Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan nasional.
Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara.
Mahasiswa a kebijakan dan kewenangan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota.
Tujuan Khusus
– Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah perencanaan strategi bidang kesehatan.
– Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah kebijakan pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
– Mahasiswa mengerti tentang pokok, unggulan maupun spesifik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara.
– Mahasiswa mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan.
BAB II
KEPENDUDUKAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, KEADAAN
LINGKUNGAN, KEADAAN PERILAKU DAN DERAJAT
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
1. KEPENDUDUKAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Berada di bagian barat Indonesia, 10 – 40 Lintang Utara dan 980 – 1000 Bujur Timur,
Luas daratan 72.981,23 km2
Berdasarkan luas daerah - Luas daerah terbesar wilayah Kabupaten Langkat yaitu 6.262,00 km2
menurut kabupaten/kota di atau sekitar 8,58% dari total luas wilayah Sumatera Utara.
Sumatera Utara : - Luas daerah terkecil wilayah Kota Tebing Tinggi yang hanya seluas
31,00 km2 atau sekitar 0,04% dari total luas wilayah Sumatera Utara.
Sex Ratio - Laki-laki < perempuan dengan sex ratio sebesar 99,60
- rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga
3. KEADAAN LINGKUNGAN
Rumah Sehat :
– Tahun 2017 total rumah yang memenuhi syarat kesehatan sampai dengan
akhir 2017 (termasuk yang telah memenuhi syarat pada tahun 2016) adalah
sebesar 2.391.328 unit (73,81%).
Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap Air Minum :
- - Air isi ulang (32,24%)
- - Sumur bor/pompa sebesar (19,42%)
- - Ledeng sebesar (13,58%)
- - Mata air (8,27%)
- - Air kemasan bermerek 3,51%
- - Serta masih terdapat 4,13 % penduduk yang memperoleh air minumnya bersumber dari
permukaan dan air hujan
Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Kotoran/Tinja :
Berdasarkan Susenas 2017 SPAL 83,69%, lubang tanah/pantai/tanah lapang/kebun sebesar
10,39%, kolam/sawah/sungai/danau/laut sebesar 4,46%, dan lainnya sebesar 1,47%.
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM):
Tahun 2017 16.026 unit (bertambah sebanyak 114 unit dari tahun 2016), dimana 10.615 unit
diantaranya (66,23%) telah memenuhi syarat kesehatan
4. KEADAAN PERILAKU MANUSIA
Keadaan Perilaku :
Penilaian RT ber-PHBS baik 6 indikator dari 10 indikator PHBS RT yang mempunyai balita dan 5 indikator untuk tidak punya balita
Tahun 2015 menjadi 23,08% di tahun 2016, serta meningkat lagi menjadi 27,25% di tahun 2017. Namun kalau dilihat jumlah rumah tangga
yang sudah dipantau sampai dengan tahun 2017, baru 49,22% saja dari total rumah tangga yang ada di Sumatera Utara.
5. DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian Bayi (AKB) :
- Berdasarkan laporan profil kesehatan kab/kota tahun 2017 (lampiran tabel 4), dari 296.443 bayi lahir hidup, jumlah bayi yang
meninggal sebelum mencapai ulang tahun yang pertama berjumlah 771 bayi.
AKABA Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2017 sebesar 8/1.000 KH.
Angka Kematian Ibu (AKI):
- Berdasarkan SDKI AKI di Sumatera Utara adalah sebesar 85/100.000 KH.
Morbiditas (Angka Kesakitan) :
Diare :
- Pada tahun 2017, diperkiraan terdapat 180.777 kasus diare yang ditemukan dan ditangani, atau sebear 23,45% dari target penemuan kasus.
- Kasus diare tertinggi kabupaten/kota yaitu Kabupaten Samosir (58,87%), Kota Sibolga (50,80%), dan Kabupaten Padang Lawas Utara
(47,69%).
• Pneumonia :
- Tahun 2017 Terdapat 142.153 kasus pneumonia.
TB Paru :
- Tahun 2017 diperoleh angka Case Notification Rate/CNR (kasus baru) TB Paru BTA (+) di Sumatera Utara sebesar
104,3 per 100.000.
