M,IHSAN
Kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu aslama yang artinya
patuh, pasrah, menyerah diri, atau selamat.
Pemeluk Islam atau orang yang tunduk dan patuh berserah diri
kepada Allah disebut Muslim.
Pengertian iman
Secara bahasa iman berarti membenarka (tashdiq), sementara
menurut istilah ialah “membenarkan dengan hati, mengucapkan
dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatannya”. Sedang
menurut istilah yang sesungguhnya ialah kepercayaan yang
meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur
dengan syak dan ragu, serta memberi pengaruh terhadap
pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari. Kata
iman dalam Al-quran digunakan untuk arti yang bermacam-
macam. Ar- Raghib al-Ashfahani (ahli kamus Al-quran)
mengatakan, iman didalam Al-quran terkadang digunakan untuk
arti iman yang hanya sebatas dibibir saja padahal dalam hati dan
perbuatannya tidak beriman, terkadang digunakan untuk arti
iman yang hanya terbatas pada perbuatannya saja, sedang hati
dan ucapannya tidak beriman dan ketiga kata iman terkadang
digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan
dengan lisan, dan di amalkan dalam perbuatan sehari-hari.
Ar- Raghib al-Ashfahani (ahli kamus Al-quran)
mengatakan, iman didalam Al-quran terkadang
digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas
dibibir saja padahal dalam hati dan perbuatannya
tidak beriman, terkadang digunakan untuk arti
iman yang hanya terbatas pada perbuatannya
saja, sedang hati dan ucapannya tidak beriman
dan ketiga kata iman terkadang digunakan
untuk arti iman yang diyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan, dan di amalkan dalam
perbuatan sehari-hari.
Pengertian Ihsan
Ihsan berasal dari bahasa Arab yaitu ahsan - yuhsinu - ihsanan yang
artinya kebaikan atau berbuat baik.
Selain dalam hal ibadah kepada Allah SWT, ihsan juga bermakna akhlak
atau perilaku baik kepada sesama sebagai pengamalan iman dan Islam.
Rasulullah Saw bersabda
Rukun (pilar-pilar) iman dalam islam
Sesuai dengan hadits Rasulullah saw, diatas sudah dijelas bahwasanya ada enam
rukun iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan menjadi
seorang hamba Allah yang ihsan nantinya, enam rukun iman tersebut nadalah:
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang
penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari
akhir meliputi beriman kepada semua yang akan terjadi setelah itu, seperti
kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau neraka.
Rukun pertama:
syahadat (bersaksi) bahwa, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan
bahwasanya Muhammad Rasulullah. Syahadat ini merupakan kunci islam dan pondasi
bangunannya. Makna syahadat la ilaha illallah ialah : tidak ada yang berhak disembah
kecuali Allah saja,dilah ilahi yang hak, sedangkan ilahi selainnya adalah batil dan ilahi
itu artinya sesuatu yang disembah. Dan makna syahadat: bahwasanya Muhammad itu
adalah Rasulullah ialah: membenarkan semua apa yang diberitakannya, dan mentaati
semua perintahnya srta menjauhi semua yang dilarang dan dicegahnya.
kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menjalankan semua jenis ibadah,
seperti solat, puasa, haji dan sebagainya dengan cara yang benar. Yaitu dengan menyempurnakan
syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh
seorang hamba, kecuali jika saat pelaksnaan ibadah-ibadah tersebut ia penuhi dengan cita rasa
yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan kesadaran penuh bahwa Allah selalu
memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan diperhatikan oleh Allah. Minimal
seorang hamba harus merasa bahwa Allah selalu memantaunya, karena dengan inilah ia dapat
menunaikan ibadah-ibadah tersebut dengan baik dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah
tersebut akan seperti yang diharapkan.inilah maksud dari perkataan Rasulullah Saw. yang
berbunyi,
“Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat
melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri sangatlah luas. Maka
selain dari jenis ibadah itu tadi, yang tidak kalah pentingnya adalah juga seperti ibadah lainnya
seperti jihad, menghormati sesame mukmin, mendidik anak, membahagiakan istri, dan
menjalankan yang mubah semata-mata demi mencari dan mendapatkan Ridho Allah Swt. dan
masih banyak lagi. Rasulullah menghendaki umatnya dalam keadan seperti itu, yaitu senantiasa
sadar jika ingin ingin mewujudkan ihsan dalam setiap ibadahnya.