka
angkamorbiditas
morbiditashipertensi
hipertensidi
diKecamatan
KecamatanKutowinangun
Kutowinangun
•• Menambah
Menambah pengetahuan
pengetahuan dan
dan pengalaman
pengalaman sebagai
sebagai dokter
dokter internship
internship dalam
dalam
melakukan
melakukanmetodologi
metodologipenelitian
penelitian
•• Memenuhi
Memenuhitugas
tugasmini-project
mini-projectprogram
programinternsip
internsipdokter
dokter
  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI

DEFINISI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama) di
dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah
tinggi.1
ETIOLOGI

Penyebab hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :1-4,7


Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui.
Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer,
seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih
90% penderita hipertensi tergolong hipertensi primer sedangkan 10% tergolong
hipertensi sekunder.
 
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui. Pada
sekitar 5 - 10 % penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1 -
2 %, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya
penyakit kelenjar adrenal / hiperaldosteronisme, penggunaan pil KB).
KLASIFIKASI
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO

Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)

Optimal < 120 < 80

Normal < 130 < 85


Tingkat 1 (hipertensi
140-159 90-99
ringan)
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi
160-179 100-109
sedang)

Tingkat 3 (hipertensi
≥ 180 ≥ 110
berat)
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90
KEPATUHAN

DEFINISI

Kepatuhan terhadap pengobatan didefinisikan sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai

dengan instruksi yang diberikan oleh tenaga medis mengenai penyakit dan

pengobatannya. Tingkat kepatuhan untuk setiap pasien biasanya digambarkan sebagai

presentase jumlah obat yang diminum setiap harinya dan waktu minum obat dalam jangka

waktu tertentu.18
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KEPATUHAN

Kepatuhan pasien terhadap pengobatannya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,


meliputi:
 Faktor Demografi
 Faktor demografi seperti suku, status ekonomi, dan tingkat pendidikan yang
rendah dikaitkan dengan kepatuhan yang rendah terhadap regimen
pengobatan.18
 Faktor Psikologi :Faktor psikologi juga dikaitkan dengan kepatuhan terhadap
regimen pengobatan. Kepercayaan terhadap pengobatan dapat meningkatkan
kepatuhan. Sedangkan factor psikologi, seperti depresi, cemas, dan ganguan
makan yang dialami pasien dikaitkan dengan ketidakpatuhan.18
 Faktor Sosial
antara anggota keluarga dan masyarakat juga berperan penting dalam pengelolaan
penyakit. Penelitian menunjukan bahwa pasien dengan tingkat masalah atau konflik
yang rendah dan pasien yang mendapat dukungan dan memiliki komunikasi yang baik
antara keluarga atau masyarakatnya cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang lebih
baik. Dukungan sosial juga dapat menurunkan rasa depresi atau stress bagi penderita.18
 Faktor Penyakit kronik yang diderita pasien dan efek samping obat yang terjadi pada
pasien dapat meningkatkan ketidakpatuhan pada pasien.18
 Faktor Komunikasi yang rendah dan kurangnya waktu yang dimiliki tenaga
kesehatan, seperti dokter, menyebabkan penyampaian informasi yang kurang
sehingga pasien tidak cukup mengerti dan paham akan pentingnya pengobatan.
Keterbatasan tenaga kesehatan lain, waktu dan keahlian juga berpengaruh terhadap
pemahaman pasien mengenai penggunaan obat sehingga cenderung meningkatkan
ketidakpatuhan pasien.18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 JENIS PENELITIAN
Pada penelitian ini, kami menggunakan metode deskriptif

III.2 RUANG LINGKUP KERJA


Tempat : Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
Waktu : Desember 2018

III.3 POPULASI DAN SAMPEL


Populasi : Populasi yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah masyarakat yang
datang ke Puskesmas Kutowinangun dan posyandu lansia
Sampel : Pengambilan sampel secara consecutive random sampling yaitu pengambilan sampel
dilakukan sedemikian rupa sampai memenuhi jumlah sampel penelitian.
III.4 CARA PENGUMPULAN DATA
Pada penelitian ini, kami mengumpulkan data dengan cara :
Primer: Peneliti mendapatkan data secara langsung dari sumbernya (responden) dengan
wawancara berdasarkan kuesioner
Sekunder : Peneliti mendapatkan data dari sumber yang sudah tersedia (data dari Puskesmas)
 