- Pencapaian tertinggi CNR diperoleh Kota Sibolga sebesar 192/100.000 penduduk, diikuti Kabupaten Mandailing Natal
187/100.000 penduduk dan Kabupaten Nias sebesar 174/100.000 penduduk.
- Pencapaian CNR terendah diperoleh Kota Binjai sebesar 22/100.000, diikuti Kabupaten Padang Lawas sebesar
37/100.000 penduduk dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan sebesar 40/100.000.
Acute Flaccid Paralyses (AFP) :
- Tahun 2017 Jumlah kasus AFP (Non Polio) yang ditemukan berjumlah 85 kasus dari 4.283.795 jiwa anak berumur < 15
tahun.
HIV/AIDS :
- Tahun 2017 Penambahan kasus baru HIV, yaitu dari 1.352 kasus pada tahun 2016 menjadi 2.211 kasus.
- 3 Kabupaten/Kota dengan penderita baru HIV/AIDS Kota Medan dengan 1.333 kasus HIV (atau sekitar 60,29% dari total
kasus di Sumatera Utara), Kabupaten Deli Serdang dengan 177 kasus (8,01%), dan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan
152 kasus (6,87 %).
Kusta : Berdasarkan data tahun 2017 diketahui bahwa terdapat 151 penderita kasus baru kusta.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
- tahun 2016 Pada tahun 2017, dilaporkan bahwa jumlah seluruh kasus DBD di Sumatera Utara
sebanyak 5.454 kasus
- Angka kematian atau case fatality rate (CFR) DBD tahun 2017 adalah sebesar 0,51%
Filariasis
jumlah kasus baru filariasis dilaporkan sebanyak 18 kasus, lebih rendah daripada tahun 2016 dan
2015 yaitu masing-masing 30 dan 44 kasus baru. Total jumlah kasus filariasis yang tercatat tahun 2017
adalah sebanyak 152 kasus dan angka kesakitan penduduk akibat filariasis dikonversikan sebesar 1,10 per
100.000 penduduk
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
STRUKTUR ORGANISASI
– Kepala Dinas
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
– Sekretaris - Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional
- Sub Bagian Umum
- Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
- Sub Bagian Keuangan - Seksi Akreditasi dan Jaminan Kesehatan
- Sub Bagian Program Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
-Seksi Kefarmasian
– Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat -Seksi Alat Kesehatan dan PKRT
- Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi -Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Unit Pelaksana Teknis Dinas
- Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat –Rumah Sakit Kesehatan Indra Masyarakat
- SeksiKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja –Rumah Sakit Kesehatan Paru Masyarakat
–UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
– Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
–UPT Pelatihan Kesehatan
- Seksi Surveilans dan Imunisasi –UPT Provincial Training Center Kesehatan Masyarakat
–UPT Rumah Sakit Kusta Lausimomo
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
–UPT Pelayanan Ambulan dan Pengaduan Masyarakat
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Kelompok Jabatan Fungsional
Menular
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN
KOTA MEDAN
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan
•Kepala Dinas
•Sekretaris
- Sub Bagian Umum
- Sub Bagian Keuangan Dan Perlengkapan
- Sub Bagian Penyusunan Program
•Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
- Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
- Seksi Kesehatan Rujukan
- Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
•Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Seksi Surveilans dan Imunisasi
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
- Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
•Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
