Anda di halaman 1dari 10

Biopori

Kelompok :
Andania
Devi
Dini N.f
Dea Maulana
Elsa
Imas nurjanah
Isni
Lilis anisa
Roni Apriana
Yuliasari
Selvi
O Definisi Biofori
Pembuatan lubang biopori merupakan solusi teknologi
ramah lingkungan untuk mengatasi ketersediaan air
tanah dengan memanfaatkan sampah organik melalui
lubang kecil dalam tanah

Pembuatan biopori dapat dilakukan dimana saja,


dengan ketersediaan tanah yang tidak terlalu luas.
Teknologi yang dikembangkan oleh Kamir (2006) ini
sangat cocok diterapkan di wilayah perkotaan yang
tanahnya penuh bangunan sehingga penyerapan air
menjadi minim
O Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang
dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan
diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm,
atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah
dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air
tanah, dimaksudkan sebagi lubang resapan untuk
menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke
tanah (Ir. Kamir R. Brata, 2008).
Sedangkan manfaat lubang resapan biopori menurut
Perpustakaan Online (2008) adalah:

O Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah


sehingga menambah air tanah.
O Membuat kompos alami dari sampah organik dari
pada dibakar.
O Mengurangi genangan air yang menimbulkan
penyakit.
O Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
O Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
O Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna
tanah.
O Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah
longsor.
Perencanaan lokasi
Persyaratan Lokasi menurut Peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia /Nomor : P.
32/MENHUT-II/2009 /Tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah
Aliran Sungai (RTkRHL-DAS)

O untuk setiap 100 lahan idealnya Lubang Resapan Biopori


(LRB) dibuat sebanyak 30 titik dengan jarak antara 0,5 - 1 m.
Dengan kedalam 100 cm dan diameter 10 cm setiap lubang
bisa menampung 7,8 liter sampah. Sampah dapur dapat
menjadi kompos dalam jangka waktu 15-30 hari, sementara
sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos
dalam waktu 2-3 bulan.
O Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas
hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju
peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam)
pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50
x 100) / 180 = 28 lubang.
Perencanaan pembuatan
O Tahap pembuatan
O Tahap pengisian
JUMLAH BIOPORI YANG DISARANKAN
Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat
dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Jumlah LRB = Intensitas hujan(mm/jam) x
Luas bidang kedap (m2)
Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)
PEMELIHARAAN BIOPORI

O Lubang Resapan Biopori harus selalu terisi


sampah organik
O Sampah organik dapur bisa diambil sebagai
kompos setelah dua minggu,
sementara sampah kebun setelah dua bulan.
Lama pembuatan kompos juga tergantung jenis
tanah tempat pembuatan LRB, tanah lempung
agak lebih lama proses kehancurannya.
Pengambilan dilakukan dengan alat bor LRB.
O Bila tidak diambil maka kompos akan terserap
oleh tanah, LRB harus tetap dipantau supaya
terisi sampah organik.

Anda mungkin juga menyukai