IV.5 INSTRUMEN PENELITIAN
Pada penelitian ini, kami mengumpulkan data instrumen berupa kuesioner (daftar pertanyaan)
7. PROSEDUR PENELITIAN
 Pengambilan data melalui pengisian kuisioner, baik dilakukan
secara mandiri oleh pasien maupun dengan metode terpimpin
 Pengambilan data rekam medis mengenai hasil pemeriksaan
tekanan darah dan penyakit yang dialami oleh pasien sebagai
komplikasi dari hipertensi
 Pengumpulan dan pengolahan data dengan menggunakan
Microsoft Excel
 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan karakteristik hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di puskesmas
kutowinangun diperoleh responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan.

Tabel. Karakteristik sampel penelitian


Berdasarkan data usia, responden terbanyak berada pada rentang usia <60 tahun berjumlah 22 orang dengan presentase 44%.

Umur <41 tahun 3 6%


41-50 tahun 5 10%
51-60 tahun 20 40%
>60 tahun 22 44%
TOTAL 50 100%
Berdasarkan jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan berjumlah 38 orang dengan
presentasi 76 %. Sedangkan laki – laki berjumlah 12 0rang dengan presentasi 24%.
Berdasarkan pendidikan terakhir responden yang terbanyak adalah SD berjumlah 34 orang dengan
presentasi 68%. Sementara berdasarkan pekerjaan, responden terbanyak bekerja sebagai ibu rumah
tangga berjumlah 32 orang dengan presentase 64%.

Jenis Kelamin Laki-laki 12 24%


Perempuan 38 76%
TOTAL 50 100%

Tingkat Pendidikan TidakSekolah 4 8%


SD/Sederajat 34 68%
SMP/ Sederajat 8 16%
SMA/ Sederajat 4 8%
Akademi/Universitas 0 0%
TOTAL 50 100%
Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak bekerja lain – lain (ibu rumah tangga) berjumlah 18 orang
dengan presentasi 36%.

Pekerjaan PNS/Polri/TNI/pensiunan 0 0%
Swasta 2 4%
Pedagang 7 14%
Petani 16 32%
Buruh 7 14%
Lain2 18 36%
TOTAL 50 100%

Berdasarkan riwayat penyakit , RPK> RPD dengan presentasi 17 orang terkena Hipertensi dengan presentase

Riwayat Penyakit Dahulu Stroke 0 0%


Jantung 2 4%
Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi 17 34%
Stroke 2 4%
Jantung 3 6%
PEMBAHASAN
PEMBAHASANTINGKAT
TINGKATKEPATUHAN
KEPATUHANPENGGUNAAN
PENGGUNAANOBAT OBATHIPERTENSI
HIPERTENSI
Tingkat
Tingkatkepatuhan
kepatuhanpenggunaan
penggunaan obat
obatanti
antihipertensi
hipertensipada
padapenderita
penderitahipertensi
hipertensidinilai
dinilai
berdasarkan
berdasarkankuesioner
kuesioner yang
yangterdiri
terdiridari
dari88pertanyaan
pertanyaandengan
dengannilai
nilai0-8.
0-8.