- Seksi Kesehatan Keuarga dan Gizi
- Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
- Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
•Kepala Bidang Suber Daya Kesehatan:
- Seksi Kefarmasian
- Seksi Alat Kesehatan
- Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
•Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas (UPTD)
•Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana
BAB V BAB V
IMPLEMENTASI PROGRAM
(ORIENTASI DI PUSKESMAS
SENTOSA BARU)
PUSKESMAS
– PENGERTIAN
– TUJUAN
– Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
– Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
PUSKESMAS SENTOSA
BARU
– Terletak di Jalan Sentosa Baru No. 22, Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan
Medan Perjuangan, Medan, Provinsi Sumatera Utara
– Melayani 9 Kelurahan
– Kelurahan Pahlawan
Sidorame Barat II
9.492 2.015 9 0,43 Ha 4.786 11.858
Sidorame Timur
10.345 2.606 15 0,5 Ha 5.194 5.151
BAYI, 2972
BATITA, 11444
1. Bayi : 1,99 %
PUS, 25262
2. Batita : 7,70 %
3. Balita : 10,60 % BALITA, 15753
4. Bumil : 2,19 %
5. Bulin : 2,10 %
6. Bufas : 2,10 % WUS, 16925
7. WUS : 11,34 %
8. PUS : 16,99 %
BUMIL, 3269
BUFAS, 3121 BULIN, 3121
DATA KESEHATAN
Daftar 10 penyakit terbesar yang terdapat di
Puskesmas Sentosa Baru
Rheumatik, 2137
Gingivitis, 1284
Hipertensi, 2678
DM, 3154
SARANA PENDIDIKAN
Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru tahun 2018
Sales
SLTA TK
1. Jumlah TK = 34 unit. SLTP 14% 34%
2. Jumlah SD/ Sederajat = 37 unit. 15%
unit
PROGRAM PUSKESMAS
SENTOSA BARU
Jenis Posyandu
No Kelurahan Jumlah
Pratama Madya Purnama Mandiri
1. - - -
Sei. Kera Hilir I 7 7
2. - - -
Sei. Kera Hilir II 6 6
3. - - -
Sei. Kera Hulu 7 7
4. - - -
Pahlawan 6 6
5. - - -
Pandau Hilir 2 2
6. - - -
Sidorame Barat I 5 5
- -
7. Sidorame Barat II 5 1 6
8. Tegal Rejo - - 13 -
13
9. - - -
Sidorame Timur 9 9
Jumlah 0 0 60 1 61
2. Upaya Kesehatan
Lingkungan
– Tujuan
JAMBAN
TIDAK
NO KELURAHAN MEMENUHI
% MEMENUHI % TOTAL %
SYARAT
SYARAT
Analisa :Dari tabel dapat
1 Pandau Hilir 2159 99% 6 0,28% 2165 13,9%
diketahui bahwa :
2 Pahlawan 1387 99% 5 0,36% 1392 8,9%
Jenis jamban keluarga yang
Sei Kera Hilir
3 1638 99% 9 0,55% 1647 10,6%
memenuhi syarat adalah I
sebanyak 15.501 jamban 4 Sei Kera Hilir II 1544 99% 9 0,58% 1553 10,0%
Jenis jamban yang tidak 6 Sidorame Timur 1436 99% 10 0,69% 1446 9,3%
memenuhi syarat adalah 7 Sidorame Barat 1213 99% 11 0,90% 1224 7,9%
sebanyak 78 jamban (0,50%). 8 Sidorame Barat II 1632 99% 8 0,49% 1640 10,5%
2 TPA - - - -
3. Upaya Kesehatan KIA dan
KB
A. Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
– Pengertian
KIA adalah Upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak
pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka
meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa
padaumumnya.
– Sasaran
Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.
Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru Tahun
Keterangan:
2018
• Pada K1 target 95% dengan capaian 94,4% dengan selisih -0,6 Target (1 Thn) Pencapaian
No Indikator Sasaran % Jiwa F (Jiwa) % Ket
yang menandakan belum tercapainya target.
• Pada K4 target 95% dengan capaian 92,9 % dengan selisis -2,1 Bumil/
1 K1 95 1787 1759 94,4 -0,6
yang menandakan belum tercapainya target. 1882
• Pada PN target 90% dengan capaian 89,8 % dengan selisis -0,2
Bumil/
yang menandakan belum tercapainya target.
2 K4 95 1787 1731 92,9 -2,1
1882
• Pada PK target 95% dengan capaian 19,3 % dengan selisis -75,7
3 PN Bulin/ 1832 90 1648 1507 89,8 -0,2
yang menandakan belum tercapainya target.
