• Usia : 19 tahun • Jenis Kelamin : Laki-laki • No RM : 01.376.348 • Alamat : Gg. Sarpai II Leuwipanjang • Tanggal Masuk : 15 Juni 2018 • Agama : Islam • DPJP : dr. Pieter Syarief, Sp. BTKV • Ruangan/Bed : Filipus / 16 Anamnesis Anamnesis • KU : Nyeri di luka tusuk pada bagian dada • Riwayat Perjalanan Penyakit: Luka tusuk pada bagian dada saat sedang berkelahi dalam keadaan mabuk alkohol pukul 22.00. Nyeri pada luka tusuk dengan skala 5 dari 10 disertai sesak nafas. Nyeri bertambah saat bergerak dan menarik nafas, berkurang saat istirahat. • Riwayat Penyakit Dahulu : - • Riwayat Kebiasaan: Merokok 7 batang/hari sejak SD, mengonsumsi alkohol, dan memakai tattoo. • Riwayat Pengobatan: - Pemeriksaan Fisik • Keadaan Umum : Compos mentis • Kesan Sakit : sakit sedang • Status gizi : • BB/BB : 60 kg / 155 cm • BMI : 24,9 kg/m2 • Tanda Vital • Tensi : 62/70 mmHg • Nadi : 111x/menit • Napas : 72x/menit • Suhu : 36,7oC • Status Generalis • Kepala : DBN • Leher : DBN • Thoraks : • Didapatkan luka tusuk di bagian dada depan. • Wheezing -/-, Ronkhi -/- • Abdomen: DBN • Eksremitas: Hangat; CRT<3 detik. ROM aktif (-) pasif (-) Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 14 Juni 2018 • Hematologi • Hemoglobin : 14,6 g/dL • Hematokrit : 46% • Leukosit : 14.890/mm3 • Trombosit : 255.000/mm3 • Eritrosit : 4,4 juta/mm3
• MCV : 99 fL • MCH : 32 pg/mL • MCHC : 32 g/dL • Hasil Foto Rontgen 14 Juni 2018 • Thorax: • Cor batas kanan terselubung. • Diafragma dan sinus kanan terselubung. Sinus kiri normal, • Pulmo; hilus kanan dan kiri kasar, corakan paru kiri normal, kanan bagian perifer tak tampak coracan paru • Tampak perselubungan opak tanpa air bronchogram • Di hemithorax kanan bawah • Tampak baying lusen tanpa coracan paru di hemithorax kanan atas • Tak tampak fraktur pada costae • Kesan: Hydro pneumothorax kanan ec? • Tanggal 16 Juni 2018 • Cor batas kanan tidak lagi terselubung • Diafragma dan sinus kanan terselubung. Sinus kiri normal. • Pulmo; hilus kanan dan kiri kasar, coracan paru kiri normal, kanan bagian perifer tak tampak corakan paru • Masih tampak perselubungan opak ringan tanpa air bronchogram di hemithorax kanan bawah • Tampak bayangan lusen tanpa corakan paru di hemithorax kanan atas ringan • Tak tampak fraktur pada coste • Tampak WSD terpasang baik pada tempatnya • Kesan: Masih tampak hydropneumothorax kanan ringan ; Tampak WSD terpasang baik pada tempatnya. Tindakan Operatif yang dilakukan • Chest tube torakotomi Laporan post operatif • Darah merah 700 cc • Undulasi (+) • Pair bubble (+) Diagnosis Masuk Diagnosis Post Operatif Hematopneumothorax dextra Hematopneumothorax dextra e.c Luka tusuk dada e.c luka tusuk dada Terapi tindakan • O2 2L • Pasang infus RL • Hecting • Suntik TT IM • Rujuk Sp. BTKV untuk dilakukan Torakotomi dan dipasang Toraks drain dengan WSD Terapi saat rawat inap • Cefiadizine 3 x 1 gr IV • Pantoprazole 1 x 40 mg IV • Ketoroloac 30 mg 2 x 1 amp IV • Fluimacyl 3 x 1 cap PO • Cefixime 2 x 1 cap 200 mg PO • VIP Albumin 2 x 1 cap PO • Asam Mefenamat 3 x 1 tab 500 mg PO Komplikasi • Penempatan chest tube yang tidak tepat mengarah ke drainase hemotoraks yang tidak memadai. Kontaminasi bakteri dari gumpalan yang dipertahankan dalam jangka panjang pada tuba thoracostomy dapat meningkatkan empyema. Fibrothorax berkembang sebagai komplikasi akhir karena pada lapisan ammatory pleura viseral dan parietal dan mengurangi fungsi ventilasi. Selain itu bisa terjadi gagal napas akut, henti jantung, dan syok. Simpulan • Haemopneumothoraks adalah istilah medis yang menggambarkan kombinasi dari dua kondisi pneumothoraks dan hemothoraks. • Pneumothoraks terjadi akibat adanya udara yang masuk ke dalam ruang potensial antara pleura visceralis dan parietalis. Merupakan gangguan pernafasan yang relatif umum dan dapat terjadi dalam berbagai keadaan klinis dan pada individu dari segala usia. • Hemothorax terutama disebabkan oleh laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah intercostal atau arteri mammaria interna yang disebabkan oleh cedera tajam atau cedera tumpul. Dislokasi fraktur tulang belakang juga berhubungan dengan hemothorax. • Terapi pada Hemotoraks dilakukan Terapi toraks drain adalah terapi yang selalu dilakukan pada hemotoraks. Bila darah yang keluar dari toraks drain lebih dari 1000 cc atau 200 cc per jam selama 3 jam berturut turut, harus dilakukan operasi, torakotomi untuk mencari sumber perdarahan didalam rongga toraks. • Terapi pada simple pneumotoraks adalah toraks drain dengan WSD masih merupakan terapi pilihan. • Terapi pada tension pneumotoraks harus segera dilakukan dengan melakukan dekompresi dengan jarum besar (14F) ditusukkan di ICS 2 pada pertengahan klavikula. Tindakan ini akan merubah tension pneumotoraks menjadi simple pneumotoraks, dan selanjutnya dilakukan pemasangan toraks drain . • Terapi pada pneumotoraks terbuka dengan tindakan awal adalah menutup defek tersebut dengan kassa steril, atau kain, plastic yang diplester pada 3 sisinya, dengan sisi ke 4 dibiarkan terbuka. Diharapkan saat inspirasi kasa akan menutup lobang karena terhisap dan akan terbuka karena terdorong saat ekspirasi, sehingga paru akan mengembang. Tindakan selanjutnya tentunya menjahit defek tersebut serta memasang toraks drain dan menghubungkan ke WSD.