Tabel6.6.menunjukkan
Tabel menunjukkanpenggunaan
penggunaanobat
obatpasien
pasienhipertensi.
hipertensi.Ketidakpatuhan
Ketidakpatuhanpasien
pasienyang
yang
disebabkan
disebabkanoleh
olehgejala
gejalapenyakit
penyakityang
yangberkurang
berkurangserta
sertaberhenti
berhentiminum
minumobat
obatdengan
dengan
presentase
presentase90%.
90%.Sedangkan
Sedangkankepatuhan
kepatuhanmengurangi
mengurangiatau
atauberhenti
berhentiminum
minumobat
obattanpa
tanpa
memberitahu
memberitahudokter
dokterdengan
denganpresentase
presentase88%,
88%,untuk
untukpasien
pasienmerasa
merasakesulitan
kesulitanuntuk
untuk
mengingat
mengingatobat
obatyang
yangharus
harusdi
diminum
minumdengan
denganpresentase
presentase84%.
84%.Sedangkan
Sedangkan
ketidakpatuhan
ketidakpatuhanlupa
lupaminum
minumobatobatdengan
denganpresentase
presentase78%.
78%.Dan
Danketidakpatuhan
ketidakpatuhan
dikarenakan
dikarenakanpasien
pasientidak
tidakmeminum
meminumobat
obatpada
padasuatu
suatuhari
haridalam
dalam22minggu
mingguterakhir
terakhir
adalah
adalah70%.ketidakpatuhan
70%.ketidakpatuhanminum
minumobat
obatsetiap
setiaphari
harimerupakan
merupakanyang
yangtidak
tidaknyaman
nyamanbagi
bagi
sebagian
sebagianorang
orangdan
danmerasa
merasaterganggu
terganggudengan
denganrencana
rencanapengobatan
pengobatandengan
denganpresentase
presentase
60%.
60%.Ketidakpatuhan
Ketidakpatuhanjika
jikasedang
sedangberpergian
berpergianatau
ataukeluar
keluarrumah
rumahdalam
dalamwaktu
waktuyg
ygcukup
cukup
lama
lamadengan
denganpresentasi
presentasi52%.
52%.Serta
Sertaketidakpatuhan
ketidakpatuhanminum
minumsemua
semuaobat
obatkemarin
kemarindengen
dengen
presentase
presentase46%..
46%..
Ya Tidak
1 Apakah terkadang anda lupa 39 (78%) 11 (22%)

minum obat-obatan yang seharusnya anda minum?


2 Seseorang kadang-kadang lupa minum obat karena suatu alasan selain lupa. 35 (70%) 15 (30%)

Coba diingat dalam dua minggu terakhir apakah anda tidak minum obat?

3 Apakah anda pernah mengurangi atau berhenti minum obat tanpa memberi 44 (88%) 6 (12%)
tahu dokter?

4 Jika anda sedang bepergian atau keluar rumah dalam waktu yang cukup lama 26 (52%) 24 (48%)

apakah anda pernah lupa membawa obat yang harus di minum?

5 Apakah anda minum semua obat kemarin? 23 (46%) 27 (54%)

6 Jika anda sudah merasa sudah baikan, dan gejala penyakit anda berkurang 45 (90%) 5 (10%)

apakah anda pernah berhenti untuk minum obat?

7 Minum obat setiap hari merupakan hal yang tidak nyaman bagi sebagian 30 (60%) 20 (40%)
orang.

Apakah anda merasa terganggu dengan rencana pengobatan yang anda


dapatkan?
8 Apakah anda merasa kesulitan untuk mengingat semua obat yang harus anda 42 (84%) 8 (16%)
minum?
120%

100%

80%

60% Column1
Ya
40%

20%

0%
1 2 3 4 5 6 7 8
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
 
 
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa
sebagian besar tingkat kepatuhan penggunaan obat anti hipertensi pada pasien
hipertensi di wilayah puskesmas kutowinangun kabupaten kebumen masih
rendah, yaitu sebanyak 50%.

SARAN
Untuk mendapatkan hal yang lebih baik di kemudian hari, sebaiknya perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
dapat meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat melalui penyuluhan di
posyandu lansia agar pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi semakin
bertambah.
Meningkatkan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
memeriksakan tekanan darah secara berkala puskesmas terdekat.
Mempertahankan serta meningkatkan edukasi pasien hipertensi secara
personal pada saat melakukan pemeriksaan.
Dapat dilaksanakan penelitian lanjutan dengan desain penelitian yang lebih
baik untuk mengetahui penyebab tingkat kepatuhan yang rendah
Sekian
Sekian Dan
Dan Terimakasih......
Terimakasih......

Anda mungkin juga menyukai