4 PK Bumil/ 1882 95 1787 361 19,3 -75,7
• Pada KN 1 target 90% dengan capaian 89,8% dengan selisih -0,2
– Pengertian
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
– Sasaran
Pasangan Usia Subur, ibu hamil dan ibu menyusui
Data Akseptor KB Lama – Baru Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan
Periode Januari-Desember 2018
– PENGERTIAN
JENIS
Dari tabel diketahui NO
KASUS
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
bahwa jumlah Gizi
kasus gizi di 1
Buruk/ 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1
wilayah kerja GIBUR
Puskesmas Sentosa Gizi
Baru mayoritas 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Kurang/
adalah gizi buruk
GIKUR
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
– PENGERTIAN
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi atau
toksiknya yang berasal dari sumber penularan atau reservoir yang ditularkan atau
ditransmisikan kepada penjamu yang rentan (DEPKES, 2014)
Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa
Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari-Desember 2018
Jumlah
Agust
Sept
Mar
Nov
Mei
Des
Apr
No Bulan
Okt
Feb
Jun
Jan
Jul
Dari tabel kita bisa ketahui bahwa :
Jumlah
–Penderita BTA (+) yang baru diobati selama
1. penderita BTA 11 4 9 8 4 4 9 7 10 8 4 1 79
Januari- Desember 2018 sebanyak 79 orang (+)
–Penderita BTA (-) dengan rontgen diobati baru diobati
Jumlah
selama Januari- Desember 2018 sebanyak 50 penderita BTA
2. 5 2 5 6 6 2 8 2 2 4 6 2 50
orang (-)
dengan rontgen
–Penderita yang mengikuti pengobatan (+)
lengkap selama Januari-Desember 2018 Jumlah penderita
sebanyak 87 orang 3. mengikuti 9 6 7 9 7 5 11 5 10 12 5 1 87
pengobatan
–Penderita TB Paru yang sembuh selama lengkap
Agustus 2018
Data Penyakit ISPA di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Tahun 2018
November 2018
Data Bulanan Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2018
– Kegiatan
– PENCATATAN
– Kegiatan administrasi
Tujuan:
- Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau keluarganya
di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat dan kelompok masyarakat
sekitarnya.
- Membantu keluarga dan masyrakat mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara
penanggulanganya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka.
Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam
bidang kesehatan kerja masyaratak baik dalam waktu sakit maupun waktu sehat
guna meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarganya.
- Sasaran
Para pekerja dan kelurga namun upaya ini pada puskesmas sentosa baru belum
terlaksanaka.
E. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
(UKGM )
– Pengertian
Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban Puskesmas yang bertujuan
untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan
pada individu , kelurga dan masyarakat,berpeng hasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.
– Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien
Bahwa :
1. Kasus terbanyak adalah Penyakit Gusi,
penyakit gusi yaitu sebanyak 1553
1.553 jiwa.
2. Kasus paling sedikit adalah
dentofacial sebanyak 0 jiwa
Jumlah Kunjungan Pasien Penyakit Gigi dan Mulut
di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
Medan Perjuangan Tahun 2018
umum 1198
MEDAN
SEHAT, 96
F. Upaya Kesehatan Jiwa
No Jenis Kasus Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des F
1 Skizofrenia 23 24 23 11 21 23 11 12 11 15 33 38 245
Keterangan Tabel :
2 Depresi 6 4 7 20 18 7 22 22 19 23 2 3 153
Bahwa jenis kasus pada kesehatan
F 30 34 39 35 66 38 43 49 40 52 35 41 502
G. Upaya Kesahatan Mata
Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegitan puskesmas yang lain :
kesehatan di Posyandu.
mampu ditanggulangi.
Data Bulanan Penyakit Mata di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Januari
– Desember Tahun 2018
NO Bulan Glaukoma Kelainan refraksi Katarak Lain-lain
1. Januari 2 95 30 18
2. Februari 4 50 31 6
3. Maret 6 30 20 41
4. April 13 131 47 0
5. Mei 14 65 18 0
6. Juni 13 137 47 0
7. Juli 10 74 30 38
8. Agustus 8 85 35 23
9. September 14 87 39 31
10. Oktober 15 91 30 6
11. November 2 74 24 1
12. Desember 4 49 52 2
Jumlah 105 968 403 135
H. Upaya Kesehatan Lanjut
Usia
– Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah Pelayanan kesehatan usia
lanjut antara lain adalah upaya promotif yaitu upaya menggairahkan semangat
hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga
maupun masyarakat.
Data Bulanan Penyakit Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2018
Dirujuk ke
NO Bulan Hipertensi Anemia DM G.Ginjal Diobati
Puskesmas SB
1. Januari 286 0 380 0 314 352
2. Februari 197 0 231 0 178 250
Dari tabel dapat diketahui 3. Maret 287 0 381 0 289 379
bahwa : 4. April 280 0 242 0 292 230
5. Mei 224 0 207 0 273 158
Yang paling banyak
6. Juni 198 0 230 0 206 222
diderita oleh usila adalah
7. Juli 485 0 332 0 390 427
penyakit Diabetes Melitus 8. Agustus 454 0 331 0 463 322
yaitu sebanyak 3304 jiwa. 9. September 208 0 217 0 226 199
Penyakit Hipertensi yang 10. Oktober 215 0 220 0 283 152
diderita oleh usila yaitu
11. November 184 0 303 0 1215 150
12. Desember 168 0 230 0 962 175
sebanyak 3186 jiwa.
Jumlah 3186 0 3304 0 5091 3016
Distribusi Usila di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
Medan Perjuangan Tahun 2018
Umur (Tahun)
Jumlah
No. Nama Kelompok 45-59 60-69 >70
L P L P L P
Dari tabel dapat disimpulkan 1. Sei.Kera Hilir I (Usila Ceria) 35 60 75 74 46 60 350
bahwa : 2. Sei Kera Hilir II (Usila Seroja) 63 69 72 77 51 57 389
• Jumlah kunjungan usila 3. Pahlawan (Usila Srikandi) 52 66 64 82 54 54 372
paling banyak ke posyandu
4. Sei Kera Hulu (Usila Nusa Indah) 51 62 61 75 53 56 358
adalah kelompok usia 60- 69
tahun yaitu sebanyak 1292 5. Pandau Hilir (Usila Kenanga) 50 62 70 79 51 54 366
Jumlah 3432
487 686 605 687 467 500
I. Upaya Pembinaan
Pengobatan Tradisional
Kegiatan :
Jumlah
Des
Nov
Agus
Mar
Apr
Laboratorium Rutin
– Jenis
Mei
Sep
Okt
Feb
Jun
Jan
Jul
No. Pemeriksaan
Jumlah
Pemeriksaan
1. Darah Hb 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
– Laboratorium Khusus
Jumlah
Dari tabel didapatkan bahwa :
Nov
Des
Agus
Sept
Mar
Apr
Jenis
Mei
Feb
Okt
Jun
Jan
Jul
• Pemeriksaan laboratorium No Pemeriksaan
rutin tidak terdapat pasien
yang memeriksakan Hb. Air Seni
• Pemeriksaan Plano test 1. (Plano Test) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 10 15
yaitu 15 pasien.
• Pemeriksaan Sputum 608
2. Sputum 44 55 55 40 58 60 55 57 62 65 25 33 609
jiwa/12 bulan
• Pemeriksaan Gula Darah 3. Gula Darah 65 57 113 121 84 97 23 47 42 104 317 356 1,426
1,426 jiwa/12 bulan
• Pemeriksaan Kolesterol 382 4. Asam Urat 27 12 11 23 29 37 12 20 17 25 90
81 384
jiwa/12 bulan
• Pemeriksaan Asam Urat 384 5. Kolesterol 28 15 25 20 46 37 22 33 34 11 28 83 382
jiwa/12 bulan
Golongan
6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Darah
Laporan Kegiatan di
Puskesmas Sentosa Baru
Kegiatan ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Sentosa Baru Medan mulai
tanggal 28 Januari 2019 – 14 Februari 2019.
Kegiatan yang dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Sentosa Baru,
antara lain:
– Ruang poli umum A
– Ruang Poli Umum B
– Ruang poli gigi
– Ruang farmasi
– Ruang KIA/KB
– IGD
– Laboratorium
– Ruang Prolanis
– PRB
– Posyandu
– Melakukan kunjungan rutin kerumah warga yang terkena penyakit kronis
BAB VI
Latar belakang
– Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi.
Menurut Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, disebutkan dari setiap 1000 KH
(Kelahiran Hidup) di Indonesia, ada 19 bayi yang diantaranya meninggal. Data yang dipaparkan
adalah data dari ASEAN Millenium Development Goals/MDG’s pada tahun 2015, data tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2015 kematian ibu di Indonesia masih mencapai 305 per 100
ribu. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi daripada target MDGs Indonesia, yaitu 102 per 100
ribu. Penyebab terjadinya kematian Ibu dan Bayi adalah terlalu 4 terlalu yaitu : 1. terlalu muda
usia ibu hamil (kurang dari 20 tahun), 2. terlalu tua usia ibu hamil ( lebih dari 35 tahun), 3.
terlalu dekat jarak kehamilan atau persalinannya (kurang dari 2 tahun), dan 4. terlalu banyak
anak (anak lebih dari 4). Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian yang serius dari kita, masyarakat dan pemerintah. Menurut laporan
Badan Kependudukan dan Keluarga berencana Nasional tahun 2010 jumlah penduduk di
Indonesia melebihi angka proyeksi nasional sebesar 237,6 juta dengan tingkat laju
pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 persen. Dalam rangka upaya pengendalian jumlah
penduduk di Indonesia dan penurunan angka kematian Ibu dan Anak, maka dilaksanakanlah
program keluarga berencana (KB).
Definisi KB pasca persalinan
1. B
2. A
3. B
4. D
5. B
6. C
7. A
8. C
9. A
Kunci jawaban kuesioner sikap
Pertanyaan Ke Skor
Sangat Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju Setuju
1. 5 4 3 2 1
2. 5 4 3 2 1
3. 5 4 3 2 1
4. 5 4 3 2 1
5. 5 4 3 2 1
6. 5 4 3 2 1
7. 5 4 3 2 1
8. 1 2 3 4 5
9. 1 2 3 4 5
10. 1 2 3 4 5
Kunci jawaban kuesioner perilaku
No Pertanyaan Ke Skor
Sudah Belum
1. 1 0
2. 1 0
3. 1 0
4. 1 0
5. 1 0
6. 1 0
7. 1 0
8. 1 0
9. 1 0
Teknik penilaian
Rumus yang di gunakan untuk mengukur presentase dari jawaban yang di dapat
dari kuesioner menurut Arikunto (2013), yaitu :
Persentase = Jumlah jawaban benar x 100%
Jumlah Pertanyaan
Arikunto (2010) membuat kategori tingkat pengetahuan seseorang menjadi tiga
tingkatan yang didasarkan pada nilai persentase yaitu sebagai berikut.
– Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya ≥ 76-100 %.
– Tingkat pengetahuan kategori Cukup jika nilainya 60–75 %.
– Tingkat pengetahuan kategori Kurang jika nilainya ≤ 60 %.
Tempat dan waktu penelitian
– Tempat penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Teladan Kota
Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019.
– Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai
dengan Maret 2019.
Populasi dan Sampel
– Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Hamil
yang berada di Kelurahan Mesjid Kecamatan Medan
Kota. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 61 orang.
– Sampel
Sampel dalam penelitian adalah Ibu Hamil di Kelurahan
Mesjid Kecamatan Medan Kota Kota Medan Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2019. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah Purposive Random sampling,
dengan jumlah sampel yang didapatkan saat penelitian
sebanyak 53 responden dengan rumus Slovin:
Keterangan :
– N = Ukuran populasi
– n = Ukuran sampel / jumlah
responden
– E = Presentasi kelonggaran
ketelitian kesalahan
pengambilan sampel yang
masih bisa di tolerir, e = 0,5
Alat Penelitian
– Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari sumbernya melalui hasil
kuesioner dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah penelitian yang di bagikan kepada 53 orang Ibu
hamil di Puskesmas Teladan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.
– Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari Puskesmas Teladan Kota Medan.
Instrumen Penelitian
Januari 37 0
Februari 33 0
Maret 36 0
April 31 0
Mei 32 0
Juni 22 0
Juli 32 0
Agustus 44 0
September 37 0
Oktober 37 0
November 33 0
Desember 25 0
Jumlah 398 0
Tabel gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Terhadap KB Pasca Persalinan
Baik 38 72
Analisa
Cukup baik 10 19
Kurang baik 5 9
Diagram gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Terhadap KB Pasca Persalinan
Analisa :
Dari tabel dan diagram DISTRIBUSI
di atas didapatkan
bahwa sebagian besar
responden (72%) 9%
memiliki pengetahuan 19% Baik
yang baik terhadap KB
pasca persalinan.
72% Cukup baik
kurang baik
Tabel Gambaran Sikap Ibu Hamil Terhadap KB Pasca
Persalinan
Analisa :
DISTRIBUSI
Dari tabel dan diagram
di atas didapatkan
bahwa hanya 23% yang
memiliki sikap yang baik 23%
terhadap KB pasca 0%
persalinan. Baik
Cukup baik
77% kurang baik
Tabel Gambaran Perilaku Ibu hamil terhadap KB
pasca persalinan
Analisa Baik 22 42
Cukup baik 16 30
Kurang baik 15 28
Tabel Gambaran Perilaku Ibu hamil terhadap KB
pasca persalinan
Analisa :
Dari tabel dan diagram DISTRIBUSI
di atas didapatkan
bahwa sebagian besar
responden (42%)
memiliki perilaku yang 28%
baik terhadap KB pasca 42% Baik
persalinan. Cukup baik
30% kurang baik
BAB VII
PERMASALAHAN
dan PEMECAHAN
MASALAH
Permasalahan Puskesmas Sentosa Baru
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan Tentang penelitan di Puskesmas Teladan
yang berjudul Gambaran Pengetahuan, Sikap dan
Prilaku Ibu Hamil Terhadap KB pasca persalinan
– Pengetahuan
Dari tabel dan diagram 6.22 di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden
(72%) memiliki pengetahuan yang baik terhadap KB pasca persalinan.
– Sikap
Dari tabel dan diagram 6.24 di atas didapatkan bahwa hanya 23% yang memiliki
sikap yang kurang terhadap KB pasca persalinan.
– Prilaku
Sebagian besar responden yaitu 42% memiliki perilaku yang kurang terhadap KB
pasca persalinan.
Saran Untuk Dinas Kesehatan Saran Untuk Dinas
Provinsi Sumatra Utara Kesehatan Provinsi
Sumatra Utara
Perlu meningkatkan sistem
informasi kesehatan melalui Kepada Dinas
peningkatan kemampuan tenaga Kesehatan Kota
kesehatan di dalam pengolahan Medan agar lebih
dan analisa data termasuk
dalam pengumpulan data dan membina dan
informasi propil kesehatan mengevaluasi
sehingga dapat menjadi sumber
data yang akurat untuk puskesmas yang ada
perencanaan , monitoring, di wilayah kota Medan
evaluasi, intervensi dan
pengambilan keputusan.
dalam menjalankan
program-program
puskesmas.
Saran Untuk Puskesmas
Sentosa Baru
Untuk setiap tenaga kesehatan dalam program pelayanan kesehatan
masyarakat esensial di Puskesmas Sentosa Baru yakni promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana,
gizi, maupun pencegahan dan pengendalian penyakit setiap program-
program yang sudah berjalan namun masih ada beberapa program yang
masih belum tercapai. Untuk tercapainya program-program tersebut perlu
adanya bekerjasama dengan pihak terkait di Kecamatan dan Kelurahan
dalam pembinaan kesehatan di masyarakat. Maka dari itu perlu juga
dorongan dari Kepala Puskesmas Sentosa Baru juga harus memantau semua
tenaga kesehatan di Puskesmas Sentosa Baru pada pelaksanaan program-
program tersebut. Tenaga kesehatan di Puskesmas Sentosa Baru diharapkan
melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur.
Saran Terkait Penelitian